Hotin DCL adalah obat oles untuk mengatasi gejala radang sendi, seperti nyeri, kaku, atau bengkak di lutut, pergelangan tangan, siku, maupun mata kaki. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi nyeri akibat keseleo.
Hotin DCL terbuat dari diclofenac diethylamine. Bahan tersebut dapat menghambat kerja enzim tertentu di dalam memproduksi prostaglandin, yaitu senyawa yang memicu gejala radang saat terjadi cedera pada jaringan tubuh. Jika produksi prostaglandin terhambat, rasa nyeri, kaku, dan bengkak akibat radang akan teratasi.
Di Indonesia, Hotin DCL tersedia dalam kemasan tube 15 gram, 30 gram, 60 gram, dan 120 gram.
Apa Itu Hotin DCL
Bahan aktif | Diclofenac diethylamine 1% |
Golongan | Obat bebas terbatas |
Kategori | Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) |
Manfaat | Mengatasi gejala radang sendi dan kaki keseleo |
Digunakan oleh | Dewasa usia ≥18 tahun |
Hotin DCL untuk ibu hamil | Usia kehamilan <39 minggu |
Kategori C: Belum ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan diclofenac terhadap ibu hamil maupun janin. | |
Oleh karena itu, obat ini sebaiknya tidak digunakan oleh ibu hamil, kecuali jika dokter menyarankan demikian. | |
Trimester 3 kehamilan | |
Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. | |
Hotin DCL untuk ibu menyusui | Hotin DCL aman digunakan oleh ibu menyusui. |
Bentuk obat | Gel |
Peringatan sebelum Menggunakan Hotin DCL
Sebelum menggunakan Hotin DCL, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, seperti:
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap obat ini, aspirin, atau obat lain dari golongan OAINS, seperti ibuprofen.
- Konsultasikan dengan dokter jika hendak menggunakan Hotin DCL pada area kulit yang luas.
- Informasikan kepada dokter apabila Anda sedang atau pernah mengalami penyakit jantung, hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, stroke, penyakit ginjal, asma, penyakit liver, tukak lambung, anemia, edema, atau pun polip hidung.
- Jangan gunakan Hotin DCL pada kulit yang mengalami luka terbuka, luka bakar, infeksi, atau terkelupas.
- Jangan menggunakan Hotin DCL jika Anda baru saja atau berencana menjalani operasi bypass jantung.
- Jangan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol selama memakai Hotin DCL. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan saluran cerna.
- Konsultasikan terkait penggunaan Hotin DCL jika Anda berencana untuk hamil.
- Jangan memakai Hotin DCL jika Anda sedang hamil, terutama bila sudah masuk trimester ketiga.
- Diskusikan dengan dokter mengenai manfaat dan risiko penggunaan Hotin DCL kepada lansia. Kelompok usia ini dapat mengalami efek samping yang lebih berat.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat, vitamin, atau suplemen lain, Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah memakai Hotin DCL.
Dosis dan Aturan Pakai Hotin DCL
Berikut adalah dosis umum penggunaan Hotin DCL untuk mengatasi gejala radang sendi dan kaki keseleo:
Dewasa usia ≥18 tahun:
- Penggunaan pada tangan: 2 gram gel (sekitar ½ jari tangan), 2–4 kali sehari.
- Penggunaan pada kaki: 4 gram gel (sekitar 1 jari tangan), 2–4 kali sehari
Cara Menggunakan Hotin DCL dengan Benar
Hotin DCL dapat dibeli di apotek. Gunakan obat ini sesuai aturan pakai yang terdapat pada kemasan atau anjuran dokter. Berikut ini adalah cara menggunakan Hotin DCL dengan benar:
- Cucilah tangan Anda sebelum menggunakan Hotin DCL.
- Bersihkan dan keringkan area kulit yang akan diolesi dengan Hotin DCL.
- Oleskan gel Hotin DCL secara merata pada area yang terasa nyeri.
- Jangan menutup area yang sedang diobati dengan perban, kecuali jika disarankan oleh dokter.
- Jangan sampai obat ini mengenai area mata, hidung, atau mulut. Segera bilas dengan air jika area tersebut terkena gel Hotin DCL.
- Jangan lupa cuci tangan setelah menggunakan Hotin DCL, kecuali jika obat ini digunakan untuk mengobati area tangan.
- Jangan mandi atau membilas area yang sedang diobati dengan Hotin DCL setidaknya sampai 1 jam. Tunggulah sampai minimal 10 menit sebelum mengenakan pakaian.
- Gunakan Hotin DCL secara teratur. Jika Anda lupa, segera pakai obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal dosis berikutnya, tidak perlu mengoleskan lebih banyak gel pada jadwal selanjutnya.
- Usahakan agar area yang sedang diobati tidak terpapar panas atau pun sinar matahari karena kulit akan menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari.
- Jangan gunakan kosmetik atau produk perawatan lain pada area yang sedang diobati dengan Hotin DCL.
- Simpan obat di ruangan dengan suhu di bawah 30°C. Usahakan agar obat terhindari dari panas. Jauhkan Hotin DCL dari jangkauan anak-anak.
- Buang obat yang tidak digunakan lebih dari 3 bulan setelah dibuka atau sudah kedaluwarsa.
Interaksi Hotin DCL dengan Obat Lain
Berikut ini adalah sejumlah efek interaksi yang dapat terjadi jika Hotin DCL digunakan bersama obat lain:
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama aspirin, warfarin, dan apixaban.
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping jika digunakan bersama obat OAINS oral, seperti ibuprofen atau celecoxib
Agar terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Hotin DCL bersama obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Hotin DCL
Efek samping yang dapat terjadi setelah menggunakan Hotin DCL antara lain:
- Kemerahan atau perih di kulit yang teroles gel Hotin DCL
- Sakit kepala
- Mual, tidak nafsu makan
- Sakit perut
Segera ke dokter apabila muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Gejala alergi, seperti nyeri dan bengkak di kulit, gatal-gatal, biduran, atau bengkak di wajah, bibir, lidah, maupun tenggorokan
- Serangan jantung, yang keluhannya bisa meliputi nyeri dada, sesak napas, keringat dingin, dan mual
- Gagal jantung, yang ditandai dengan sesak napas, bengkak di kaki dan pergelangan kaki, atau pun penambahan berat badan secara tiba-tiba
- Gangguan ginjal, dengan keluhan berupa buang air kecil yang sedikit atau tidak sama sekali, dan bengkak di pergelangan kaki, tangan, dan kaki
- Gejala gangguan liver, seperti penyakit kuning dan urine berwarna cokelat atau kuning gelap