Hydrochlorothiazide adalah obat untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi edema, yaitu penumpukan cairan dalam jaringan tubuh, misalnya akibat gagal jantung atau sirosis hati.
Hydrochlorothiazide termasuk dalam jenis obat diuretik thiazide. Obat ini bekerja dengan cara membantu ginjal untuk membuang kelebihan cairan dan garam melalui urine. Dengan begitu, edema bisa berkurang dan tekanan darah turun.
Hydrochlorothiazide bisa dikonsumsi sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat lain. Perlu diketahui, hydrochlorothiazide membantu mengontrol tekanan darah tinggi, tetapi tidak menyembuhkannya. Oleh karena itu, penderita hipertensi perlu mengonsumsi obat ini secara rutin dalam waktu yang lama.
Merek dagang hydrochlorothiazide: Bisovell Plus, Blopress Plus 16, Coaprovel, Co-Irvell, Co-Telsaril, Co-Diovan, Dexacap Plus, Hapsen Plus, Hydrochlorothiazide, Irtan Plus, Lodoz, Lorinid Mite, Micardis Plus, Olmetec Plus, dan Tenazide.
Apa Itu Hydrochlorothiazide
Golongan | Obat resep |
Kategori | Diuretik thiazide |
Manfaat | Menurunkan tekanan darah pada hipertensi dan mengurangi edema. |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Hydrochlorothiazide untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Hydrochlorothiazide terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet dan kaplet |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Hydrochlorothiazide
Berikut ini adalah hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan hydrochlorothiazide:
- Jangan mengonsumsi hydrochlorothiazide jika Anda alergi terhadap obat ini atau obat golongan sulfa. Selalu beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
- Jangan mengonsumsi hydrochlorothiazide jika Anda tidak bisa buang air kecil (anuria). Beri tahu dokter jika Anda merasakan adanya pengurangan frekuensi buang air kecil atau jumlah urine sebelum mengonsumsi hydrochlorothiazide.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita glaukoma, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit asam urat, gangguan kelenjar paratiroid, diabetes, asma, atau lupus.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah mengalami hipokalemia, hiponatremia, hipomagnesemia, hiperkalsemia, kolesterol tinggi, asam urat tinggi, atau gula darah rendah (hipoglikemia).
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami diare, muntah-muntah, atau kondisi lain yang bisa memicu terjadinya dehidrasi, baik sebelum maupun selama Anda mengonsumsi hydrochlorothiazide.
- Jangan mengonsumsi alkohol saat menjalani pengobatan dengan hydrochlorothiazide karena dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya.
- Hindari paparan sinar matahari terlalu lama dan gunakan tabir surya saat beraktivitas di siang hari, karena hydrochlorothiazide dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari.
- Jangan langsung melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, seperti mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat berat setelah mengonsumsi hydrochlorothiazide, karena obat ini bisa menyebabkan pusing.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah mengonsumsi hydrochlorothiazide.
Dosis dan Aturan Pakai Hydrochlorothiazide
Dosis aminofilin dapat berbeda pada tiap pasien. Dokter akan memberikan dosis aminofilin sesuai dengan usia dan kondisi yang diderita pasien. Pada anak-anak, dosis aminofilin akan disesuaikan dengan berat badan (BB) pasien.
Berikut ini adalah dosis umum hydrochlorothiazide berdasarkan kondisi yang ditangani:
Kondisi: Edema
- Dewasa: 25–100 mg per hari, dapat dibagi dalam 1–2 jadwal konsumsi. Dosis maksimal 200 mg per hari. Obat dapat dikonsumsi 2 hari sekali atau 3–5 kali dalam seminggu.
- Anak usia 2–12 tahun: 1–2 mg/kgBB per hari, dapat dibagi dalam 1–2 jadwal konsumsi Dosis maksimal 100 mg per hari.
- Anak usia <2 tahun: 1–2 mg/kgBB per hari, dapat dibagi dalam 1–2 jadwal konsumsi. Dosis maksimal 37,5 mg per hari.
- Anak usia <6 bulan: 3 mg/kgBB per hari, dibagi dalam 2 jadwal konsumsi.
- Lansia: 12,5 mg per hari. Dosis dapat ditambahkan sebanyak 12,5 mg jika perlu.
Kondisi: Hipertensi
- Dewasa: 12,5 mg per hari, sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat antihipertensi lainnya. Dosis dapat ditingkatkan hingga 50 mg per hari sesuai kebutuhan pasien. Dosis maksimal 100 mg per hari
- Anak usia 2–12 tahun: 1–2 mg/kgBB per hari sebagai dosis tunggal atau dibagi dalam 2 jadwal konsumsi. Dosis maksimal 100 mg per hari.
