Histoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh spora jamur Histoplasma capsulatum. Seseorang bisa terkena histoplasmosis ketika tidak sengaja menghirup udara yang terkontaminasi spora jamur tersebut. Meski begitu, histoplasmosis tidak menular antarmanusia.
Seseorang bisa terinfeksi histoplasmosis lebih dari satu kali. Namun, pada orang yang terinfeksi histoplasmosis untuk kedua kalinya, gejalanya tidak akan separah seperti infeksi yang pertama.
Pada penderita dengan daya tahan tubuh lemah, histoplasmosis bisa menetap di dalam tubuh dalam hitungan bulanan bahkan tahunan. Histoplasmosis juga dapat kambuh dan menyebabkan infeksi berulang.
Histoplasmosis umumnya tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi, pada anak-anak dan orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah, histoplasmosis bisa memengaruhi fungsi berbagai organ tubuh, termasuk fungsi sistem saraf pusat. Kondisi yang disebut dengan histoplasmosis diseminata ini dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Penyebab Histoplasmosis
Histoplasmosis disebabkan oleh spora jamur Histoplasma capsulatum. Jamur ini bisa hidup dan tumbuh di tanah, terutama yang terkontaminasi kotoran kelelawar dan unggas. Oleh sebab itu, jamur ini mudah ditemukan di gua, taman, serta kandang ayam dan burung. Penyakit ini termasuk dalam penyakit zoonosis.
Spora jamur Histoplasma yang berada di tanah dapat terbang tertiup angin dan terbawa di udara. Seseorang bisa terkena histoplasmosis jika spora jamur tersebut tidak sengaja terhirup dan masuk ke saluran pernapasan.
Faktor risiko histoplasmosis
Histoplasmosis bisa terjadi pada siapa saja. Namun, orang dengan pekerjaan di bawah ini lebih berisiko terpapar spora jamur penyebab histoplasmosis:
- Petugas pengendali hama
- Petani dan peternak
- Tukang kebun
- Pekerja konstruksi
- Penjelajah gua
Histoplasmosis juga lebih berisiko menyerang anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan daya tahan tubuh yang lemah, misalnya akibat:
- Menderita HIV/AIDS
- Menjalani kemoterapi
- Mengonsumsi kortikosteroid atau obat penekan sistem imun (imunosupresan)
Gejala Histoplasmosis
Pada sebagian besar kasus, infeksi histoplasmosis tidak menimbulkan gejala apa pun. Gejala umumnya baru muncul jika spora jamur yang terhirup tergolong banyak.
Jika menimbulkan gejala, keluhan biasanya baru muncul 3–17 hari setelah seseorang terinfeksi. Gejala tersebut dapat berupa:
- Demam
- Menggigil
- Batuk kering
- Nyeri otot, sendi, dan dada
- Sesak napas
- Sakit kepala
Pada orang yang memiliki riwayat penyakit paru-paru, seperti emfisema, histoplasmosis dapat berlangsung lama (kronis). Gejala histoplasmosis kronis umumnya mirip dengan gejala TBC (tuberkulosis), yaitu batuk berdarah, keringat berlebih, dan berat badan menurun.
Kapan harus ke dokter
Segera ke dokter jika mengalami gejala histoplasmosis, terutama bila Anda memiliki profesi seperti yang telah disebutkan di atas dan daya tahan tubuh Anda lemah. Jika tidak cepat ditangani, histoplasmosis bisa menimbulkan komplikasi serius dan berakibat fatal.
Diagnosis Histoplasmosis
Untuk mendiagnosis histoplasmosis, dokter akan melakukan tanya jawab seputar gejala yang dialami pasien, lingkungan kerja pasien, dan apakah pasien pernah terpapar kotoran burung atau kelelawar. Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menyarankan pemeriksaan lanjutan, seperti:
- Tes darah dan tes urine
- Kultur dahak, urine, dan darah
- Biopsi (pengambilan sampel jaringan) dari paru-paru, hati, kulit, atau sumsum tulang
- Pemindaian dengan foto Rontgen atau CT scan
Pengobatan Histoplasmosis
Pasien histoplasmosis ringan biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus. Pada banyak kasus, gejala histoplasmosis akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Namun, pada kasus yang berat, gejalanya bisa berlangsung lebih lama, terutama bila infeksinya makin parah.
Pada pasien yang mengalami gejala berat, histoplasmosis kronis, atau histoplasmosis diseminata, dokter akan memberikan obat antijamur, seperti itraconazole, ketoconazole, atau amphotericin B.
Obat antijamur yang diberikan bisa dalam bentuk tablet atau suntik, dan obat bisa diberikan sampai 2 tahun atau lebih, tergantung pada tingkat keparahan histoplasmosis.
Komplikasi Histoplasmosis
Histoplasmosis bisa menyebabkan sejumlah komplikasi serius, terutama pada anak-anak dan orang dengan daya tahan tubuh lemah. Komplikasi tersebut antara lain:
- Acute respiratory distress syndrome, yaitu kondisi ketika kantong udara di paru-paru yang seharusnya berisi oksigen justru dipenuhi cairan
- Kerusakan pada kelenjar adrenal, yaitu kelenjar yang berfungsi memproduksi hormon pengatur metabolisme di dalam tubuh
- Perikarditis atau peradangan pada selaput pembungkus jantung (perikardium)
- Meningitis atau peradangan pada selaput otak
Pencegahan Histoplasmosis
Histoplasmosis sulit dicegah, terutama bila Anda tinggal atau bekerja di area yang rentan terkena infeksi spora jamur penyebab histoplasmosis. Meski demikian, Anda bisa mengurangi risiko terkena histoplasmosis dengan melakukan cara-cara berikut:
- Jauhi tempat yang berisiko menyebabkan paparan jamur penyebab histoplasmosis, seperti gua dan kandang burung.
- Siram tanah dengan air sebelum mulai membersihkan kandang ayam atau burung, agar jamur tidak tersebar melalui udara.
- Hindari memelihara burung atau ayam bila Anda memiliki daya tahan tubuh lemah.
- Gunakan alat pelindung diri, seperti masker respirator, sesuai dengan peraturan keselamatan kerja.