Hydrops fetalis adalah kondisi di mana terdapat pembengkakan parah pada dua atau lebih bagian tubuh bayi dalam kandungan atau bayi yang baru lahir, misalnya pada organ paru dan jantung. Kondisi ini termasuk berbahaya yang dapat mengancam nyawa bayi.
Beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, memiliki angka kasus hydrops fetalis yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara di Eropa dan Amerika. Hal ini disebabkan oleh masih tingginya frekuensi kasus thalasemia alfa, yaitu salah satu penyakit yang memengaruhi kemunculan hydrops fetalis.
Jenis Hydrops Fetalis Sesuai Penyebabnya
Terdapat dua jenis hydrops fetalis, yaitu imun dan non-imun. Keduanya memiliki penyebab yang berbeda. Berikut ini adalah penjelasannya:
Hydrops fetalis imun
Hydrops fetalis imun disebabkan oleh eritroblastosis fetalis. Kondisi ini umumnya terjadi akibat ketidakcocokan rhesus, yaitu saat rhesus darah ibu hamil negatif dan rhesus darah bayi di kandungannya positif.
Ketidaksesuaian tersebut membuat sistem kekebalan tubuh tubuh ibu hamil menganggap sel darah bayi sebagai benda asing yang perlu dihancurkan. Pada kasus yang parah, dapat terjadi penimbunan cairan yang parah pada tubuh bayi hingga mengganggu fungsi organnya. Kondisi inilah yang disebut hydrops fetalis.
Namun, hydrops fetalis imun dapat dicegah dengan deteksi dini saat ibu hamil menjalani pemeriksaan kehamilan. Jika terdapat ketidakcocokan rhesus darah ibu dengan bayi, ibu akan diberikan Rh immunoglobulin.
Hydrops fetalis non-imun
Hydrops fetalis non-imun merupakan jenis hydrops fetalis yang paling umum. Kondisi ini disebabkan oleh adanya penyakit tertentu yang mengganggu kemampuan tubuh bayi untuk mengontrol kadar cairan tubuhnya.
Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan hydrops fetalis antara lain:
- Kelainan darah, seperti anemia parah dan thalasemia
- Cacat bawaan lahir, misalnya penyakit jantung bawaan
- Kelainan genetik, seperti sindrom Turner
- Gangguan metabolik, infeksi, atau tumor
Tanda-Tanda Bayi Menderita Hydrops Fetalis
Pada masa kehamilan, hydrops fetalis dapat dikenali dari cairan ketuban terlalu banyak atau kurang, gerakan bayi kurang aktif, penebalan abnormal pada plasenta, dan pembesaran beberapa organ bayi, seperti pada jantung, hati, paru, atau limpa. Tanda-tanda ini dapat diketahui lewat pemeriksaan USG.
Sementara itu, pada bayi yang baru lahir, hydrops fetalis dapat dikenali dengan beberapa tanda berikut:
- Kulit pucat
- Bercak-bercak memar di kulit
- Pembengkakan parah, terutama pada perut
- Pembesaran hati dan limpa
- Sulit bernapas
- Kulit dan mata tampak kuning (jaundice)
Bayi dengan hydrops fetalis memiliki risiko lebih tinggi untuk terlahir prematur. Risiko kematian bayi akan meningkat jika hydrops fetalis terjadi pada bayi prematur disertai beberapa kondisi lain, seperti kelainan jantung bawaan, cacat bawaan lahir, dan pembengkakan paru yang menyebabkan bayi sulit benapas.
Penanganan Hydrops Fetalis
Penanganan hydrops fetalis umumnya sulit dilakukan selama bayi masih dalam kandungan. Namun dalam beberapa kasus, dokter dapat melakukan transfusi darah kepada janin, khususnya janin yang mengalami anemia, untuk meningkatkan kemampuannya bertahan hidup.
Dokter juga mungkin akan memberikan obat antiaritmia, jika janin dengan hydrops fetalis memiliki kelainan irama jantung atau aritmia.
Bila memungkinkan, bayi dengan hydrops fetalis akan dilahirkan lebih cepat, baik dengan merangsang persalinan menggunakan prosedur induksi atau operasi caesar.
Setelah bayi lahir, penanganan hydrops fetalis dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:
- Penyedotan cairan berlebih dari tubuh bayi menggunakan jarum
- Pemberian obat diuretik untuk mengeluarkan cairan berlebih melalui urine
- Pemberian oksigen atau pemasangan alat bantu pernapasan untuk membantu bayi bernapas
- Transfusi darah yang sesuai dengan golongan darah bayi pada kasus hydrops fetalis imun
- Operasi untuk memperbaiki kelainan bawaan pada bayi atau untuk mengangkat tumor
Hydrops fetalis termasuk kondisi berbahaya yang bisa berakibat fatal pada bayi, baik yang masih di dalam kandungan maupun yang baru lahir. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan sebagai langkah pencegahan dan penanganan dini hydrops fetalis.