Hipofosfatemia adalah kondisi saat kadar fosfat di dalam darah lebih rendah dari batas normal. Kadar fosfat yang rendah bisa terjadi akibat kekurangan asupan vitamin D, kondisi medis, hingga efek samping obat-obatan tertentu.
Fosfat merupakan jenis elektrolit yang penting dalam menghasilkan energi, serta mempertahankan fungsi sistem saraf dan kontraksi otot. Penurunan kadar fosfat di dalam darah atau hipofosfatemia biasanya terjadi pada penderita penyakit berat, misalnya pasien di intensive care unit (ICU).
Hipofosfatemia bisa terjadi tiba-tiba (akut) atau bertahap (kronis). Hipofosfatemia akut dapat disebabkan oleh ketoasidosis diabetes, kecanduan alkohol, hingga luka bakar parah. Sementara hipofosfatemia kronis terjadi karena gangguan hormon, malnutrisi, dan penggunaan diuretik jangka panjang.
Penyebab Hipofosfatemia
Kadar fosfat dalam darah normalnya adalah 2,5–4,5 miligram per desiliter (mg/dL). Orang yang kadar fosfatnya di bawah angka tersebut dinilai terkena hipofosfatemia.
Berdasarkan penyebabnya, hipofosfatemia dibagi dua, yaitu:
Hipofosfatemia akut
Hipofosfatemia akut terjadi ketika kadar fosfat turun drastis dalam waktu singkat. Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan hipofosfatemia akut adalah:
- Ketoasidosis diabetik
- Kecanduan alkohol atau gejala putus alkohol (alcohol withdrawal)
- Refeeding syndrome
- Luka bakar parah
- Alkalosis respiratorik yang berat
Hipofosfatemia kronis
Hipofosfatemia kronis terjadi saat kadar fosfat di dalam tubuh menurun secara bertahap seiring waktu. Penyebab hipofosfatemia kronis antara lain:
- Gangguan hormon, misalnya hiperparatiroidisme, hipotiroidisme, dan sindrom Cushing
- Kekurangan vitamin D
- Gangguan elektrolit, seperti hipomagnesemia dan hipokalemia
- Diare kronis
- Malnutrisi atau malabsorbsi
- Efek samping obat-obat tertentu, misalnya bronkodilator, diuretik, dan antasida
Di samping penyebab di atas, pada kondisi langka, hipofosfatemia dapat terjadi akibat mutasi atau perubahan pada gen. Kondisi ini dinamakan x-linked familial hypophosphatemia (XLH).
Gejala Hipofosfatemia
Gejala yang timbul akibat rendahnya kadar fosfor dalam darah tergantung pada tingkat keparahannya. Pada hipofosfatemia ringan, penderita mungkin tidak mengalami keluhan. Namun, dalam jangka panjang, hipofosfatemia ringan dapat memunculkan gejala berikut:
- Nyeri tulang
- Patah tulang meski cedera ringan
- Hilang nafsu makan
- Lemas dan lelah
Pada kondisi yang parah, hipofosfatemia bisa menimbulkan gejala lain, seperti:
- Nyeri berat pada otot dan tulang
- Lemah otot
- Linglung
- Mudah marah
- Mati rasa
- Kejang
Kapan harus ke dokter
Periksakan ke dokter jika Anda mengalami gejala hipofosfatemia seperti yang telah disebutkan di atas, terutama jika sedang menderita penyakit atau mengonsumsi obat-obat tertentu yang dapat menyebabkan hipofosfatemia. Hal ini untuk mencegah terjadinya komplikasi sejak dini.
Pertolongan dokter di IGD rumah sakit perlu segera dilakukan apabila muncul gejala hipofosfatemia yang berat.
Diagnosis Hipofosfatemia
Diagnosis hipofosfatemia akan diawali dengan tanya jawab mengenai gejala yang muncul, riwayat kesehatan pasien, serta obat-obatan yang dikonsumsi. Setelah itu, dokter akan melakukan tes fisik menyeluruh.
Dokter juga dapat melakukan beberapa pemeriksaan penunjang di bawah ini untuk menegakkan diagnosis hipofosfatemia:
- Tes darah, untuk mengetahui kadar fosfat, kalsium, vitamin D, magnesium, hormon paratiroid, serta menilai fungsi ginjal dan fungsi liver
- Tes urine, untuk melihat ada atau tidaknya kelebihan fosfat yang dikeluarkan melalui urine dalam waktu 24 jam
- Foto Rontgen dan bone scan, untuk memperoleh gambaran yang lebih detail bila ada gangguan pada tulang, seperti osteomalacia
Pengobatan Hipofosfatemia
Pengobatan hipofosfatemia tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya. Pada hipofosfatemia ringan, dokter akan menganjurkan pasien memperbanyak asupan makanan tinggi fosfat, seperti daging, makanan laut, susu dan olahannya, gandum, serta kacang-kacangan. Jika diperlukan, pasien akan diberikan suplemen fosfat.
Pada kasus tertentu, hipofosfatemia bisa diobati dengan pemberian suplemen fosfor melalui infus. Selain itu, dokter juga dapat menyesuaikan jenis dan dosis obat-obat yang dapat menyebabkan hipofosfatemia.
Di samping memperbaiki kadar fosfat dalam darah, dokter juga akan menangani penyakit yang menyebabkan hipofosfatemia. Bagi pasien dengan defisiensi vitamin D, dokter juga dapat menyarankan asupan tinggi vitamin D.
Sementara pada hipofosfatemia yang terjadi karena hiperparatiroidisme, dokter akan menjalankan operasi pengangkatan kelenjar paratiroid. Prosedur ini disebut dengan paratiroidektomi.
Komplikasi Hipofosfatemia
Hipofosfatemia yang tidak tertangani dapat menyebabkan sejumlah komplikasi berikut:
- Gangguan penglihatan, bicara, dan pendengaran
- Rhabdomyolysis
- Gangguan irama jantung (aritmia)
- Sel darah merah hancur atau rusak (hemolisis)
- Gangguan sel darah putih yang menyebabkan mudah terkena infeksi
- Gagal ginjal akut
- Asidosis metabolik
- Penyakit tulang lunak (osteomalacia)
- Gagal jantung
- Koma
- Kematian
Pencegahan Hipofosfatemia
Tidak ada cara khusus untuk mencegah hipofosfatemia. Namun, Anda dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini dengan melakukan upaya berikut:
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk sayur dan buah-buahan, daging ayam, sarden, ikan kembung, kacang, kedelai, susu, yoghurt, serta keju
- Menjalani pengobatan dan kontrol rutin ke dokter bila menderita penyakit tertentu, misalnya diabetes
- Menggunakan obat-obatan sesuai aturan pakai atau anjuran dokter
- Tidak merokok
- Berolahraga secara rutin
- Tidak mengonsumsi minuman beralkohol