Tidak hanya berhati-hati terhadap makanan, Bumil juga perlu memperhatikan kandungan skincare yang digunakan. Pasalnya, ada beberapa zat dalam produk skincare yang berisiko membahayakan janin dan ibu hamil. Apa saja kandungan yang dimaksud? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Meski tidak benar-benar masuk ke dalam tubuh, apa yang Bumil oleskan ke kulit juga bisa masuk ke aliran darah. Jadi, Bumil perlu menghindari bahan-bahan yang dapat membahayakan janin. Selain itu, beberapa bahan skincare juga bisa jadi lebih “keras” untuk kondisi kulit saat hamil sehingga menyebabkan efek yang tidak diinginkan.
Ragam Kandungan Skincare yang Perlu Dihindari Ibu Hamil
Berikut adalah 6 kandungan skincare yang sebaiknya Bumil hindari agar tidak menimbulkan efek samping selama kehamilan:
1. Paraben
Paraben biasanya digunakan sebagai pengawet dalam berbagai produk kosmetik dan berfungsi untuk mencegah pertumbuhan bakteri atau jamur berbahaya. Sebuah studi menyebutkan bahwa paparan paraben dapat menyebabkan gangguan proses metabolisme pada janin hingga dia dewasa.
2. Oxybenzone
Oxybenzone umumnya sering ditemukan dalam produk tabir surya untuk melindungi kulit dari radiasi sinar UV.
Karena oxybenzone dikenal sebagai bahan kimia yang dapat mengganggu sistem endokrin, penggunaannya selama kehamilan dikhawatirkan dapat merusak keseimbangan hormon kehamilan dan menyebabkan gangguan kesehatan permanen pada janin serta ibu hamil.
3. Kedelai
Meski produk berbahan dasar kedelai umumnya tergolong aman, bahan ini memiliki efek estrogenik. Efek ini dapat memicu atau memperburuk bercak gelap pada kulit yang disebut melasma atau kloasma. Jika Bumil sudah lebih dulu mengalami melasma, sebaiknya hindari produk skincare berbahan kedelai, ya.
4. Hydroquinone
Hydroquinone biasanya ditemukan pada produk skincare pencerah kulit. Ketika dioleskan pada kulit, hydroquinone dapat terserap oleh tubuh. Walau pengaruhnya terhadap janin belum jelas, sebaiknya kandungan ini Bumil hindari.
5. Retinoid
Retinoid biasanya ditemukan pada produk pencegah penuaan dan jerawat karena dapat mempercepat pembaruan kulit. Menurut penelitian, retinoid oral (yang diminum) berisiko menyebabkan cacat lahir. Namun, agar aman sebaiknya Bumil juga menghindari penggunaan produk skincare yang mengandung senyawa ini.
6. Asam hidroksi
Asam hidroksi umumnya ditemukan dalam produk perawatan jerawat dan peradangan kulit, juga beberapa produk pembersih dan exfoliator. Pada kemasan, biasanya kandungan ini ditulis sebagai beta hydroxy acid (BHA), alpha hydroxy acid (AHA), asam salisilat (salicylic acid), asam glikolat (glycolic acid), dan asam laktat (lactic acid).
Asam hidroksi yang diaplikasikan pada kulit sebenarnya hanya sedikit terserap ke aliran darah. Namun, karena asam hidroksi yang diminum diketahui dapat membahayakan ibu hamil dan janin, Bumil sebaiknya juga membatasi pemakaian produk skincare dengan kandungan ini.
Nah, sekarang Bumil sudah tahu apa saja kandungan skincare yang perlu dihindari saat hamil. Sebaiknya perhatikan dan ingat baik-baik kandungan ini karena kemungkinan Bumil masih perlu menghindarinya hingga masa menyusui.
Selain itu, Bumil juga perlu mengantisipasi kemungkinan alergi terhadap sebuah produk skincare. Caranya, oleskan sedikit terlebih dahulu ke kulit, kemudian tunggu apakah ada reaksi hingga 24 jam ke depan. Bila terdapat reaksi, seperti gatal atau kemerahan, hindari penggunaan skincare tersebut.
Jika Bumil masih bingung dan tidak yakin akan keamanan suatu produk skincare, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. Dengan begitu, dokter bisa memberikan saran mengenai produk skincare yang aman untuk kondisi Bumil.