Herbesser adalah obat untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Obat ini juga digunakan untuk mencegah nyeri dada (angina) dan mengatasi gangguan irama jantung (aritmia). Herbesser tersedia dalam bentuk tablet, kapsul pelepasan lambat, dan suntik.

Herbesser mengandung bahan aktif diltiazem. Obat ini bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah dan meringankan beban kerja jantung dalam memompa darah.

Herbesser

Selain itu, Herbesser melebarkan pembuluh darah koroner yang menyuplai oksigen ke jantung sehingga dapat mencegah angina akibat penyakit jantung koroner. Herbesser juga bisa mengatur aliran listrik yang menggerakkan otot jantung. Dengan begitu, obat ini dapat digunakan untuk mengatasi aritmia.

Herbesser tersedia dalam varian berikut:

  • Herbesser tablet, dengan kandungan 30 mg atau 60 mg diltiazem pada tiap tabletnya.
  • Herbesser SR, yang tiap kapsulnya mengandung 90 mg atau 180 mg diltiazem.
  • Herbesser CD, dengan kandungan 100 mg atau 200 mg diltiazem pada tiap kapsulnya.
  • Herbessar suntik, yang tiap vial mengandung 50 mg diltiazem.

Apa Itu Herbesser

Bahan aktif Diltiazem
Golongan Obat resep
Kategori Antagonis kalsium
Manfaat Menurunkan tekanan darah pada hipertensi
Mencegah terjadinya nyeri dada (angina)
Mengatasi gangguan irama jantung
Digunakan oleh Dewasa
Herbesser untuk ibu hamil Herbesser tidak boleh digunakan oleh ibu hamil atau menyusui.
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil, kecuali jika disarankan oleh dokter.
Herbesser untuk ibu menyusui Diltiazem yang terkandung dalam Herbesser dapat terserap ke dalam ASI.
Obat ini tidak boleh digunakan selama menyusui, karena berisiko menyebabkan efek samping pada bayi yang menyusu.
Bentuk obat Tablet, kapsul pelepasan lambat, dan suntik

Peringatan Sebelum Menggunakan Herbesser

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Herbesser:

  • Beri tahu dokter riwayat alergi yang Anda miliki. Herbesser tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit liver, penyakit ginjal, gagal jantung, porfiria, hipotensi, radang usus, divertikulitis, atau hernia.
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki gangguan irama jantung tipe tertentu, seperti AV block, sick sinus syndrome, atau bradikardia.
  • Beri tahu dokter jika Anda baru saja mengalami serangan jantung dan edema paru.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah minum Herbesser. Obat ini bisa menyebabkan pusing.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani terapi dengan Herbesser, terutama Herbesser SR dan Herbesser CD, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Beri tahu dokter jika kesulitan mengurangi konsumsi minuman beralkohol.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Herbesser sebelum menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
  • Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Herbesser kepada lansia untuk menghindari risiko terjadinya efek samping yang serius.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, mungkin hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah menggunakan Herbesser.

Dosis dan Aturan Pakai Herbesser

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Herbesser berdasarkan varian obat:

Herbesser Tablet

Kondisi: angina pektoris

  • Dewasa: 30 mg, 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 60 mg, 3 kali sehari jika diperlukan.

Kondisi: hipertensi

  • Dewasa: 30–60 mg, 3 kali sehari.

Herbesser SR

Kondisi: hipertensi dan angina pektoris

  • Dewasa: 90 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan kondisi pasien.

Herbesser CD

Kondisi: hipertensi

  • Dewasa: 180–240 mg, 1 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan secara bertahap hingga maksimal 480 mg per hari.

Kondisi: angina pektoris

  • Dewasa: 120–180 mg, 1 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan secara bertahap hingga maksimal 480 mg per hari.

Herbesser Suntik

Herbesser suntik dapat digunakan untuk mengatasi gangguan irama jantung, seperti atrial fibrilasi (AF) atau takikardia supraventrikular. Dosisnya akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi dan respons tubuh pasien terhadap pengobatan.