- Anak usia <2 tahun: 1–2 mg/kgBB per hari sebagai dosis tunggal atau dibagi dalam 2 jadwal konsumsi. Dosis maksimal 37,5 mg per hari.
- Anak usia <6 bulan: 3 mg/kgBB per hari dibagi dalam 2 jadwal konsumsi.
- Lansia: 12,5 mg per hari. Dosis dapat ditambahkan sebanyak 12,5 mg jika perlu.
Cara Mengonsumsi Hydrochlorothiazide dengan Benar
Selalu ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang terdapat pada kemasan hydrochlorothiazide sebelum mulai mengonsumsinya. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Hydrochlorothiazide dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Telan tablet atau kaplet hydrochlorothiazide dengan air putih. Dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini setidaknya 4 jam sebelum tidur atau pada pagi hari, karena hydrochlorothiazide bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Jika Anda sedang menggunakan obat penurun kolesterol golongan bile acid sequestrant, seperti cholestyramine atau colestipol, gunakan obat tersebut dengan jeda waktu 4 jam sebelum atau setelah mengonsumsi hydrochlorothiazide.
Penggunaan hydrochlorothiazide perlu diiringi dengan penerapan gaya hidup sehat, seperti diet rendah garam dan rendah lemak, berolahraga teratur setidaknya 30 menit setiap hari, serta tidak merokok dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol.
Jika Anda mengonsumsi hydrochlorothiazide untuk mengurangi edema, tanyakan kepada dokter mengenai konsumsi cairan harian Anda. Dokter mungkin akan membatasi asupan cairan Anda untuk beberapa waktu.
Jika lupa mengonsumsi hydrochlorothiazide, segera konsumsi jika belum mendekati jadwal konsumsi obat berikutnya. Apabila sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis di waktu konsumsi obat selanjutnya.
Selama menjalani pengobatan dengan hydrochlorothiazide, dokter mungkin akan meminta Anda melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kondisi Anda dan respons tubuh terhadap obat. Patuhi setiap jadwal kontrol yang telah ditentukan oleh dokter.
Salah satu efek samping hydrochlorothiazide adalah pusing, selalu berhati-hati saat berjalan dan jangan terburu-buru berdiri setelah Anda mengonsumsi hydrochlorothiazide.
Simpan hydrochlorothiazide di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari, serta jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Hydrochlorothiazide dengan Obat Lain
Menggunakan hydrochlorothiazide bersamaan dengan obat lain dapat menimbulkan efek interaksi berikut ini:
- Peningkatan risiko timbulnya sunburn jika digunakan bersama asam aminolevulinik
- Peningkatan risiko terjadinya denyut jantung tidak teratur jika digunakan bersama amiodarone atau cisapride
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang berbahaya dari obat lithium
- Peningkatan risiko terjadinya hipokalemia jika digunakan bersama obat digoxin, astemizole, sotalol, terfenadine, atau pimozide
- Penurunan penyerapan hydrochlorothiazide jika dikonsumsi bersamaan dengan bile acid sequestrant
- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi ortostatik jika digunakan bersama barbiturat atau opioid
- Penurunan efektivitas hydrocholorothiazide jika digunakan dengan nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs)
- Peningkatan efektivitas obat muscle relaxant, sepert tubocurarine
Efek Samping dan Bahaya Hydrochlorothiazide
Efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi hydrochlorothiazide adalah:
- Pusing
- Sakit kepala
- Frekuensi buang air kecil makin sering
- Sakit maag
- Hilang nafsu makan
- Rambut rontok
Periksakan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung reda atau bertambah parah. Segera ke dokter atau rumah sakit terdekat jika muncul reaksi alergi obat yang dapat ditandai dengan ruam kulit yang gatal, bengkak di bibir atau kelopak mata, atau kesulitan bernapas.
Selain itu, Anda juga harus segera ke dokter jika mengalami tanda-tanda dehidrasi, seperti muncul rasa haus yang ekstrem, mulut kering, buang air kecil berkurang, detak jantung tidak teratur, kebingungan, atau muncul efek samping yang lebih serius, yaitu:
- Gangguan penglihatan atau nyeri pada mata
- Kepala terasa ringan seperti akan pingsan
- Tubuh terasa sangat lelah
- Nyeri perut yang yang menjalar ke punggung
- Mudah memar atau berdarah
- Sesak napas
- Penyakit kuning
- Kulit pucat, perdarahan dari hidung, mulut, vagina, atau dubur