Hipotiroid pada anak tidak boleh dianggap sepele. Pasalnya, jika tidak mendapat penanganan sedini mungkin, hipotiroid bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Hipotiroid atau hipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid kurang aktif memproduksi hormon. Akibatnya, kadar hormon di dalam tubuh menjadi kurang. Kurangnya kadar hormon tiroid ini bisa dialami oleh semua orang, termasuk pada anak-anak.
Penyebab Hipotiroid pada Anak
Hipotiroid pada anak paling umum disebabkan oleh gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang membuat sel-sel imun menyerang kelenjar tiroid dan menyebabkan terganggunya fungsi kelenjar tiroid dalam memproduksi hormon.
Salah satu penyakit gangguan sistem kekebalan tubuh adalah penyakit Hashimoto. Penyakit ini bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Gejala penyakit Hashimoto akan berkembang dari tahun ke tahun dan menyebabkan kerusakan kronis pada kelenjar tiroid.
Selain itu, hipotiroid pada anak juga bisa dipicu oleh beragam faktor lain, seperti:
1. Riwayat keluarga
Adanya riwayat hipotiroid dalam keluarga, mulai dari orang tua hingga kakek atau nenek, akan meningkatkan risiko keturunannya mengalami kondisi yang sama.
2. Kekurangan asupan yodium
Kadar yodium dalam tubuh anak yang rendah akibat kurangnya asupan yodium bisa menyebabkan berkurangnya kemampuan kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid.
3. Konsumsi obat-obatan tertentu
Mengonsumsi beberapa jenis obat, seperti litium, amiodarone, dan thalidomide, bisa membuat kelenjar tiroid tidak berfungsi secara optimal, sehingga meningkatkan risiko terjadinya hipotiroid pada anak.
4. Operasi pengangkatan kelenjar tiroid
Operasi pengangkatan kelenjar tiroid atau radioterapi yang dilakukan di leher juga dapat menyebabkan hipotiroid pada anak. Tidak hanya itu, kerusakan kelenjar pituitari dan penyakit tiroditis yang dialami oleh anak juga bisa menyebabkan hipotiroid.
Mengenali Gejala Hipotiroid pada Anak
Hipotiroid pada anak dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu hipotiroid kongenital yang dialami oleh bayi sejak lahir dan hipotiroid yang dialami anak-anak. Hipotiroid kongenital dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya kelainan bawaan pada jantung dan pembuluh darah, serta saluran kemih dan genital.
Hipotiroid kongenital dan hipotiroid pada anak-anak memiliki gejala yang berbeda. Pada hipotiroid kongenital, bisa muncul gejala-gejala berikut:
- Tidak mau minum ASI
- Kulit yang terasa dingin
- Suara tangisan serak
- Sembelit atau sulit buang air besar
- Lidah membesar
- Penyakit kuning atau jaundice
- Hernia umbilikalis
Sedangkan jika terjadi pada masa kanak-kanak, hipotiroid akan menimbulkan beberapa gejala berikut:
- Wajah terlihat bengkak
- Kelopak mata yang terlihat turun
- Rambut rontok
- Kulit cenderung kering
- Terlambat bicara dan suara lebih serak
- Keterlambatan pertumbuhan
- Keterlambatan pertumbuhan gigi permanen
- Peningkatan berat badan
- Detak jantung lebih lambat
Hipotiroid pada anak perlu dideteksi sejak dini agar dapat segera ditangani sebelum menyebabkan gangguan pada tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, Bunda perlu mengenali gejala dan tandanya. Jika Si Kecil mengalami keluhan dan gangguan yang mengarah ke hipotiroid, segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan ke dokter.