Ibu hamil stres dan menangis bisa saja terjadi karena kehamilan menimbulkan berbagai perubahan pada tubuh. Tidak hanya secara fisik, perubahan ini juga bisa terjadi pada kondisi mental ibu hamil. Meskipun wajar terjadi, stres ini bisa berdampak pada kondisi kesehatan tubuh dan janin kalau tidak diatasi.
Saat hamil, fisik maupun mental wanita mengalami banyak perubahan. Secara fisik, ibu hamil mengalami perubahan bentuk tubuh. Berubahnya kadar hormon dalam tubuh juga bisa menimbulkan gejala tertentu, seperti mudah lelah, nyeri payudara, sampai mual dan muntah atau morning sickness.
Kehamilan juga bisa menyebabkan perubahan emosional. Hal ini bisa membuat ibu hamil stres dan menangis. Kok bisa begitu, ya?
Penyebab Ibu Hamil Stres dan Menangis
Ibu hamil stres dan menangis bisa disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari perubahan alami dalam tubuh maupun pengaruh kehidupan sehari-hari. Lebih jelasnya, berikut hal-hal yang bisa menyebabkan kondisi stres saat hamil:
1. Perubahan hormon
Salah satu hal yang terjadi pada tubuh ibu hamil adalah perubahan kadar hormon, seperti hormon estrogen dan progesteron. Perubahan ini bisa membuat suasana hati mudah berubah, sehingga ibu hamil pun jadi lebih sensitif dan mudah marah.
Perubahan mood ini bahkan bisa membuat ibu hamil jadi lebih rentan stres dan menangis. Hal ini memang normal terjadi dan bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan, ya.
2. Perubahan bentuk tubuh
Perubahan tubuh, khususnya perut, ibu hamil bisa menjadi hal yang menggembirakan maupun membingungkan. Soalnya, tubuh ibu hamil bisa terlihat sangat berbeda hanya dalam beberapa bulan.
Nah, hal ini bisa menimbulkan stres pada sebagian ibu hamil, apalagi karena takut bentuk tubuhnya tidak bisa kembali seperti dulu. Padahal, ini juga termasuk hal yang lumrah terjadi dalam kehamilan.
Ingat ya, Bumil, perubahan tubuh saat hamil bertujuan untuk menunjang tumbuh kembang dan kesehatan janin di dalam kandungan. Lagi pula, setelah melahirkan, tubuh Bumil juga bisa kembali ke kondisi seperti semula, kok.
3. Khawatir akan sang anak
Ibu hamil bisa merasa cemas karena banyak hal, mulai dari beban dan tanggung jawab yang akan didapatkan saat menjadi orang tua, takut persalinan tidak lancar, maupun ketakutan karena merasa tidak kompeten untuk merawat anak, apalagi jika ini adalah kehamilan pertamanya. Rasa cemas ini bisa berujung pada stres jika terjadi terus-menerus.
Selain cemas, memikirkan cara menyesuaikan kebutuhan selama hamil maupun setelah melahirkan sendirian juga bisa membuat ibu hamil tertekan, sehingga rentan stres dan menangis. Karena itu, ibu hamil memerlukan dukungan dari pasangan dan kerabat agar tidak cemas dan memikirkan banyak hal sendirian, ya.
4. Masalah sehari-hari
Seperti yang kita tahu, roda kehidupan bisa saja terus berputar, termasuk saat sedang menjalani masa kehamilan. Masalah sehari-hari yang terjadi karena hal ini pun bisa memengaruhi kondisi ibu hamil, contohnya tuntutan pekerjaan, masalah finansial, atau ada konflik personal dengan pasangan atau keluarga.
Stres yang berasal dari kehidupan sehari-hari sebetulnya adalah hal yang normal terjadi dan merupakan bagian dari hidup. Namun, apabila dibiarkan bertumpuk-tumpuk sampai menjadi beban yang terlalu berat, ini juga tidak baik bagi kesehatan dan kandungan, ya Bumil.
Cara Mengatasi Ibu Hamil Stres dan Menangis
Cara utama untuk mengatasi ibu hamil stres dan menangis adalah dengan mengetahui pemicunya. Setelah pemicu stresnya diketahui, Bumil bisa mengatur strategi agar stres ini bisa lebih terkontrol dan tidak berdampak buruk pada kandungan dan janin.
Nah, agar bisa mengontrol stres dengan lebih baik, Bumil bisa mencoba beberapa tips berikut ini:
- Usahakan untuk tetap menerapkan disiplin waktu tidur dan sleep hygiene yang baik
- Konsumsi makanan yang Bumil sukai serta sehat dan bergizi
- Lakukan hal-hal yang Bumil sukai, seperti membaca, mendengarkan musik, melukis, berendam, atau bahkan sekadar melihat pemandangan yang indah di luar rumah
- Cobalah berbagai kegiatan yang bersifat relaksasi, seperti yoga dan meditasi
- Ceritakan masalah yang Bumil pikirkan kepada orang terdekat yang dipercaya, misalnya pasangan, keluarga, atau sahabat.
- Coba cari support system yang terdiri dari sesama ibu hamil atau wanita yang sudah pernah menjalani proses ini, bisa dari kalangan pertemanan atau dari aplikasi kehamilan.
- Jika Bumil merasa kesulitan atau tidak nyaman membicarakan masalah dengan orang lain, coba tuangkan unek-unek yang dipendam dengan cara menulisnya di buku harian atau jurnal. Ini bisa menjadi salah satu cara yang positif untuk melampiaskan emosi
Cara di atas bisa diterapkan untuk mengatasi ibu hamil stres dan menangis. Soalnya, meskipun sebetulnya normal terjadi, stres juga bisa berisiko mengganggu kesehatan ibu hamil dan janin, apalagi kalau dibiarkan makin berat dan tidak dikelola dengan baik.
Jika stres sudah menumpuk, hal ini bisa berdampak pada kesehatan mental Bumil, lho. Dampaknya nanti juga bisa kemana-mana, mulai dari membuat imunitas tubuh melemah, perubahan nafsu makan, hingga membuat Bumil susah tidur. Selain itu, stres berlebihan saat hamil juga bisa berdampak pada kondisi janin.
Kalau Bumil sudah mencoba berbagai cara tetapi masih juga sering merasa stres dan menangis, apalagi kalau sudah mengganggu kesehatan mental, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter atau psikolog, ya. Konsultasi ini bisa Bumil lakukan secara online kapan saja dan di mana saja melalui chat di aplikasi Alodokter.
Dengan menceritakan keluh kesah Bumil ke pakarnya, keluhan stres dan menangis saat hamil pun mungkin bisa jadi lebih terkontrol dan semoga Bumil bisa merasa lebih lega. Jangan patah semangat ya, Bumil!