“Aduh seharian ini rasanya mau terus rebahan aja deh di kasur.” Pernahkah kamu merasakan hal seperti ini? Jika iya, bisa jadi kamu mengalami kondisi kecanduan tempat tidur yang dinamakan clinomania. Sebenarnya, clinomania itu kondisi seperti apa sih? Yuk, cari tahu jawabannya di sini!
Climomania terdiri dari dua kata yaitu clin dan mania. Clin berasal dari nahasa Yunani yang berarti tempat tidur, sementara mania berarti kecanduan atau obsesi. Jadi, clinomania adalah kondisi saat seseorang terobsesi untuk tidur dan menghabiskan waktu di tempat tidur yang umumnya tidak didasari oleh kondisi kesehatan khusus.
Clinomania, rasa malas, dysania, hingga hipersomnia
Sebenarnya ada beberapa kondisi dan istilah yang kerap disamakan dengan clinomania, mulai dari rasa malas, hipersomnia, hingga dysania.
Jika clinomania terobsesi dengan tidur dan tempat tidur, rasa malas bisa diartikan sebagai kondisi saat seseorang tidak mau melakukan tanggung jawab hariannya, karena dia atas kesadaranya sendiri tidak ingin berusaha melakukannya.
Jadi, seseorang yang malas sebenarnya mampu bangun dari tempat tidur dan beraktivitas seperti biasa, tetapi memilih untuk tidur lagi.
Lain halnya dengan hipersomnia atau tidur berlebihan, yang merupakan kondisi saat seseorang mengalami rasa kantuk dan tidak mampu terjaga pada siang hari, padahal durasi tidur di malam hari cukup.
Biasanya orang dengan hypersomnia akan tidur lebih dari 10 jam setiap hari. Kondisi ini sering dikaitkan dengan gangguan hormon di otak atau kondisi medis tertentu, misalnya epilepsi, hipotiroid, hingga penyakit Parkinson.
Satu lagi istilah yang kerap disamakan dengan clinomania adalah dysania. Beberapa literatur sebenarnya menyatakan adanya kesamaan dari keduanya, tetapi sebagian lainnya menyatakan bahwa dysania lebih mengarah kepada kondisi saat seseorang sulit beranjak dari tempat tidurnya karena adanya rasa berat atau rasa lelah.
Jadi sudah bisa dibedakan, ya. Jika kamu lebih merasa cemas saat meninggalkan tempat tidur dan jadi terobsesi untuk berada di tempat tidur seharian penuh, entah itu untuk tidur atau melakukan kegiatan lain, bisa jadi kamu sedang mengalami gejala clinomania.
Clinomania Bisa Jadi Gejala Kondisi Tertentu
Walaupun belum diketahui penyebab pastinya, clinomania dan dysania sering dikaitkan dengan beberapa kondisi berikut:
1. Depresi dan hilangnya motivasi
Salah satu kondisi yang paling sering dikaitkan dengan clinomania adalah depresi. Saat mengalami depresi, seseorang bisa kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya disukai, sulit tidur atau justru sebaliknya tidur lebih lama, dan lebih suka menyendiri, termasuk terlihat seperti terobsesi dengan tidur dan tempat tidur
2. Gangguan cemas
Saat seseorang mengalami gangguan cemas, seseorang bisa jadi takut dan resah jika ia harus keluar dari zona nyamannya. Nah, terobsesi dengan tidur dan tempat tidur serta merasa cemas dan takut saat harus beraktivitas juga bisa terjadi pada penderita gangguan cemas.
3. Gangguan tidur
Saat seseorang mengalami gangguan tidur, misalnya sulit tidur atau insomnia dan akhirnya pulih, bisa saja ia jadi terobsesi dengan tidur dan tempat tidurnya. Hal ini karena pengalaman sulit tidur yang dialami sebelumnya membuatnya jadi lebih malas untuk tidur dan beraktivitas di luar tempat tidur.
4. Sindrom kelelahan kronis
Sindrom kelelahan kronis juga bisa menjadi pemicu clinomania. Kondisi ini terjadi saat kamu merasa sangat lelah, tetapi tidak membaik meski sudah beristirahat. Karena rasa lelah dirasa terus-menerus, kamu jadi lebih ingin menghabiskan waktu di tempat tidur atau terkesan “tidak bisa lepas dari tempat tidur”.
Selain itu, beberapa kondisi kesehatan lain yang kerap dikaitkan dengan clinomania adalah fibromyalgia, sindrom kaki gelisah, sleep apnea, anemia, gangguan tiroid, diabetes, dan penyakit jantung.
Seseorang dengan kondisi-kondisi tersebut umumnya sering menghabiskan waktu ekstra di tempat tidur karena merasa lebih nyaman berada di tempat tidur.
Cara Menangani Clinomania
Clinomania harus diatasi, karena bisa berdampak pada aktivitas sehari-hari. Saat mengalami clinomania, tidak hanya abai dengan tanggung jawab pekerjaan, seseorang bisa saja tidak peduli lagi dengan perawatan dan kebutuhan diri, karena cemas saat meninggalkan tempat tidur.
Nah, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan menyadari bahwa kamu sedang tidak baik-baik saja. Terkadang saat seseorang mengalami clinomania, bisa saja dia tidak menyadari kondisinya, tetapi pendapat teman, saudara, atau orang terdekat mungkin saja menjadi pertanda.
Misalnya, ada temanmu yang menyampaikan bahwa kamu akhir-akhir ini sering membatalkan janji hanya untuk tidur atau orang tua mengatakan, “Kenapa di tempat tidur terus, sih nak? mainlah sesekali dengan teman-temanmu.”
Jika sudah menyadarinya, coba mulai terapkan sleep hygiene supaya kamu lebih disiplin dengan pola dan waktu tidurmu. Supaya tidak terus menerus terobsesi dengan tidur dan tempat tidurmu, coba lakukan beberapa aktivitas berikut ini:
- Cobalah untuk memiliki dan merawat hewan peliharaan
- Dengarkan musik atau belajar memainkan alat musik
- Luangkan waktu bersenang-senang di luar rumah
- Buat catatan agenda harian
- Hubungi orang yang kamu percaya dan ceritakan apa yang kamu pikirkan
- Lakukan olahraga secara rutin
Jika setelah melakukan beberapa cara di atas kamu tetap memiliki keinginan kuat untuk rebahan di tempat tidur hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan hal ini dengan dokter. Dengan begitu, dokter bisa mencari tahu penyebab yang mendasari clinomania dan menentukan penanganan yang sesuai untukmu.