Ventilasi akan membuat kualitas udara di dalam rumah menjadi lebih sehat untuk dihirup. Tanpa adanya ventilasi di rumah, risiko infeksi pernapasan dan penyebaran penyakit bisa meningkat. Di sisi lain, ventilasi juga harus dipasang dengan baik agar manfaatnya bisa maksimal.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa kualitas udara yang buruk di dalam rumah dapat memicu terjadinya penyakit berbahaya, seperti infeksi saluran napas, penyakit jantung iskemik, bahkan kanker paru. Hal ini karena adanya polusi udara dari kegiatan di rumah, seperti menyalakan kompor saat memasak.
Untuk mencegah penyakit akibat udara yang tidak sehat, ventilasi menjadi salah satu solusi terhadap kondisi yang sering tidak disadari dan terabaikan ini.
Manfaat Ventilasi bagi Kesehatan
Ventilasi berfungsi mengalirkan udara dari luar ke dalam ruangan dan sebaliknya, sehingga terjadi pergantian udara yang sehat untuk dihirup. Seiring dengan keluarnya udara dari dalam, ventilasi juga menjadi saluran keluarnya polusi dari dalam rumah.
Sirkulasi udara ini juga akan menjaga kelembapan dan suhu yang nyaman di dalam ruangan.
Umumnya ada dua jenis ventilasi, yaitu ventilasi alami dan mekanik. Ventilasi alami biasanya memanfaatkan tiupan angin yang masuk melalui jendela, pintu, dan ventilasi di atas pintu atau jendela. Sementara itu, ventilasi mekanik menggunakan mesin, seperti kipas angin yang ditempatkan di dalam ruangan atau dipasang pada dinding.
Berikut ini adalah beragam manfaat ventilasi di dalam rumah:
1. Membersihkan udara dari bahan-bahan kimia
Polusi udara di dalam rumah bisa dihasilkan dari peralatan rumah tangga yang menghasilkan gas-gas berbahaya, seperti kompor gas, produk pembersih, dan pestisida. Bila gas berbahaya dihirup terlalu sering, risiko masalah pernapasan pun meningkat. Nah, ventilasi berperan untuk mengeluarkan gas-gas berbahaya tersebut ke luar ruangan.
2. Mengurangi bau hewan peliharaan di dalam rumah
Hewan peliharaan, khususnya yang berbulu, dapat mengurangi kualitas udara di dalam ruangan. Bulu dari binatang termasuk pemicu alergi yang paling umum, tetapi alergi juga bisa muncul setelah bersentuhan dengan liur, urine, atau tinja mereka. Alergi hewan ini bisa ditandai dengan ruam dan gatal, bahkan memicu asma kambuh.
Bulu hewan peliharaan bisa terperangkap di dalam ruangan, bahkan menempel di benda-benda, seperti kain atau kasur. Oleh karena itu, ventilasi akan mengurangi bulu dan bau dari hewan dengan adanya sirkulasi udara yang baik.
3. Mengurangi polusi asap rokok
Merokok di dalam rumah berisiko meningkatkan terjadinya beberapa penyakit, seperti asma, bronkitis, dan kanker paru, terutama bagi perokok pasif yang tinggal bersamanya. Residu racun dalam rokok bahkan bisa menempel pada beberapa benda di dalam rumah hingga waktu yang lama, misalnya pada bantal, pakaian, atau karpet.
Keberadaan ventilasi akan mengurangi asap rokok tertahan di dalam ruangan agar tidak dihirup orang lain. Meski begitu, sebaiknya jangan merokok di dalam rumah untuk menjaga kualitas udara yang baik meskipun sudah memiliki ventilasi.
4. Mengurangi kelembaban ruangan
Ruangan yang terlalu lembap dapat menyebabkan pertumbuhan jamur, bahkan dalam jangka panjang dapat membuat ruangan rusak. Untuk itu, ventilasi digunakan supaya memperbaiki sirkulasi udara di dalam ruangan dan mencegahnya terlalu lembap.
Cara Memaksimalkan Fungsi Ventilasi
Agar dapat bekerja dengan maksimal, ventilasi sebaiknya dibangun 10% lebih besar dari luas lantai ruangan. Untuk ventilasi dapur, gunakan bukaan yang terhubung dengan luar ruangan dengan luas minimal 40% dari luas lantai. Anda juga bisa memaksimalkan fungsi ventilasi dengan melakukan beberapa hal berikut:
Buka jendela
Membuka jendela, setidaknya setiap pagi, akan membebaskan udara masuk ke ruangan. Namun, jendela juga memungkinkan polusi dari luar masuk ke dalam rumah, seperti asap kendaraan bermotor, asap pabrik, atau debu dari jalan raya.
Sebaiknya, lengkapi penyaring di jendela, seperti kawat kasa yang dapat mengalirkan udara masuk, tetapi bisa mencegah debu maupun nyamuk masuk ke dalam rumah. Namun, jangan buka jendela bila polusi udara di luar ruangan sedang tinggi untuk mencegah udara kotor masuk ke dalam ruangan.
Jaga kelembapan
Rumah yang terlalu lembap bisa disebabkan oleh kurangnya pertukaran udara di dalam ruangan. Oleh karena itu, ventilasi sebaiknya dibuat supaya udara bisa keluar masuk dan tidak membuat ruangan lembap.
Anda juga bisa menggunakan AC, humidifier, maupun ventilasi mekanik untuk mengatur ruangan agar tidak terlalu lembap karena suhu terlalu panas atau dingin.
Jauhkan rokok
Langkah utama membebaskan rumah dari kepulan asap rokok adalah dengan membuat semua penghuni berhenti merokok. Namun jika tidak memungkinkan, Anda setidaknya dapat meminta perokok untuk merokok di luar rumah.
Ventilasi yang bekerja secara maksimal akan membuat Anda bernapas lebih lega dan terhindar dari penyakit pernapasan karena tidak terpapar polusi. Bila Anda mengalami gejala gangguan pernapasan, seperti hidung berair, sering bersin, atau sesak napas, periksakanlah ke dokter. Dokter akan memastikan penyebab dan memberikan penanganan yang tepat untuk keluhan yang Anda rasakan.