HPL hamil adalah hari perkiraan lahir bayi. Hari spesial ini biasanya jatuh pada waktu 9 bulan dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Ini karena bayi membutuhkan waktu sekitar 9 bulan untuk bisa tumbuh dan berkembang hingga siap dilahirkan. Nah, perhitungan HPL bisa dilakukan sendiri maupun dibantu dokter.
Momen kelahiran Si Kecil adalah momen berharga yang ditunggu-tunggu ibu hamil. Bahkan, sering kali penantian akan hadirnya Si Kecil ke dunia ini menimbulkan perasaan yang campur aduk, mulai dari bersemangat, gembira, atau mungkin sedikit cemas. Ini wajar, kok, karena setiap ibu tentu ingin kelahiran bayinya berjalan lancar.
Dalam kehamilan, ada istilah HPL atau “hari perkiraan lahir”. HPL hamil adalah konsep perkiraan waktu yang bisa membantu Bumil membayangkan kira-kira kapan Si Kecil akan lahir sejak jauh-jauh hari. Dengan begitu, persiapan Bumil dalam menyambutnya pun makin mantap.
HPL Hamil sebagai Estimasi Kelahiran Buah Hati
HPL hamil umumnya jatuh pada waktu sekitar 40 minggu atau 9 bulan sejak hari pertama haid terakhir (HPHT). Soalnya, inilah lama waktu kehamilan biasanya terjadi. Namun, HPL tidak selalu akan menjadi tanggal pasti lahirnya Si Kecil ya, Bumil.
Selama kehamilan, ada berbagai faktor yang bisa mempengaruhi HPL. Faktor ini termasuk hamil kembar, usia ibu hamil, sampai pertumbuhan dan perkembangan janin. Inilah yang membuat HPL Si Kecil bisa saja berubah dari yang sebelumnya sudah ditentukan. Oleh sebab itu, Bumil sebaiknya jangan langsung panik jika nanti ternyata melahirkan sebelum atau sesudah HPL, ya.
Meskipun hanyalah perkiraan, HPL hamil adalah acuan penting yang bisa memudahkan dokter atau bidan untuk menilai kelancaran tumbuh kembang Si kecil dalam kandungan. Jadi, perkiraan ini juga jangan diabaikan, ya, Bumil.
Ada baiknya, tanggal ini dimanfaatkan agar Bumil semangat dalam menyambut kehadiran Si Kecil sekaligus rutin memeriksakan kandungan.
Cara Menghitung HPL Hamil
Cara menghitung HPL ada bermacam-macam, mulai dari yang sederhana dan bisa dilakukan sendiri di rumah hingga yang membutuhkan pemeriksaan ke dokter. Secara umum, HPL hamil bisa ditentukan dari beberapa patokan berikut ini:
1. Perhitungan berdasarkan HPHT
Hari pertama haid terakhir atau HPHT dihitung sebagai hari pertama kehamilan. Hari ini dihitung dari hari pertama haid terakhir Bumil sebelum hubungan intim dilakukan, terutama ketika aktivitas ini dilakukan di masa subur. Pada hari tersebut, sel telur akan dibuahi oleh sperma, sehingga kehamilan pun tercipta. Dengan begitu, tanggal HPHT ini akan dianggap sebagai awal mula kehamilan
Cara menggunakan HPHT untuk menghitung HPL hamil adalah dengan menambahkan 40 minggu dari tanggal HPHT. Sebagai contoh, jika HPHT-mu adalah 15 April 2024, kamu bisa menghitung HPL dengan rumus Naegele berikut:
- Tambahkan 7 hari → 22 April 2024
- Kurangi 3 bulan → 22 Januari 2024
- Tambahkan 1 tahun → 23 Januari 2025
Dengan perhitungan tersebut, HPL untuk bayimu jatuh pada tanggal 24 Januari 2025.
Selain itu, Bumil juga bisa menggunakan HPHT pada roda kehamilan (pregnancy wheel) yang banyak dijual bebas maupun dijadikan hadiah gratis dalam produk kehamilan, misalnya susu ibu hamil atau suplemen kehamilan.
2. Pemeriksaan USG
Ultrasonografi (USG) adalah prosedur untuk memantau gambar dan kondisi janin menggunakan teknologi gelombang suara. Pemeriksaan ini bisa dilakukan pada awal kehamilan untuk memastikan kehamilan atau setelah test pack positif. Biasanya, janin akan mulai terlihat ketika usia kandungan mencapai 6–8 minggu.
Kalau Bumil lupa tanggal HPHT, USG juga bisa dimanfaatkan untuk mengetahui HPL, lho. Saat Bumil menjalani USG, dokter bisa memantau tumbuh kembang janin sekaligus ukuran janin dari bagian kepala hingga bokong (crown-rump length).
Dengan begitu, usia kehamilan dan HPL pun bisa diperkirakan. Jika USG dilakukan pada awal kehamilan, dokter juga bisa mengukur kantung janin untuk mengetahui usia kehamilan dan HPL.
3. Tinggi fundus uteri
Salah satu cara memastikan HPL hamil adalah dengan mengukur tinggi fundus uteri, yakni jarak antara puncak rahim dan tulang panggul ibu hamil. Prosedur ini biasanya dilakukan oleh bidan atau dokter saat usia kehamilan sudah mencapai 20 minggu, untuk memastikan tumbuh kembang janin sesuai dengan usia kehamilan.
Terkadang, HPL hamil berdasarkan perhitungan HPHT, USG, dan tinggi fundus uteri bisa berbeda-beda. Hal ini mungkin membuat tak sedikit ibu hamil jadi bingung atau bahkan khawatir. Tenang, perbedaan ini memang normal terjadi, kok.
Biasanya, HPL hamil berdasarkan HPHT dan USG memang bisa berbeda dan berubah, tetapi estimasinya berbeda jauh, yakni hanya sekitar 1–3 minggu. Jadi, HPL hamil memang terkadang bisa sedikit maju atau justru lebih lama dari perkiraan awal.
Itulah berbagai cara menghitung HPL hamil yang bisa Bumil lakukan sendiri maupun dibantu oleh dokter. Jadi, Bumil paham, ya, bahwa HPL hamil adalah acuan penting agar tidak ketinggalan perkembangan Si Kecil dan bisa mempersiapkan kelahirannya dengan optimal.
Selain mengetahui tanggal HPL, Bumil juga perlu memantau tumbuh kembang Si Kecil dan kondisi diri sendiri selama hamil dengan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter, ya. Nah, kalau Bumil masih punya pertanyaan seputar usia kehamilan atau tips mempersiapkan HPL, Chat Bersama Dokter, yuk.