Meski tidak berbahaya, munculnya stretch mark saat hamil kerap membuat ibu hamil merasa kurang percaya diri atau bahkan terganggu. Namun, Bumil tidak perlu khawatir, ya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyamarkan stretch mark yang muncul.
Saat hamil, peningkatan berat badan akan membuatn kulit Bumil meregang untuk menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Kondisi ini membuat serat elastis di bawah permukaan kulit pecah dan membentuk gurat halus yang disebut stretch mark.
Bagian tubuh yang rentan dengan kemunculan stretch mark adalah payudara, perut, bokong, paha, pinggul, dan lengan bagian atas. Munculnya stretch mark ditandai dengan garis-garis atau guratan berwarna merah keunguan di permukaan kulit dan pada sebagian ibu hamil bisa disertai dengan rasa gatal.
Penyebab Munculnya Stretch Mark
Stretch mark disebabkan oleh peregangan yang terjadi di kulit. Tingkat keparahan stretch mark pada masing-masing ibu hamil berbeda-beda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
- Hamil bayi kembar atau taksiran berat janin yang tinggi
- Kehamilan dengan cairan ketuban berlebih
- Riwayat stretch mark saat hamil pada keluarga kandung, misalnya ibu, kakak, atau nenek
- Hamil di usia muda yang membuat kulit lebih banyak mengalami peregangan
Mencegah Stretch Mark pada Kehamilan
Kabar baiknya, pada sebagian Bumil, stretch marak bisa dicegah, kok. Langkah penting yang sebaiknya dilakukan adalah dengan menjaga agar kulit tetap terhidrasi dan tetap supel (terjaga elastisitasnya). Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Bumil lakukan:
- Minum air putih setidaknya 8 gelas tiap harinya.
- Mengonsumsi makanan bernutrisi, seperti buah-buahan dan sayuran, serta menghindari makanan tinggi lemak, gula, dan garam
- Melakukan olahraga rutin, termasuk senam hamil, untuk menjaga kulit tetap elastis
- Menggunakan losion, seperti krim centella asiatica, pada tubuh untuk membuat kulit tetap lembap, elastis, kenyal, dan mengurangi rasa gatal
- Mengonsumsi suplemen vitamin E atau mengoleskan krim vitamin E pada permukaan kulit, namun konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakannya
Mengatasi Stretch Mark Setelah Melahirkan
Setelah melahirkan, stretch mark bisa memudar dengan sendirinya dalam waktu 6–12. Guratan yang semula berwarna kemerahan akan memudar menjadi lebih terang dibandingkan kulit sekitarnya, tetapi teksturnya tetap sama.
Namun, jika setelah melahirkan stretch mark tak kunjung hilang dan kamu merasa tidak nyaman, konsultasikan dengan dokter kulit untuk menanganinya. Dokter mungkin akan memberikan merekomendasikan penanganan berikut:
1. Laser
Sinar laser terbukti dapat memudarkan gurat stretch mark pada permukaan kulit. Efek sinar panas dari laser bisa meningkatkan pertumbuhan kolagen, sehingga mengecilkan pembuluh darah yang melebar.
2. Fractional Radiofrequency (FR)
Fractional Radiofrequency adalah perawatan yang dilakukan dengan menghantarkan energi untuk merangsang pertumbuhan kolagen dan menganti jaringan kulit yang rusak dengan jaringan baru. Penelitian membuktikan metode ini cukup efektif dalam menghilangkan stretch mark dengan efek samping yang minim.
3. Eksfoliasi dengan gula
Eksfoliasi denga gula dapat mengangkat kulit mati, sekaligus membantu memudarkan stretch mark. Cara melakukannya cukup gosokkan kulit secara perlahan campuran gula dan minyak almond atau minyak kelapa. Lakukan treatment ini setiap 2–3 kali seminggu untuk hasil yang maksimal.
4. Gel lidah buaya
Nutrisi pada lidah buaya diketahui dapat membantu mencegah atau memudarkan stretch mark. Rutin menggunakan gel lidah buaya juga bisa menenagkan dan melembapkan kulit.
Stretch mark mungkin tidak dapat hilang sepenuhnya, tetapi bisa disamarkan seiring berjalannya waktu. Jika kamu merasa terganggu dengan stretch mark yang muncul saat hamil atau guratan tersebut tak kunjung pudar setelah melahirkan, cobalah untuk berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan.