Susu merupakan asupan bergizi tinggi, umumnya diperoleh dari susu sapi. Komposisi nutrisi susu sangat kompleks dan mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, khususnya anak dalam masa pertumbuhan.
Sejak lahir, anak dianjurkan untuk mendapat asupan susu, dimulai dari ASI yang mengandung banyak nutrisi serta sumber daya tahan tubuh, hingga pengenalan terhadap jenis susu utuh atau whole milk yang biasa dikonsumsi mulai usia 1-2 tahun. Karena, lemak dalam susu dibutuhkan untuk perkembangan otak anak.
Kandungan Gizi pada Susu
Dalam masa pertumbuhan, anak wajib diberikan asupan makanan dengan gizi seimbang. Melengkapinya dengan pemberian susu juga disarankan oleh para ahli. Hal ini bertujuan untuk menjaga daya tahan tubuh anak serta membantu proses tumbuh kembangnya.
Penelitian menunjukkan bahwa susu bermanfaat dalam pembentukan tulang untuk jangka panjang, karena susu kaya akan kalsium. Susu juga menyediakan karbohidrat sebagai sumber energi yang dibutuhkan anak untuk aktivitasnya sepanjang hari.
Selain itu, ada beberapa kandungan gizi lainnya yang terkandung pada susu, antara lain:
-
Protein
Susu menjadi salah satu dari sumber protein berkualitas tinggi yang sangat baik untuk pertumbuhan dan kesehatan. Jenis protein tersebut adalah protein kasein dan whey. Protein kasein bermanfaat dalam meningkatkan penyerapan mineral, seperti kalsium dan fosfor, sedangkan protein whey sangat baik untuk pertumbuhan dan pemeliharaan otot.
-
Lemak susu
Lemak susu adalah salah satu lemak alami yang paling kompleks. Pada anak, lemak dari susu membantu tumbuh kembangnya. Berikan anak susu sesuai kebutuhannya untuk menunjang pertumbuhan anak tanpa meningkatkan risiko obesitas.
-
Vitamin dan Mineral
Susu adalah sumber vitamin dan mineral yang sangat baik. Di antaranya adalah vitamin B12, kalsium, riboflavin, dan fosfor. Selain itu, kebanyakan produk susu juga diperkaya dengan berbagai vitamin lain, termasuk vitamin A dan D.
Hal yang Harus Diperhatikan dalam Memberi Susu Kepada Anak
Untuk mendukung pertumbuhan yang optimal, susu adalah pelengkap nutrisi yang penting bagi anak. Namun, banyaknya pemberian susu sebaiknya disesuaikan dengan usia anak, yaitu :
- Sekitar 480 ml atau 2 gelas susu per hari, untuk anak usia 2 -3 tahun.
- Sekitar 600 ml atau sekitar 2-3 gelas per hari, untuk anak usia 4-8 tahun.
- Sekitar 720 ml atau sekitar 3 gelas per hari, untuk anak usia 9 tahun ke atas.
Ada berbagai jenis susu di pasaran berdasarkan proses produksinya, termasuk susu UHT (ultra high temperature) dan susu ikan. Sebaiknya pilih susu UHT segar dengan tanggal kedaluarsa yang masih jauh. Penelitian menunjukkan, semakin dekat dengan tanggal kedalurasa maka risiko susu mengalami kontaminasi semakin tinggi. Masa kedaluarsa susu bisa dipastikan melalui label yang tertera pada kemasan.
Selain itu, umumnya pada kemasan juga terdapat label yang memberi keterangan nilai nutrisi yang terkandung dalam susu. Disarankan untuk memerhatikan kemasan susu yang akan dibeli, pastikan terbuat dari bahan yang aman dan dalam keadaan utuh, hal ini akan membantu menjaga kualitas susu dalam kemasan agar tetap baik dan tidak mudah terpapar udara maupun kotoran dari sekitar.
Perhatikan juga rasa susu yang diminum oleh anak. Tidak seperti susu putih, susu cokelat umumnya mengandung gula tambahan. Tiap satu gelas susu cokelat, terdapat tambahan gula sekitar tiga sendok teh. Sesuaikan dengan porsi gula pada anak yang tidak melebihi 8 sendok teh per hari.
Selain itu, perlu diperhatikan kandungan garam pada susu. Jangan menambahkan garam pada susu untuk anak demi mendapatkan rasa susu yang gurih. Asupan garam pada anak juga harus disesuaikan dengan jumlah kebutuhan hariannya, dan biasanya garam sudah didapat juga dari makanan. Menambahkan garam pada susu dapat menyebabkan konsumsi garam pada anak menjadi berlebih dan bisa menambah rasa haus dan lapar, sehingga meningkatkan risiko berat badan berlebih pada anak.
Berikan susu pada anak sebagai pelengkap nutrisi, sesuai dengan porsi yang disarankan. Pilih susu dengan proses yang terjamin kesegarannya serta rasa gurih susu asli.