Imunisasi campak mampu melindungi seseorang dari penularan campak dan komplikasinya. Vaksin ini dapat diperoleh siapa saja, terutama anak-anak dan wanita yang hendak menjalani program hamil.
Campak merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Paramyxovirus dan bisa menular ke siapa saja, terutama anak-anak usia di bawah 5 tahun yang belum mendapatkan vaksin campak. Saat ini, imunisasi campak menjadi langkah paling efektif untuk mencegah penularan campak dan keparahan penyakitnya.
Mengenal Manfaat Pemberian Imunisasi Campak
Ada dua jenis imunisasi campak yang tersedia di Indonesia, yaitu vaksin MR dan vaksin MMR. Vaksin MR untuk mencegah campak dan rubella, sedangkan vaksin MMR untuk melindungi anak dari infeksi campak, gondongan, dan rubella. Berikut ini adalah berbagai manfaat pemberian imunisasi campak:
1. Mencegah campak
Menurut penelitian, pemberian imunisasi campak dengan dosis lengkap memiliki tingkat efektivitas sebesar 97% untuk mencegah campak. Vaksin ini dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap virus penyebab campak, sehingga tidak mudah terinfeksi.
2. Mengurangi risiko komplikasi
Komplikasi mungkin saja dialami oleh penderita campak, mulai dari infeksi telinga, diare, hingga pneumonia. Bahkan, komplikasi yang lebih serius juga dapat terjadi, misalnya kerusakan otak, kehilangan pendengaran atau penglihatan, bahkan kematian.
Oleh karena itu, pemberian imunisasi sangat bermanfaat untuk mencegah anak dari penularan campak dan terkena komplikasinya di kemudian hari.
3. Menurunkan angka kasus campak
Campak sempat menjadi kejadian luar biasa (KLB) di Indonesia. Fakta ini tentu meningkatkan kewaspadaan seluruh pihak, mulai dari petugas kesehatan hingga orang tua.
Untuk mengatasi hal ini, jangkauan imunisasi campak terus diperluas sehingga dapat meningkatkan kekebalan dalam kelompok masyarakat dan menurunkan angka kasus campak.
4. Melindungi kelompok rentan
Tidak semua orang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan imunisasi campak, misalnya jika orang tersebut menderita HIV, gangguan sistem kekebalan tubuh, kelainan darah, kanker, dan penyakit berat lainnya.
Pemberian imunisasi campak untuk orang-orang tanpa kondisi di atas diharapkan dapat menekan angka penyebaran dan penularan campak, sehingga bisa melindungi kelompok rentan yang tidak bisa menerima imunisasi.
Waktu Terbaik Pemberian Imunisasi Campak
Imunisasi campak termasuk dalam imunisasi rutin yang harus diperoleh anak dengan dosis pemberian sebanyak 3 kali. Berikut ini adalah waktu terbaik untuk melakukan imunisasi campak pada anak:
- Dosis 1: usia 9 bulan
- Dosis 2: usia 18 bulan
- Dosis 3: usia 5−7 tahun
Untuk orang dewasa yang belum imunisasi campak sama sekali, perlu mendapatkan 2 dosis vaksin campak jenis MMR. Pemberiannya dapat dilakukan pada usia 19−59 tahun, dengan jeda minimal 28 hari antara dosis pertama dan kedua. Namun, bila sudah pernah, orang dewasa bisa mendapatkan 1 dosis saja.
Pemberian imunisasi MMR juga termasuk dalam jenis vaksin yang diberikan kepada wanita sebelum menikah dan hamil. Tujuannya untuk mencegah penularan campak dari ibu ke janin melalui ari-ari selama kehamilan.
Setidaknya, wanita perlu menyelesaikan dosis imunisasi campak 4 minggu sebelum hamil agar vaksinasi tersebut tidak memengaruhi kehamilannya.
Sering kali ketakutan terhadap efek samping imunisasi campak menjadi penghalang seseorang untuk memperolehnya. Namun, imunisasi campak sebenarnya aman dilakukan. Kalaupun muncul efek samping, biasanya bersifat ringan.
Efek samping yang dapat dialami adalah merah atau bengkak di area bekas suntikan jarum dan demam selama 2−3 hari setelah imunisasi yang bisa mereda dengan sendirinya. Risiko ini tentu lebih ringan bila dibandingkan dengan manfaat yang diberikan dari imunisasi campak.
Di sisi lain, ada pula kepercayaan bahwa imunisasi campak menimbulkan autisme pada anak. Padahal, hal ini tidak terbukti secara ilmiah dan tidak ada kasus yang membuktikan adanya keterkaitan langsung antara imunisasi campak dan autisme.
Bagaimanapun, pemberian imunisasi campak sangat penting untuk mencegah penyakit dan komplikasinya. Jika ada dosisnya yang terlewat atau Anda lupa apakah sudah mendapat imunisasi saat kecil atau belum, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk menentukan keperluan pemberian vaksin tersebut.