Setelah bayi berusia 6 bulan, ia bisa mulai mengonsumsi makanan padat atau makanan pendamping air susu ibu (MPASI). Nah, apa saja makanan yang bisa diberikan untuk bayi Bunda? Yuk, Bunda, cari tahu di sini!
Memberikan beragam jenis makanan padat atau MPASI sangat penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Membiasakannya dengan pola makan yang sehat sejak dini juga akan membentuk pola makan pribadi yang sehat pula ketika dia dewasa.
Beragam Pilihan Makanan Tinggi Nutrisi untuk MPASI
Ada berbagai bahan makanan segar penuh nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi guna mendukung tumbuh kembangnya, antara lain:
1. Alpukat
Selain memiliki rasa yang khas dan tekstur yang lembut, alpukat juga mengandung banyak nutrisi penting, lho, Bun. Salah satunya adalah asam lemak omega-3 yang baik untuk mendukung perkembangan otak. Agar mudah dicerna, Bunda bisa berikan alpukat yang dihaluskan dan dicampur dengan susu formula atau ASI.
2. Ubi
Ubi sangat kaya akan betakaroten atau vitamin A sehingga bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan mata, melindungi bayi dari infeksi, mendukung pertumbuhan, dan menjaga kesehatan kulitnya. Ditambah lagi, ubi memiliki rasa manis yang umumnya disukai bayi.
3. Pisang
Bubur pisang mungkin sudah sangat lazim sebagai MPASI. Namun, pisang juga bisa dicampur dengan yoghurt atau potongan buah lainnya jika Si Kecil sudah bisa mengunyah lebih baik.
Buah pisang mengandung beragam nutrisi penting yang dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan bayi, mulai dari vitamin A, C, D, dan K, serta berbagai macam mineral, meliputi kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, dan selenium.
4. Buah beri
Antioksidan dan flavonoid dalam buah beri dapat menjaga kesehatan otak, mata, dan saluran kemih bayi. Agar mudah dicerna, Bunda bisa olah buah beri dengan cara diblender menjadi bubur, kemudian dipadukan dengan yoghurt tawar atau ASI maupun susu formula.
5. Brokoli
Brokoli termasuk MPASI yang lezat untuk mengenalkan anak pada sayuran-sayuran hijau lain. Jenis sayuran ini sangat kaya akan serat, kalsium, dan folat yang baik dalam mendukung pencernaan dan tumbuh kembang anak. Untuk mengolahnya, Bunda bisa mengukus brokoli hingga lembut, kemudian melumatkan atau memotongnya kecil-kecil.
6. Bubur beras
Beras bisa menjadi sumber vitamin B, mangan, dan magnesium yang baik untuk bayi. Beras yang berwarna, seperti beras merah atau beras cokelat, juga dapat memberikan tambahan antioksidan yang baik. Untuk menyajikan bubur beras, lumatkan nasi dengan ASI atau susu formula agar mudah dicerna Si Kecil.
7. Daging ayam dan sapi
Daging yang dihaluskan kemudian dicampur dengan ASI dan bubur sayuran juga dapat menjadi pilihan MPASI untuk bayi. Selain kaya akan protein, daging ayam dan sapi juga mengandung zat besi, niacin, vitamin B6, riboflavin, dan seng. Jangan lupa haluskan daging hingga lembut, ya, Bun, agar Si Kecil tidak tersedak.
8. Ikan
Ikan kaya akan protein, mineral, vitamin dan asam lemak omega-3, sehingga sangat bagus untuk perkembangan otak bayi. Saat memberikan ikan, pastikan bebas dari duri dan sudah dimasak hingga matang. Bunda bisa memilih berbagai jenis ikan untuk anak, mulai dari ikan salmon, tenggiri, lele, gabus, maupun teri.
Beberapa jenis makanan di atas, seperti ubi, alpukat, dan brokoli, bisa Bunda berikan sebagai finger foods saat Si Kecil sudah berusia 9 bulan atau lebih. Bunda juga bisa memberikan potongan wortel, keju, pasta, atau telur rebus. Hindari makanan-makanan yang dapat membuatnya tersedak, seperti permen, anggur, atau biskuit.
Pilihan makanan sehat untuk MPASI bayi memang banyak, tetapi bukan berarti bayi bisa langsung memakan banyak makanan, ya. Awalnya mungkin Si Kecil hanya akan menghabiskan 1–2 sendok teh makanannya.
Selain itu, kalau ekspresi wajah Si Kecil berubah menjadi tidak senang ketika pertama kali mencicipi makanan baru, jangan dipaksakan untuk makan, ya. Ini mungkin karena ia terkejut dengan rasa yang baru. Daripada memaksanya, coba untuk memberikannya lagi beberapa hari kemudian.
Jadi, sudah tidak bingung lagi memilih bahan makanan sehat untuk MPASI, kan, Bunda? Jika Bunda masih memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk bertanya ke dokter atau konsultasi langsung melalui chat dengan dokter di aplikasi ALODOKTER.