Imipenem-cilastatin adalah obat untuk mengatasi infeksi bakteri. Obat ini merupakan kombinasi dari dua obat, yaitu antibiotik imipenem dan cilastatin yang berfungsi untuk menjaga agar imipenem tetap bertahan di dalam tubuh.
Imipenem bekerja dengan cara membunuh atau menghentikan pertumbuhan bakteri, sehingga bisa mengatasi infeksi bakteri di berbagai organ tubuh, termasuk jantung, paru-paru, ginjal, kulit, darah, tulang, sendi, atau organ reproduksi wanita.
Jika tidak dikombinasikan dengan cilastatin, imipenem akan dimetabolisme dan diuraikan oleh enzim khusus, sehingga kadarnya akan berkurang dan pengobatan menjadi kurang efektif. Cilastatin akan menghambat kerja enzim tersebut, sehingga imipenem bisa bekerja dan pengobatan tetap efektif.
Merek dagang imipenem-cilastatin: Fiocilas, Imiclast, Imipex, Pelascap, Pelastin, Tienam, Timipen, Xerxes IV
Apa Itu Imipenem-Cilastatin
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antibiotik carbapenem |
Manfaat | Mengatasi infeksi bakteri yang responsif terhadap imipenem-cilastatin |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Imipenem-cilastatin untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Imipenem-cilastatin bisa terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dahulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Suntik |
Peringatan Sebelum Menggunakan Imipenem-Cilastatin
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan imipenem-cilastatin, di antaranya:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Imipenem-cilastatin tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap obat ini atau antibiotik carbapenem lain.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita cedera pada kepala, tumor otak, kejang, penyakit ginjal, penyakit liver, atau penyakit saluran pencernaan, seperti kolitis ulseratif.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda berencana melakukan vaksinasi selama menjalani pengobatan dengan imipenem-cilastatin.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius, setelah penggunaan imipenem-cilastatin.
Dosis dan Aturan Pakai Imipenem-Cilastatin
Dosis yang diresepkan oleh dokter tergantung pada kondisi dan usia pasien. Obat ini tersedia dengan kandungan 250/250 mg atau 500/500 mg, imipenem/cilastatin.
Secara umum dosis penggunaan imipenem-cilastatin untuk mengatasi infeksi bakteri, seperti sepsis, infeksi tulang dan sendi, infeksi saluran kemih dengan komplikasi, infeksi intraabdominal, infeksi saluran pernapasan, infeksi bagian sistem reproduksi, endokarditis, atau infeksi kulit dan jaringannya adalah sebagai berikut:
- Dewasa: 500/500 mg, 6 jam sekali atau 1000/1000 mg, 8 jam sekali. Obat diberikan melalui infus selama 20–30 menit. Dosis maksimal 4.000/4.000 mg per hari.
- Bayi usia di atas 3 bulan: 15/15 mg hingga 25/25 mg, 6 jam sekali. Obat diberikan melalui infus selama 20–30 menit. Dosis maksimal 2.000/2.000 mg per hari.
Cara Menggunakan Imipenem-Cilastatin dengan Benar
Imipenem-cilastatin hanya boleh diberikan oleh dokter atau tenaga medis sesuai instruksi dokter. Obat ini akan disuntikkan ke otot atau pembuluh darah. Dosis yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi medis dan respons tubuh pasien terhadap pengobatan.
Ikuti semua instruksi dokter selama menjalani pengobatan dengan imipenem-cilastatin suntik agar efektivitas pengobatan maksimal. Konsultasikan dengan dokter jika kondisi yang dialami memburuk atau tidak kunjung membaik.
Interaksi Imipenem-Cilastatin dengan Obat Lain
Berikut adalah interaksi obat yang dapat terjadi jika imipenem-cilastatin digunakan bersama obat tertentu:
- Penurunan kadar dalam darah dan efek terapi dari asam valproat
- Penurunan efektivitas vaksin hidup, seperti vaksin BCG atau vaksin kolera
- Peningkatan kadar imipenem-cilastatin jika digunakan dengan probenecid
- Peningkatan efek pengencer darah dari warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan dengan ganciclovir atau valacyclovir
Efek Samping dan Bahaya Imipenem-Cilastatin
Efek samping yang dapat terjadi setelah menggunakan imipenem-cilastatin antara lain:
- Mual atau muntah
- Sakit perut
- Diare
- Sakit kepala
- Area yang disuntik memerah, membengkak, atau terasa sakit
Beri tahu dokter dokter jika efek samping tersebut tidak membaik atau semakin memburuk. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau mengalami efek samping serius, seperti:
- Urine berwarna gelap atau penyakit kuning
- Tubuh mudah memar
- Otot berkedut atau kejang
- Tangan atau kaki terasa kesemutan
- Demam atau sakit tenggorokan
- Telinga berdenging (tinnitus)
- Penurunan kemampuan mendengar
- Halusinasi, kebingungan
- Kejang
- Diare berat, disertai kram perut, atau tinja berdarah atau berlendir