Tidak banyak yang tahu bahwa anak rewel bisa disebabkan oleh kondisi ibu yang sedang stres. Kok bisa? Memang ada hubungannya? Daripada menduga-duga alasannya, mari simak penjelasannya di sini.
Ketika stres, Bunda mungkin pernah merasa suasana hati Si Kecil juga “tertular”, ya. Tiba-tiba, Si Kecil jadi rewel, sering menangis, dan lebih susah diatur. Kalau sudah begitu, Bunda juga kan yang repot. Namun, apa benar ada kaitannya anak rewel saat ibu stres?
Penyebab Anak Rewel Saat Ibu Stres
Banyak hal yang bisa membuat seorang ibu stres, mulai dari pekerjaan rumah yang tak kunjung selesai, pekerjaan kantor, atau anak yang susah makan dan tidak mau menyusu. Meski merawat Si Kecil memang melelahkan, usahakan untuk tetap kendalikan stres, ya, Bun.
Stres bisa memengaruhi segala aspek kehidupan Bunda. Ketika stres, Bunda bisa menjadi mudah marah dan tersinggung, sering sakit kepala, mengalami mood swings, mudah lupa, sulit konsentrasi, susah tidur, atau merasa tidak bahagia dan malas melakukan apa-apa.
Sadar atau tidak, gejala-gejala ini bisa dirasakan oleh buah hati, lho. Contohnya, bila biasanya Bunda tidak mengalami kesulitan ketika memakaikan baju anak, ketika stres Bunda rentan linglung.
Saat linglung, Bunda bisa saja lupa membalurkan minyak kayu putih atau lupa memakaikan popok sehingga harus bolak-balik membuka dan memasang ulang baju Si Kecil. Jika hal ini terjadi berulang-ulang, wajar jika Si Kecil jadi tidak nyaman dan akhirnya rewel.
Seorang anak bisa menjadi cerminan perasaan ibunya. Faktanya, sejak lahir bayi dapat menangkap isyarat emosional dari orang sekitarnya dan menirunya dengan sikap tertentu. Nah, karena Bunda adalah orang yang terdekat dengan Si Kecil, jangan heran bila ketika Bunda stres, buah hati jadi lebih rewel dan sensitif.
Saat sedang stres, kadar hormon kortisol Bunda juga akan meningkat. Bila saat ini Bunda masih menyusui Si Kecil secara langsung, hormon ini akan mengalir ke dalam ASI dan terminum olehnya. Hal ini diduga bisa membuat Si Kecil menjadi ikut stres dan rewel.
Meski begitu, kaitan hormon kortisol di ASI dan stres pada anak masih membutuhkan penelitian lebih lanjut lagi. Jadi, Bunda tidak perlu berhenti menyusui Si Kecil ketika sedang stres.
Tips Mengelola Stres dengan Baik
Agar Si Kecil tidak tertular stres dan membuat Bunda makin pusing, ada tips mengelola stres yang dapat dilakukan, yaitu:
Cari tahu penyebab stres
Cari tahu apa penyebab Bunda mengalami stres. Bila stres ada kaitannya dengan pasangan atau orang lain, jangan ragu untuk membicarakannya dan carilah solusi yang tepat untuk masalah kalian.
Bunda sekeluarga bisa melakukan family time dengan berjalan-jalan ke tempat baru dan seru untuk mengurangi stres.
Minta bantuan orang lain
Jika stres disebabkan oleh kelelahan, tidak perlu sungkan untuk minta bantuan suami atau keluarga. Dengan beban kerja yang lebih ringan, Bunda bisa lebih lega dan mengurus anak dengan perasaan yang baik.
Lakukan “me time”
Menjadi seorang ibu bukanlah pekerjaan yang mudah. Terkadang, merawat Si Kecil juga bisa membuat Bunda jenuh. Oleh karena itu, luangkanlah waktu untuk me time agar suasana hati menjadi lebih baik, misalnya dengan membaca buku atau sekadar pergi berbelanja sendiri tanpa mengajak Si Kecil.
Seperti penjelasan di atas, stres yang seorang ibu rasakan dapat memengaruhi suasana hati anak. Meski begitu, stres merupakan sesuatu yang pasti ada dalam kehidupan dan sulit untuk dihindari.
Nah, bagaimana Bunda merespons stres dapat memberikan hasil yang berbeda pada anak. Hindarilah merespons stres dengan kekerasan, seperti berteriak, membentak, atau membanting barang.
Langsung maupun tidak langsung, hal ini akan mengusik ketenangan Si Kecil dan bisa berdampak buruk bagi kesehatan mentalnya.
Bunda harus berusaha untuk mampu mengendalikan stres sebaik mungkin, agar Si Kecil tidak ikutan rewel ketika pikiran dan suasana hati Bunda terganggu. Bila usaha Bunda tidak membuahkan hasil, segera konsultasikan ke psikiater atau psikolog untuk mendapatkan saran yang tepat.