Istilah herd immunity sering kali terdengar di masa pandemi COVID-19. Katanya, herd immunity menjadi upaya yang bisa dilakukan guna membantu menekan penyebaran virus ini. Lantas, seberapa efektifkah cara tersebut untuk mencegah penularan virus?
Di masa transisi dari pandemi COVID-19 saat ini, pemerintah sudah memperbolehkan masyarakat untuk beraktivitas di luar rumah, termasuk bekerja dan belajar. Selain itu, program vaksinasi juga terus dilakukan ke seluruh pelosok Indonesia demi mencegah infeksi virus Corona dan terbentuknya herd immunity.
Mengenal Herd Immunity
Herd immunity atau kekebalan kelompok adalah kondisi ketika sebagian besar orang dalam suatu kelompok telah memiliki kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu. Semakin banyak orang yang kebal terhadap suatu penyakit, semakin sulit bagi penyakit tersebut untuk menyebar karena tidak banyak orang yang dapat terinfeksi.
Cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan kekebalan pada banyak orang sekaligus adalah vaksinasi. Contohnya vaksin polio, saat seseorang mendapatkan vaksin polio, tubuhnya membentuk kekebalan spesifik terhadap virus polio.
Suatu saat, ketika ada virus polio memasuki tubuh orang tersebut, sistem imun tubuhnya telah siap melawan virus polio, sehingga virus ini mati dan tidak sampai menyebabkan penyakit polio. Dengan begitu, virus juga tidak bisa menyebar ke orang lain.
Bayangkan bila dalam waktu yang bersamaan, hampir semua orang dalam suatu kelompok yang sama dengan orang tadi juga memiliki kekebalan terhadap virus polio. Tentunya kesempatan virus polio untuk menyebabkan penyakit dan menular menjadi sangat kecil.
Secara otomatis, kondisi ini juga dapat memberikan perlindungan kepada orang yang belum mendapatkan vaksin polio di kelompok tersebut, seperti bayi baru lahir dan ibu hamil, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita AIDS dan orang yang sedang menjalani kemoterapi.
Selain dengan vaksin, kekebalan tubuh juga bisa didapatkan secara alami oleh orang-orang yang berhasil sembuh dari penyakit infeksi tertentu. Setelah pulih dari suatu penyakit infeksi, tubuh akan memiliki antibodi untuk melawan kuman penyebab infeksi tersebut bila suatu saat kuman ini menyerang kembali.
Jadi, semakin banyak orang yang terinfeksi dan sembuh, semakin banyak juga orang yang kebal dan herd immunity pun akan terbentuk. Namun, terbentuknya herd immunity secara alami ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan risikonya juga tidak kecil.
Bisakah Herd Immunity Menekan Penyebaran COVID-19 di Indonesia?
Vaksin COVID-19 memang telah tersedia dan sebagian besar masyarakat Indonesia sudah mendapatkannya. Bahkan, Indonesia termasuk dalam daftar lima teratas negara yang sudah menerima vaksinasi COVID-19.
Dengan banyaknya jumlah penduduk Indonesia yang telah divaksinasi mungkin saja memang bisa membentuk herd immunity. Di tambah lagi, sudah banyak orang yang mendapatkan imunitas alami dari virus Corona setelah menjadi penyintas COVID-19. Kombinasi dari keduanya disebut dengan imunitas komunal.
Jadi, bagi Anda yang belum mendapatkan vaksin COVID-9, baik dosis satu atau dua, atau telah mendapatkan kesempatan menerima vaksin booster, segera jalani vaksinasi, ya. Hal ini penting demi mencapainya herd immunity dan imunitas komunal di Indonesia.
Meski begitu, Anda tetap dianjurkan untuk melakukan langkah pencegahan COVID-19 demi memutus rantai penularan, yaitu dengan menerapkan physical distancing, gunakan masker, rajin cuci tangan, dan jaga daya tahan tubuh.
Lakukan isolasi mandiri bila kamu mengalami demam dan batuk yang disertai dengan sesak napas, terlebih bila dalam 2 minggu terakhir kamu berada di daerah endemis COVID-19. Setelah itu, hubungi hotline COVID-19 di 119 Ext. 9 guna mendapatkan arahan lebih lanjut.
Untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan kamu telah terinfeksi virus Corona, cobalah fitur gratis cek risiko virus Corona yang disediakan oleh Alodokter.
Jika kamu memiliki pertanyaan, baik itu mengenai gejala atau pencegahan infeksi virus Corona, kamu bisa chat langsung dengan dokter di aplikasi Alodokter. Kamu juga bisa membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi ini.