Cara Menggunakan Herbesser dengan Benar

Herbesser bentuk suntik akan diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena/IV) secara lambat atau infus terus menerus.

Jika Anda diresepkan Herbesser dalam bentuk minum, perhatikan cara penggunaan yang benar berikut ini:

  • Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan sebelum menggunakan obat ini. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa seizin dokter.
  • Konsumsilah Herbesser secara teratur pada waktu yang sama setiap harinya. Herbesser dapat diminum dengan atau tanpa makanan.
  • Telan Herbesser dengan bantuan segelas air putih.
  • Jangan menghancurkan, membelah, atau mengunyah kapsul Herbesser karena dapat mengganggu efektivitasnya.
  • Jika Anda lupa mengonsumsi Herbesser, segera minum obat ini jika jeda dengan jadwal dosis berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Jangan berhenti mengonsumsi Herbesser tanpa seizin dokter meskipun keluhan sudah dirasa membaik. Obat ini harus diminum secara rutin agar efektif.
  • Pastikan untuk kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh dokter. Pemeriksaan jantung dan laboratorium perlu dilakukan secara berkala agar perkembangan penyakit dan efek obat bisa dipantau.
  • Terapkan pola hidup sehat selama menggunakan Herbesser, seperti mengonsumsi makanan rendah lemak, menjaga berat badan ideal, berolahraga rutin, dan tidak merokok.
  • Simpan Herbesser di tempat bersuhu ruangan. Hindarkan obat ini dari tempat yang lembap dan terpapar sinar matahari langsung.

Interaksi Herbesser dengan Obat Lain

Ada beberapa efek interaksi obat yang dapat terjadi bila Herbesser digunakan secara bersamaan dengan obat-obat lain, yaitu:

  • Peningkatan risiko terjadinya tekanan darah rendah jika digunakan dengan obat penghambat alfa
  • Peningkatan risiko terjadinya bradikardia dan AV blok jika digunakan dengan penghambat beta (seperti propranolol atau acebutolol), amiodarone, atau digoxin
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari phenytoin, teofilin, cilostazol, methylprednisolone, carbamazepine, ciclosporin, midazolam, buspirone, atau quinidine
  • Peningkatan risiko terjadinya detak jantung terlalu lambat (bradikardia) jika digunakan bersama clonidine
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang serius dari diltiazem seperti detak jantung tidak teratur, hipotensi berat, hingga gagal jantung, jika digunakan dengan cimetidine
  • Penurunan kadar diltiazem dalam Herbesser jika digunakan dengan rifampicin
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang serius pada sistem saraf jika digunakan dengan lithium
  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan otot dan rhabdomyolysis jika digunakan bersama simvastatin atau atorvastatin

Untuk mencegah terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Herbesser bersama obat lain.

Efek Samping dan Bahaya Herbesser

Efek samping yang mungkin dapat terjadi setelah menggunakan Herbesser adalah:

  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Tubuh terasa lemah
  • Mual
  • Konstipasi
  • Rasa hangat pada wajah, leher, atau dada (flushing)
  • Sakit maag
  • Diare
  • Gugup
  • Sulit tidur (insomnia)
  • Gatal atau rasa terbakar di area bekas suntikan (khusus untuk sediaan suntik)

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan di atas tidak kunjung mereda atau malah memburuk. Segera cari pertolongan medis jika muncul reaksi alergi obat, yang bisa ditandai dengan ruam gatal, mata dan bibir bengkak, atau kesulitan bernapas.

Selain itu, Anda juga harus segera ke dokter jika mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Mual atau muntah yang tidak kunjung mereda
  • Pusing berat atau pingsan
  • Gejala gagal jantung, seperti sesak napas, bengkak di kaki atau tungkai kaki, serta gampang lelah pada aktivitas yang ringan
  • Detak jantung lambat atau tidak beraturan
  • Perubahan suasana hati atau perilaku, seperti mudah marah atau impulsif
  • Sakit atau nyeri perut yang parah
  • Urine berwarna gelap
  • Penyakit kuning