Infliximab adalah obat untuk mengobati rheumatoid arthritis, spondilitis ankilosa, psoriasis arthritis, psoriasis plak, penyakit Crohn, atau kolitis ulseratif. Infliximab biasanya digunakan jika pengobatan yang lain tidak memberikan hasil yang baik.
Infliximab adalah antibodi monoklonal yang bekerja dengan cara memblokir zat kimia alami tubuh bernama faktor nekrosis tumor alfa (TNF-α). Dengan begitu, respon sistem kekebalan tubuh akan menurun dan peradangan akan mereda. Obat ini tidak boleh digunakan sembarangan dan harus sesuai resep dokter.
Merek dagang infliximab: Remicade, Remsima
Apa Itu Infliximab
Golongan | Obat resep |
Kategori | Penghambat faktor nekrosis tumor alfa (TNF-alpha inhibitor) |
Manfaat | Meredakan peradangan akibat rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis, psoriasis arthritis, psoriasis plak, penyakit Crohn atau kolitis ulseratif. |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak usia ≥6 tahun |
Infliximab untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Infliximab dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Serbuk suntik |
Peringatan Sebelum Menggunakan Infliximab
Infliximab hanya dapat diberikan oleh dokter di rumah sakit. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat ini, antara lain:
- Beri tahu dokter tentang alergi yang Anda miliki. Infliximab tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita PPOK, diabetes, penyakit jantung, gagal jantung, trombositopenia, leukopenia, multiple sclerosis, kejang, sindrom Guillain Barre, penyakit paru obstruktif kronis, kanker, penyakit hati, atau penyakit infeksi, seperti TBC, hepatitis B, atau herpes.
- Beri tahu dokter jika Anda menjalani fototerapi untuk mengobati psoriasis atau berencana menjalani vaksinasi.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan infliximab sebelum menjalani prosedur operasi, termasuk operasi gigi.
- Hindari kontak langsung dengan seseorang yang sedang menderita penyakit infeksi yang mudah menular, karena obat ini dapat meningkatkan risiko Anda terinfeksi.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah menggunakan obat ini.
Dosis dan Aturan Pakai Infliximab
Dosis yang diberikan oleh dokter dapat berbeda, tergantung pada kondisi dan respons pasien terhadap obat. Berikut ini adalah dosis umum infliximab untuk orang dewasa dan anak-anak berdasarkan kondisi yang ingin ditangani:
Kondisi: Rheumatoid arthritis
- Dewasa: 3 mg/kgBB melalui infus. Dosis bisa diulang 2 minggu dan 6 minggu setelah dosis pertama. Dosis pemeliharaan diberikan tiap 8 minggu sekali. Pemberian infliximab akan dikombinasikan dengan methotrexate.
Kondisi: Psoriasis arthritis atau psoriasis plak
- Dewasa: 5 mg/kgBB melalui infus. Dosis bisa diulang 2 minggu dan 6 minggu setelah dosis pertama. Dosis pemeliharaan diberikan tiap 8 minggu sekali.
Kondisi: Penyakit Crohn atau kolitis ulseratif
- Dewasa dan anak usia ≥6 tahun: 5 mg/kgBB melalui infus. Dosis tersebut akan diberikan kembali pada minggu ke-2 dan ke-6 setelah infus pertama, kemudian tiap 8 minggu sekali.
Kondisi: Ankylosing spondylitis
- Dewasa: 5 mg/kgBB melalui infus. Dosis tersebut akan diberikan kembali pada minggu ke-2 dan ke-6 setelah infus pertama, kemudian tiap 6–8 minggu sekali.
Cara Menggunakan Infliximab dengan Benar
Dokter atau tenaga medis di rumah sakit akan memberikan infliximab melalui infus ke pembuluh darah (intravena/IV) selama setidaknya 2 jam. Jika diperlukan, dokter dapat meningkatkan dosis obat atau menghentikan pengobatan.
Selama pemberian infliximab dan beberapa saat sesudahnya, dokter akan memonitor kondisi pasien untuk memastikan tidak terjadi efek samping serius akibat infliximab.
Selama menjalani pengobatan dengan infliximab, ikuti anjuran dokter agar pengobatan lebih efektif. Anda mungkin perlu menjalani pemeriksaan kesehatan, seperti tes urine dan tes darah secara berkala untuk memastikan tidak terjadi efek samping atau komplikasi akibat penggunaan obat ini.
Interaksi Infliximab dengan Obat Lain
Berikut ini adalah sejumlah efek interaksi yang dapat terjadi apabila menggunakan infliximab bersama obat tertentu:
- Peningkatan risiko terjadinya infeksi berat dan kurangnya sel darah putih neutrofil (neutropenia) jika digunakan dengan anakinra atau abatacept
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dan terjadinya infeksi jika digunakan bersama vaksin hidup, seperti vaksin BCG
Efek Samping dan Bahaya Infliximab
Beberapa efek samping yang dapat muncul setelah menggunakan infliximab adalah:
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Mual
Beri tahu dokter jika efek samping di atas tidak kunjung mereda atau justru semakin memburuk. Segera beri tahu dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Nyeri otot atau sendi
- Kebingungan
- Mudah memar
- Otot tangan atau kaki terasa lemah, kesemutan, atau mati rasa
- Muncul ruam berbentuk kupu-kupu pada wajah
- Rasa sakit, kemerahan, atau pembengkakan pada tangan atau kaki
- Kejang
- Gejala gagal jantung, seperti sesak napas, bengkak pada kaki atau pergelangan kaki, tubuh terasa lemah, atau peningkatan berat badan yang drastis
- Gejala infeksi, seperti batuk, sakit tenggorokan, demam, menggigil, kesulitan bernapas, sering buang air kecil, sakit saat berkemih, sariawan, atau keputihan yang tidak normal
- Gejala penyakit liver, seperti rasa lelah yang tidak wajar, mual atau muntah yang terus-menerus, hilang nafsu makan, sakit perut, penyakit kuning, atau urine yang berwarna gelap