Selain dengan ibu, membina hubungan ayah dan anak juga sangat penting dalam kehidupan anak. Meski kebanyakan ayah sibuk bekerja, ada beberapa momen yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan hubungannya dengan anak.
Ayah merupakan sosok penting yang dibutuhkan setiap anak. Selain mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, seorang ayah juga harus bisa menjadi panutan yang baik bagi anak-anaknya. Ayah diharapkan bisa membentuk karakter yang baik pada anak laki-lakinya, sekaligus bisa menjadi sosok laki-laki baik yang dikenal oleh anak perempuannya.
Meski demikian, anak laki-laki di usia tertentu mungkin akan merasakan cemburu pada ayahnya karena kedekatan emosional ayah dengan ibu. Kondisi ini dinamakan Oedipus complex dan merupakan hal yang normal terjadi pada anak laki-laki.
Ini Manfaat Membina Hubungan Ayah dan Anak
Kedekatan antara ayah dan anak sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Beberapa manfaat yang bisa didapat adalah:
1. Meningkatkan kecerdasan anak
Anak yang dekat dengan orang tuanya, terutama ayah, cenderung lebih cerdas dan memiliki nilai yang bagus di sekolahnya. Kasih sayang yang diberikan ayah dapat menciptakan rasa tenang dan aman pada anak, sehingga ia dapat lebih fokus dan semangat belajar di sekolah. Motivasi belajar inilah yang akan membantu dalam meningkatkan kecerdasan anak.
2. Menumbuhkan rasa percaya diri anak
Secara tidak sadar, tertanam nilai pada diri anak bahwa ia adalah seseorang yang berharga karena ia tahu ayahnya menyayanginya. Anak yang memiliki rasa percaya diri yang baik akan lebih bisa menghargai dan mencintai dirinya sendiri.
Karakter positif ini bisa membuat anak dapat bersosialisasi lebih baik dengan orang-orang yang ada disekitarnya. Tidak hanya itu, rasa percaya diri yang kuat akan membuat anak dapat lebih sigap dan selalu yakin bisa menyelesaikan tugas atau tantangan baru dengan baik.
3. Melatih emosi anak lebih stabil dan terhindarkan dari perilaku negatif
Anak yang mendapat cukup perhatian dari sang ayah cenderung memiliki kondisi emosional yang stabil, merasa aman, dan berani mengeksplorasi lingkungan sekitar.
Bahkan, sebuah penelitian membuktikan bahwa keterlibatan ayah dalam mendidik anak laki-laki dapat menjauhkannya dari perilaku negatif. Anak laki-laki akan menjadikan ayahnya sebagai panutan dalam membentuk identitas karakter sebagai laki-laki.
4. Membantu mengembangkan bakat anak
Kurangnya waktu yang dihabiskan bersama anak bisa menyebabkan orang tua tidak mengetahui bakat dan potensi yang dimiliki sang anak. Hal ini akan membuat orang tua kesulitan untuk mengarahkan minat anak dan bisa-bisa malah memaksakan anak untuk mengembangkan anak pada suatu bidang yang sebenarnya tidak ia sukai.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua, termasuk ayah, untuk benar-benar terlibat dengan aktivitas anak. Hal ini akan membuat orang tua dapat memastikan apa sebenarnya bakat yang dimiliki anak dan mengarahkannya sebaik mungkin.
5. Mencegah terjadinya gangguan mental
Campur tangan ayah dalam tumbuh kembang anak bisa membuatnya terhindar dari gangguan mental pada masa mendatang dan mencegah pubertas dini, khususnya bagi anak perempuan. Pujian dari ayah pada anak perempuan dapat membentuknya menjadi wanita dewasa yang penuh percaya diri.
Selain itu, dalam sebuah studi juga membuktikan bahwa ikatan yang kuat antara ayah dan anak mampu membuat anak lebih mahir dalam mengendalikan stres saat ia sudah dewasa dibandingkan dengan anak yang memiliki hubungan tidak baik dengan ayahnya.
Cara Membina Hubungan Ayah dan Anak
Kehadiran dan peran ayah sangat penting bagi anak, maka Anda perlu membangun hubungan yang baik dengan Si Kecil. Berikut ini adalah tips yang bisa diterapkan untuk membangun kedekatan dengan Si Kecil:
1. Mulailah sejak anak dilahirkan
Anda sudah mulai bisa membangun kedekatan dengan Si Kecil sejak ia dilahirkan. Libatkanlah diri Anda dalam kehidupannya sejak awal dengan berperan aktif dalam membantu merawatnya, misalnya mengganti popok, menggendong, atau menenangkannya ketika menangis.
Semakin banyak waktu yang Anda habiskan bersamanya sejak dini, maka semakin mudah untuk mempererat kedekatan Anda bersamanya nanti.
2. Ciptakan momen yang menyenangkan bersama anak
Cobalah untuk membuat momen yang menyenangkan bersama Si Kecil, seperti terlibat dalam mengajarkannya membaca, menulis, berolahraga, mengendarai sepeda, memancing, melakukan pekerjaan rumah, atau hal lain yang bermanfaat bagi mereka. Lewat cara ini, Anda dapat mengetahui bakat dan potensi Si Kecil.
3. Menjadi pendengar yang baik
Dengarkanlah apa pun yang sedang Si Kecil utarakan, baik itu mengenai impian ataupun keluh kesah yang dirasakannya. Mendengar bisa menjadi cara Anda menunjukkan kasih sayang, sehingga Si Kecil akan merasa dihargai dan nyaman bersama Anda.
4. Utarakan kalimat yang membuatnya semangat
Jadilah sosok ayah yang selalu hadir dan dibutuhkan ketika Si Kecil “terjatuh”. Berikan dukungan penuh pada Si Kecil saat ia mengalami kegagalan. Berikan ia pelukan dan kalimat-kalimat yang mampu mendorong semangatnya untuk menuju keberhasilan, misalnya “Ayah bangga dengan kamu. Tidak apa-apa gagal hari ini. Kamu bisa coba lagi nanti, ya.”
Hubungan ayah dan anak adalah sesuatu yang harus dibangun sejak dini. Setelah seharian bekerja, Anda mungkin merasa sangat lelah untuk ikut mengurus Si Kecil atau bermain dengannya. Namun, percayalah bahwa rasa lelah itu akan hilang ketika kasih sayang Anda dibalas dengan ungkapan kasih sayang dari Si Kecil, walaupun hanya sekadar sebuah pelukan.
Selain itu, hubungan ayah dan anak yang baik tidak hanya dapat membuat anak merasa nyaman, aman, dan berprestasi di sekolah, tapi kelak juga bisa membuatnya menjadi sosok pribadi yang baik saat dewasa. Sebaliknya, jika hubungan ayah dan anak kurang harmonis, maka hal ini bisa menyebabkan anak mengalami daddy issues.
Coba lakukan tips di atas untuk membina hubungan baik antara Anda dan Si Kecil. Jika Anda mengalami kesulitan atau mungkin sudah terjadi masalah antara Anda dan anak, jangan ragu untuk meminta saran ke psikolog. Ingat, tidak ada kata terlambat untuk memulai niat baik.