Konsultasi gizi dan pola makan adalah pelayanan yang diberikan oleh dokter spesialis gizi. Pelayanan ini diberikan kepada pasien yang ingin memperbaiki asupan nutrisi dan mendapatkan pola makan yang tepat, sesuai kondisi kesehatannya.
Konsultasi gizi dan pola makan bermanfaat bagi orang yang ingin mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat, misalnya orang yang ingin memiliki berat badan ideal. Selain itu, konsultasi ini juga berguna bagi penderita penyakit tertentu yang membutuhkan pola makan dan asupan nutrisi khusus.
Konsultasi gizi umumnya mencakup empat tahap, yaitu:
- Pemeriksaan seluruh aspek kehidupan pasien, meliputi kondisi kesehatan, gaya hidup, pola makan, perilaku serta pola pikir, lingkungan, dan latar belakang sosial
- Perencanaan pola makan dan bentuk latihan atau olahraga yang tepat untuk pasien, berdasarkan hasil pemeriksaan sebelumnya
- Diskusi dengan pasien mengenai tujuan dari rencana yang telah dibuat, dan meminta pasien menjalankan rencana tersebut, agar pasien mendapatkan hasil yang diharapkan
- Evaluasi hasil dan perkembangan yang diperoleh pasien
Empat tahap tersebut dilakukan dengan terus memunculkan minat dan semangat pada diri pasien. Dengan kata lain, konsultasi gizi dan pola makan harus disertai komitmen pasien untuk melakukan perubahan terhadap kebiasaan lama mereka.
Indikasi Konsultasi Gizi dan Pola Makan
Konsultasi gizi dan pola makan dapat dilakukan untuk membantu pengobatan atau memenuhi kebutuhan nutrisi pada pasien dengan kondisi berikut ini:
- Berat badan berlebih atau obesitas
- Malnutrisi atau gizi buruk
- Diabetes
- Kolesterol tinggi
- Tekanan darah tinggi atau hipertensi
- Radang usus
- Penyakit Celiac
- Alergi
- Penyakit ginjal
- Penyakit jantung
- Kanker
Konsultasi gizi dan pola makan juga bisa dijalani oleh ibu hamil, ibu menyusui, serta wanita yang sedang merencanakan kehamilan. Dengan menjalani konsultasi gizi dan pola makan, dokter spesialis gizi akan memastikan ibu dan bayi mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
Persiapan dan Pelaksanaan Konsultasi Gizi dan Pola Makan
Konsultasi gizi dan pola makan umumnya tidak memerlukan persiapan khusus. Pasien dapat secara langsung mengunjungi dokter gizi untuk berdiskusi tentang asupan gizi dan pola makan, masalah berat badan, atau pola makan yang dianjurkan untuk masalah kesehatannya.
Pelaksanaan konsultasi gizi dan pola makan diawali dengan tanya jawab terkait kondisi pasien, meliputi riwayat kesehatan, obat-obat yang sedang dikonsumsi, gaya hidup, dan pola makan sehari-hari.
Dokter juga akan bertanya tentang faktor yang dapat memengaruhi asupan gizi pasien, seperti aktivitas keseharian, jenjang pendidikan, tingkat ekonomi, dan pekerjaan.
Setelah itu, dokter akan memeriksa kondisi fisik pasien, termasuk mengukur tinggi dan berat badan, persentase lemak tubuh, serta lemak viseral. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah untuk melihat kadar gula, kolesterol, dan lemak darah.
Tahap selanjutnya yang dilakukan dokter adalah memeriksa fungsi kognitif dan kondisi mental pasien. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemikiran dan perasaan pasien terhadap citra diri, pola makan yang selama ini dijalaninya, dan perencanaan pola makan yang akan dijalaninya nanti.
Sebagai contoh, obesitas bisa saja terjadi karena seseorang menggunakan makanan sebagai pelampiasan emosi atau stres. Pada kondisi seperti ini, pengaturan pola makan akan sulit untuk dilakukan sebelum pasien bisa mendapatkan solusi untuk mengendalikan stres dan emosinya.
Oleh karena itu, dokter gizi perlu mengubah pola pikir dan kebiasaan pasien terlebih dahulu. Bila perlu, dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani terapi dengan psikolog atau psikiater.
Setelah seluruh tahap di atas selesai, dokter akan membuat pola makan yang harus dijalani oleh pasien, berdasarkan kondisi dan kebutuhan pasien.
Setelah Konsultasi Gizi dan Pola Makan
Konsultasi gizi dan pola makan umumnya hanya berlangsung beberapa jam. Setelah konsultasi selesai, pasien akan disarankan untuk menerapkan saran yang telah diberikan oleh dokter.
Penting untuk diingat, kondisi kesehatan yang optimal bisa dicapai pasien dengan perbaikan asupan gizi dan pola makan, jika:
- Pasien memiliki kesadaran dan kemauan kuat di dalam diri untuk menangani masalah gizi dan pola makan.
- Pasien mematuhi pola makan yang telah disusun oleh dokter pada sesi konsultasi.
- Pasien menjadikan pola makan sehat sebagai sebuah kebiasaan.
Pelaksanaan pola makan sesuai anjuran dokter umumnya harus dilakukan dalam jangka panjang. Pasien juga perlu kontrol ke dokter secara berkala untuk mengevaluasi hasil yang dicapai. Bila memang perlu, dokter akan melakukan beberapa perubahan pada pengaturan pola makan yang sebelumnya agar hasilnya lebih baik.