Menghadapi orang yang ingin bunuh diri memang bukan perkara mudah. Jika salah menanggapi, bisa-bisa malah membuatnya semakin yakin untuk melakukan tindakannya tersebut. Oleh karena itu, agar tidak salah langkah, yuk ketahui cara tepat yang bisa dilakukan untuk menghadapi situasi ini.
Orang yang ingin bunuh diri tidak selalu mengatakan secara gamblang bahwa ia ingin mengakhiri hidupnya. Namun, kondisi ini bisa dilihat ketika ia sering membicarakan kegelisahan dan soal kematian atau bunuh diri. Ia juga bisa merasa kalau dirinya hanya beban bagi orang lain dan tidak berguna hidup di dunia.
Selain itu, gerak-gerik orang yang ingin bunuh diri juga bisa terlihat ketika ia selalu murung, sedih, cemas, putus asa, menarik diri dari aktivitas sehari-hari dan orang di sekitarnya, tidak nafsu makan hingga berat badan menurun, membagikan harta bendanya tanpa alasan yang jelas, serta mengucapkan selamat tinggal.
Cara Menghadapi Orang yang Ingin Bunuh Diri
Jika kamu mendapati tanda-tanda bunuh diri pada orang terdekatmu, entah itu keluarga, pasangan, sahabat, atau rekan kerja, tetaplah bersikap tenang, ya. Kemudian, lakukan cara berikut ini untuk mencegah upaya bunuh diri:
1. Jadi pendengar yang baik
Dengarkan seseorang yang sedang menceritakan masalahnya kepadamu. Biarkan ia bicara, dan kalau memang tidak perlu, nggak usah memberi nasihat apalagi sampai mengabaikan, meremehkan, atau menghakiminya. Pasalnya, terkadang orang hanya ingin didengarkan dan tidak membutuhkan komentar.
2. Validasi perasaannya
Pahami kesedihan yang ia rasakan. Tunjukkan lewat ekspresi wajah dan sikap tubuh kalau kamu benar-benar mengerti dan peduli dengan masalahnya. Tatap matanya, pegang erat tangannya atau peluk dirinya untuk memberikan rasa nyaman.
Kamu juga bisa mengatakan, “Aku tahu ini sangat menyakitkan. Bersedihlah jika itu bisa membuatmu lebih tenang. Jangan khawatir ya, aku ada di sini. Apa ada yang bisa aku lakukan untuk membantumu?”
3. Ajak bicara dari hati ke hati
Mulailah percakapan hangat dari hati ke hati. Kamu boleh kok memberikan pandanganmu terhadap masalah yang ia hadapi. Namun, ingat ya, jangan menyalahkannya dan tetap tunjukkan sikap bahwa kamu sangat peduli kepadanya.
Kamu juga tidak perlu ragu bertanya kepadanya terkait bunuh diri. Membuka pembicaraan tentang bunuh diri diketahui bisa mengurangi keinginan seseorang untuk mengakhiri hidupnya. Kamu bisa buka percakapan dengan bertanya seperti ini, “Apa karena ada masalah ini kamu terpikir untuk mengakhiri hidupmu?”
4. Temani dirinya
Sebisa mungkin luangkan waktumu untuk menemani dirinya. Jangan biarkan ia sendirian atau merasa kesepian supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pastikan juga di sekitarnya tidak ada barang berbahaya yang bisa digunakan untuk menyakiti dirinya sendiri, seperti senjata tajam, senjata api, obat-obatan, atau racun.
Selain itu, ajak ia untuk melepas stres dengan cara yang lebih sehat, seperti melakukan olahraga, meditasi, menggeluti hobi, dan mengonsumsi makanan bergizi. Menjalani gaya hidup sehat bisa menurunkan hasrat seseorang untuk bunuh diri.
5. Ajak menemui psikolog atau psikiater
Jika segala upaya telah kamu lakukan namun ia masih terpikir untuk bunuh diri atau mungkin sudah mencoba melakukannya, segera ajak ia untuk menemui psikolog atau psikiater. Beri pengertian padanya kalau ia sudah perlu mendapatkan bantuan dari psikolog dan psikiater.
Kamu bisa meyakinkan dirinya dengan berkata seperti ini, “Aku akan selalu di sini untuk menemani dan mendengarkanmu. Tetapi, aku rasa, pergi ke psikolog atau psikiater dapat membantumu lebih banyak lagi. Aku temani kamu ke sana, ya?”
Bunuh diri kerap kali dianggap sebagai satu-satunya jalan keluar bagi mereka yang tidak mampu menghadapi masalahnya sendiri. Oleh karena itu, peranmu sebagai orang terdekat sangat penting agar ia bisa mengurungkan niat mengakhiri hidupnya.
Jika kamu sendiri yang merasa ingin bunuh diri, kamu juga harus segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan pertolongan dan penanganan yang tepat.