Hymen imperforata adalah kelainan lahir di mana selaput dara menutupi lubang vagina sepenuhnya. Kondisi ini umumnya terdeteksi saat anak perempuan tidak mengalami menstruasi meski sudah masuk masa pubertas.
Hymen atau selaput dara adalah lapisan tipis pada vagina yang berbentuk seperti donat atau bulan sabit. Normalnya, terdapat lubang kecil di selaput dara yang berfungsi untuk mengalirkan darah ketika menstruasi. Akan tetapi, pada hymen imperforata, lubang kecil tersebut tidak terbentuk.
Hymen imperforata tergolong langka dan hanya terjadi pada 1 dari 1.000 kelahiran bayi perempuan.
Penyebab Hymen Imperforata
Hymen imperforata terjadi ketika selaput dara gagal membuka atau membentuk lubang selama masa perkembangan janin. Namun, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan terjadinya kondisi ini. Hymen imperforata juga tidak diturunkan dari orang tua ke anaknya.
Gejala Hymen Imperforata
Gejala hymen imperforata biasanya tidak muncul hingga anak perempuan mencapai masa pubertas dan seharusnya mengalami menstruasi.
Beberapa gejala yang biasanya muncul adalah:
- Tidak mengalami haid (amenorrhea), walaupun tanda-tanda pubertas lainnya sudah muncul
- Sakit perut yang parah
- Kembung atau rasa penuh di perut bagian bawah
- Buang air kecil terasa nyeri, terutama ketika awal siklus menstruasi
- Sembelit (konstipasi)
- Sakit pinggang
Meski biasanya gejala muncul pada awal masa pubertas, gejala hymen imperforata juga bisa muncul pada bayi. Gejala yang dapat muncul berupa menonjolnya selaput dara.
Kapan harus ke dokter
Segera bawa anak Anda ke dokter jika telah memasuki masa pubertas tetapi belum juga mengalami menstruasi pertama, terutama jika kondisi tersebut disertai gejala-gejala lain hymen imperforata.
Pemeriksaan sejak dini diperlukan agar kondisi dapat terdeteksi dengan tepat sehingga komplikasi yang dapat terjadi bisa dicegah.
Diagnosis Hymen Imperforata
Hymen imperforata dapat didiagnosis ketika bayi baru lahir atau ketika awal masa pubertas anak. Akan tetapi, lebih sulit mendiagnosis hymen imperforata pada bayi baru lahir.
Sementara pada anak dalam masa pubertas, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala yang dialami, riwayat kesehatan, serta riwayat menstruasi pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pada area vagina, selaput dara, dan vulva.
Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan pemindaian, seperti USG atau MRI panggul. Dalam pemeriksaan ini, dokter dapat melihat kondisi jaringan di area selaput dara.
Pengobatan Hymen Imperforata
Untuk mengobati hymen imperforata, dokter akan melakukan operasi himenektomi. Operasi ini bertujuan untuk membuka lubang vagina dengan cara membuat sayatan kecil di selaput dara. Sebelum operasi, dokter akan terlebih dahulu memberikan bius total kepada pasien.
Setelah membuat sayatan, dokter akan membersihkan darah yang terperangkap di vagina. Selaput dara yang telah dibuka akan dijahit ke sisi bagian kiri dan kanan agar tetap terbuka.
Setelah operasi, dokter akan memberikan alat peregang vagina (dilator) yang perlu dimasukkan ke dalam vagina selama beberapa menit setiap hari. Alat tersebut dipasang untuk mencegah selaput dara menutup kembali. Selain itu, dokter akan memberikan obat antibiotik dan pereda nyeri setelah operasi.
Perlu diketahui, operasi himenektomi umumnya dianjurkan untuk dilakukan ketika anak memasuki awal masa pubertas. Hal ini dilakukan karena area vagina pada anak lebih luas dibandingkan pada bayi. Selain itu, kadar hormon estrogen anak juga lebih tinggi daripada bayi sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan.
Komplikasi Hymen Imperforata
Jika tidak ditangani dengan tepat, hymen imperforata dapat menimbulkan beberapa komplikasi berikut:
- Infeksi vagina
- Infeksi rahim atau saluran indung telur (adnexitis)
- Gangguan ginjal
- Endometriosis
Sementara itu, operasi himenektomi jarang menimbulkan komplikasi. Pasien yang telah menjalani operasi tersebut dapat mengalami menstruasi, berhubungan seksual, dan dapat melahirkan secara normal.
Pencegahan Hymen Imperforata
Mengingat penyebabnya belum diketahui, hymen imperforata sulit untuk dicegah. Akan tetapi, jika anak perempuan Anda belum mengalami menstruasi hingga usia 15 tahun meski tanda-tanda pubertas sudah ada, segera bawa ia ke dokter untuk diperiksa. Jika diobati sedini mungkin, risiko timbulnya komplikasi yang berat dapat dicegah.