Inferiority complex adalah istilah psikologis untuk menggambarkan karakter seseorang yang rendah diri secara terus-menerus dan selalu merasa tidak mampu. Perasaan ini bisa muncul karena orang tersebut yakin bahwa dirinya lebih buruk, baik secara fisik maupun mental, dari orang lain.
Merasa tidak cukup atau tidak yakin dengan diri sendiri sering dialami oleh banyak orang. Perasaan ini normal dan bisa menjadi motivasi yang kuat untuk memperbaiki diri.
Namun, bila rasa tidak cukup dan rendah diri berlangsung terus-menerus, justru bisa menghambat diri untuk berkembang lebih jauh. Kondisi ini disebut juga inferiority complex.
Penyebab Inferiority Complex
Inferiority complex biasanya disebabkan oleh pengalaman negatif masa kecil, misalnya sering dihina karena kurang cerdas dibandingkan teman sebaya atau penerapan pola asuh yang membuat seorang anak merasa dirinya lemah dan tidak berdaya.
Selain itu, ada pula beberapa faktor yang dapat mendorong munculnya perasaan rendah diri yang mendalam, yaitu:
- Kecacatan atau kekurangan fisik
- Belum mendapatkan pekerjaan
- Kesulitan menemukan pasangan
Tidak hanya pada hal nyata, inferiority complex juga bisa muncul dari kekurangan diri sendiri yang sebenarnya hanya ada di pikiran.
Ciri-Ciri Inferiority Complex
Ada beberapa ciri yang terlihat pada seseorang dengan inferiority complex, yaitu:
1. Menunjukkan sikap rendah diri
Sebelumnya telah disebutkan bahwa normal untuk sesekali merasa rendah diri karena tidak lebih kompeten dari orang lain dalam beberapa hal, misalnya pencapaian pekerjaan atau prestasi di sekolah.
Pada situasi ini, sebagian orang bisa tetap menghadapinya dengan cara positif dan mengingat bahwa dirinya memiliki kelebihan lain.
Namun, sikap rendah diri pada inferiority complex terjadi berlarut-larut hingga memengaruhi kehidupan penderitanya. Orang dengan karakter ini cenderung terus-menerus meratapi kekurangannya dan membuatnya tidak fokus untuk mengembangkan diri.
2. Merasa bertanggung jawab atas kekurangan orang lain
Inferiority complex juga ditandai dengan munculnya rasa tanggung jawab atas kekurangan atau kegagalan orang lain. Orang dengan karakter ini cenderung menunjukkan sikap rasa bersalah atas apa yang bukan dilakukannya.
3. Menghindari lingkungan sosial
Orang dengan inferiority complex biasanya merespons perasaan rendah diri dengan menghindar dari lingkungan sosial dan menutup diri. Misalnya, menolak menghadiri undangan acara karena enggan berinteraksi dengan orang yang menurutnya lebih baik dari dirinya.
Penting untuk diingat bahwa perasaan ini tidak muncul hanya dalam semalam, tetapi secara konsisten dan sulit dikendalikan.
4. Menolak turut serta dalam acara perlombaan
Selain menutup diri dari lingkungan sosial, orang yang memiliki karakter inferiority complex juga biasanya menolak untuk berpartisipasi dalam suatu acara perlombaan. Hal ini dipicu oleh rasa takut bila kemampuannya dibandingkan dengan orang lain.
Pada akhirnya, orang dengan inferiority complex tidak ingin mencoba berbagai hal baru dalam hidupnya dan mungkin kehilangan banyak kesempatan besar yang bisa membuat dirinya berkembang.
5. Membuat orang lain merasa insecure
Meski tidak semua, beberapa orang yang memiliki karakter inferiority complex akan mencoba membuat orang di sekitarnya merasa insecure seperti dirinya. Sikap ini muncul karena ia merasa iri dengan kemampuan orang lain. Karena rasa irinya tersebut, orang dengan inferiority complex bahkan juga bisa menghina orang lain.
Cara Mengatasi Inferiority Complex
Setelah mengenal ciri-ciri inferiority complex, dapat disimpulkan bahwa karakter ini membuat seseorang “tidak sehat” secara mental, menghambat kemampuan diri, dan justru bisa dijauhi dari lingkungan sosial. Pada akhirnya, sikap inferiority complex bisa memengaruhi kualitas hidupnya secara keseluruhan.
Jika Anda menyadari ada tanda-tanda inferiority complex dalam diri Anda, cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan mencari bantuan ke psikolog. Dengan bantuan profesional, nantinya Anda dibantu menggali lebih dalam apa sebenarnya yang menjadi penyebab munculnya inferiority complex.
Selanjutnya, psikolog akan memberikan beberapa perawatan, misalnya terapi perilaku kognitif. Melalui terapi ini, pikiran negatif tentang diri sendiri bisa perlahan-lahan diubah ke arah yang positif. Selain itu, Anda juga bisa diberi panduan yang tepat untuk mengatasi hal-hal yang tidak menyenangkan tentang diri sendiri.
Anda juga bisa melakukan beberapa cara berikut ini agar bisa lebih menghargai diri sendiri:
- Berusaha mengakui setiap kemajuan atau pencapaian yang pernah diraih sebelumnya agar bisa mendalami bakat yang mungkin selama ini terpendam
- Menulis perasaan yang sebenarnya tentang diri sendiri dalam sebuah jurnal
- Membiasakan berbicara pada diri sendiri dengan afirmasi positif, misalnya “aku berharga, berbakat, dan layak untuk dicintai”, sebagai pemicu untuk lebih berpikir positif terhadap diri sendiri
Inferiority complex penting untuk ditangani dengan tepat, karena sebagian penderitanya bisa tersiksa dengan perasaan rendah diri yang terus muncul dan justru mengalihkannya dengan hal-hal negatif, misalnya minum minuman beralkohol secara berlebihan atau bahkan menggunakan obat-obatan terlarang.
Hidup dengan rasa rendah diri terus-menerus juga bisa menyebabkan gangguan tidur, frustrasi, dan bahkan depresi. Bukan tidak mungkin pikiran ingin bunuh diri juga terlintas di pikiran. Jika Anda telah mengalami gejala ini, jangan ragu berkonsultasi ke psikolog atau psikiater.