Mungkin masih ada orang tua yang menjemur bayi langsung di bawah sinar matahari, bahkan dalam keadaan telanjang. Sebenarnya, tindakan tersebut kurang tepat, Bun. Saat menjemur bayi, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan.
Saat menjemur bayi, sinar matahari akan diserap oleh kulit dan merangsang tubuh untuk menghasilkan vitamin D. Vitamin ini berperan dalam membentuk tulang dan gigi, membantu penyerapan kalsium, merangsang perkembangan motorik, serta mengatur sistem kekebalan tubuh bayi.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menjemur Bayi
Menjemur bayi memang boleh, tetapi harus dilakukan dengan cara yang benar. Soalnya, kulit bayi masih tipis dan sensitif, jadi rentan sekali terbakar sinar matahari dan mengalami kerusakan kulit. Kalau dilakukan terlalu lama juga bisa membuat bayi dehidrasi.
Agar Si Kecil bisa mendapatkan manfaat dari berjemur, ada baiknya Bunda memperhatikan hal-hal berikut ini sebelum melakukannya:
1. Jemur bayi dengan memakai pakaian
Saat berjemur, bayi harus tetap mengenakan pakaian agar tidak terpapar langsung oleh matahari. Gunakan pakaian yang menutupi tangan dan kakinya, berbahan lembut, serta longgar.
2. Pakaikan topi atau pelindung kepala pada bayi
Pakaikan Si Kecil topi dan kacamata saat berjemur agar sinar matahari tidak langsung mengenai kepala, wajah, serta matanya. Paparan sinar matahari langsung ke mata bayi dapat mencederai retina matanya, memicu katarak, dan masalah mata lainnya.
Bila Si Kecil masih berusia di bawah 6 bulan, Bunda bisa gunakan payung atau kereta dorong dengan tirai sebagai perlindungan ekstra dari paparan sinar matahari.
3. Gunakan tabir surya pada bayi yang berusia di atas 6 bulan
Kalau Si Kecil sudah berusia lebih dari 6 bulan, Bunda bisa memakaikan tabir surya. Hal ini bertujuan untuk menghalau dampak buruk sinar ultraviolet pada kulitnya.
Pilih produk tabir surya khusus anak dengan SPF minimal 30, berlabel hypoallergenic, dan bebas pewangi. Namun, sebelum mengoleskan sunscreen pada kulitnya, tetap lakukan tes alergi dulu ya, Bun.
4. Jangan terlalu lama menjemur bayi
Si Kecil tidak perlu dijemur terlalu lama. Cukup jemur bayi selama 10–15 menit sehari sebelum jam 10 pagi. Jika dilakukan di atas jam 10 pagi, efeknya justru tidak baik untuk kulit bayi karena kadar ultraviolet pada sinar matahari sudah terlalu tinggi.
Selain hal-hal di atas, menjemur bayi di bawah sinar matahari secara langsung juga sering dikaitkan untuk mengatasi penyakit kuning. Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar.
Sebagian bayi yang mengalami penyakit kuning tidak membutuhkan perawatan khusus. Warna kulit dan mata yang kuning akan berangsur normal setelah beberapa hari. Jika warna kuning tidak segera hilang, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Mengatasi Kulit Terbakar pada Bayi Akibat Dijemur Terlalu Lama
Kulit bayi bisa terbakar sinar matahari atau sunburn kalau terlalu lama terpapar sinar ultraviolet (UV). Kulit yang mengalami sunburn akan tampak merah dan panas jika disentuh. Dalam kondisi yang parah, kulitnya bisa melepuh dan bengkak serta mengalami demam.
Bila Si Kecil mengalami sunburn, Bunda bisa melakukan beberapa hal berikut ini sebagai pertolongan pertama:
- Tempelkan kain basah sekitar 10-15 menit ke kulit Si Kecil yang terbakar sinar matahari. Ulangi hal tersebut hingga beberapa kali. Hindari menempelkan es pada kulit bayi secara langsung karena akan membuat kulitnya terasa perih.
- Segera berikan ASI atau susu formula untuk mencegah dehidrasi.
- Oleskan losion berbahan dasar air yang bebas alkohol dan parfum atau gel lidah buaya.
- Jika Si Kecil mengalami demam atau tampak kesakitan, Bunda bisa memberikan paracetamol atau ibuprofen sesuai dosis yang dianjurkan dokter.
Menjemur bayi harus dilakukan dengan hati-hati, jangan sampai membuat kulitnya terbakar. Bila sunburn pada bayi tidak kunjung hilang atau disertai dengan gejala mual, muntah, dehidrasi, atau infeksi kulit, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan.