Mengonsumsi makanan pelancar ASI merupakan salah satu cara untuk memperlancar dan menambah produksi ASI. Selain itu, ibu menyusui juga harus memerhatikan kandungan nutrisi dalam makanan yang dikonsumsi karena berpengaruh terhadap kualitas ASI dan kesehatan ibu menyusui.
Air susu ibu (ASI) merupakan makanan utama bayi di 6 bulan awal kehidupannya. Nutrisi yang terdapat di dalam ASI sudah sesuai dengan kebutuhan bayi untuk menunjang tumbuh kembang dan kondisi kesehatannya. ASI juga terbukti dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit.
Produksi ASI akan disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Artinya, makin sering ibu menyusui atau memerah ASI, makin meningkat produksi ASI.
Namun, produksi ASI juga bisa berkurang jika ibu menyusui merasa stres, mengalami dehidrasi, atau tidak mendapatkan asupan makanan atau nutrisi yang cukup. Produksi ASI juga berkurang jika cara menyusu bayi atau pelekatan mulut bayi pada puting kurang tepat.
Untuk memperlancar dan memperbanyak produksi ASI, ibu menyusui bisa mencoba beberapa hal, termasuk dengan mengonsumsi makanan pelancar ASI.
Makanan Pelancar ASI untuk Tumbuh Kembang Si Kecil
Selama menyusui, Busi perlu mengonsumsi sekitar 400 kalori lebih banyak agar produksi ASI tetap lancar. Asupan tersebut bisa diperoleh dengan cara mengonsumsi makanan bergizi seimbang serta dibarengi minum 8 gelas air putih sehari.
Jika produksi ASI dirasa kurang lancar, ibu menyusui bisa mengonsumsi beberapa jenis makanan pelancar ASI berikut ini:
1. Daun katuk
Daun katuk atau Sauropus androgynus merupakan salah satu makanan pelancar ASI tradisional yang sudah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Daun ini kaya akan vitamin A, vitamin C, vitamin E, protein, dan kalsium. Selain itu, daun katuk juga mengandung zat besi, magnesium, dan seng.
Berdasarkan penelitian, mengonsumsi daun katuk bermanfaat untuk merangsang prolaktin dan oksitosin, yaitu hormon yang berperan dalam produksi dan pengeluaran ASI.
2. Daun kelor
Daun kelor (Moringa oleifera) adalah salah satu tanaman yang diyakini dapat melancarkan ASI. Daun kelor mengandung vitamin, mineral, asam amino, dan glikosida yang dibutuhkan ibu menyusui.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi ekstrak daun kelor bermanfaat untuk meningkatkan jumlah ASI, meskipun tidak terlalu signifikan. Oleh karena itu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efektivitas daun kelor sebagai makanan pelancar ASI.
3. Bayam
Ibu menyusui rentan mengidap anemia atau kekurangan zat besi dalam darah. Hal ini dapat memengaruhi kesehatannya sekaligus menyebabkan produksi ASI berkurang.
Mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti bayam, dapat membantu mengatasi permasalahan ini. Selain itu, bayam dan beberapa sayuran hijau lain juga dapat digunakan sebagai makanan pelancar ASI karena mengandung fitoestrogen yang dapat meningkatkan produksi ASI.
4. Jahe
Jahe merupakan tanaman herbal yang diduga dapat merangsang dan melancarkan produksi ASI. Untuk menggunakannya sebagai makanan pelancar ASI, Bunda bisa mengonsumsi teh jahe segar atau menambahkannya dalam masakan.
Selain beberapa makanan di atas, makanan pelancar ASI lainnya adalah bawang putih, kacang almond, dan adas. Meski demikian, efektivitas berbagai makanan pelancar ASI tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut.
Berbagai Nutrisi Penting untuk Menambah Kualitas ASI
Makanan yang Busui konsumsi juga dapat mempengaruhi kualitas ASI. Untuk menjaga kualitas ASI, selain dengan mengonsumsi makanan pelancar ASI, Busui juga dapat mengonsumsi makanan yang mengandung berbagai nutrisi berikut ini:
DHA
DHA merupakan salah satu jenis nutrisi yang sangat penting untuk perkembangan sistem saraf bayi. Nutrisi ini bisa diperoleh dari salmon dan minyak ikan. Saat Busui mengonsumsi makanan yang mengandung DHA, kandungan DHA dalam ASI pun ikut meningkat.
Vitamin D
Vitamin D bermanfaat untuk membantu penyerapan fosfor dan kalsium pada bayi. Kedua nutrisi tersebut bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan dan menjaga kesehatan tulang bayi. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan rakitis serta gangguan pada tulang bayi.
Vitamin D yang merupakan vitamin larut lemak juga disalurkan ke bayi melalui ASI. Oleh karena itu, Busui perlu mengonsumsi sekitar 600 IU vitamin D setiap hari agar ASI menjadi berkualitas dan kebutuhan vitamin D harian bayi terpenuhi.
Bunda dapat memenuhi kebutuhan vitamin D harian dari paparan sinar matahari dan dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D, seperti ikan, minyak hati ikan, dan susu. Selain itu, vitamin D juga bisa didapatkan dengan mengonsumsi suplemen sesuai saran dari dokter.
Vitamin C
Mencukupi asupan vitamin C juga penting untuk meningkatkan kualitas ASI. Kandungan vitamin C dalam ASI dapat mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh sehingga bayi tetap sehat. Selain itu, vitamin C juga diperlukan untuk mengoptimalkan penyerapan zat besi.
Busui dianjurkan untuk mengonsumsi setidaknya 120 mg vitamin C per hari. Vitamin ini bisa didapatkan dari jeruk, blewah, kiwi, brokoli, paprika, dan kol ungu.
Vitamin A
Sama halnya dengan vitamin D, vitamin A juga merupakan vitamin larut lemak yang dapat disalurkan kepada bayi melalui ASI.
Vitamin A dalam ASI dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh serta menjaga kesehatan kulit dan mata Si Kecil. Busui memerlukan sekitar 950 mcg vitamin A per hari yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi wortel, ubi, bayam, dan hati.
Protein
Protein baik dikonsumsi oleh ibu menyusui karena dapat membangun otot dan tulang bayi, serta mendukung tumbuh kembangnya. Untuk memenuhi kebutuhan harian protein selama menyusui, yakni sekitar 80 g per hari, Busui dapat mengonsumsi tahu, kacang-kacangan, ikan, telur, daging unggas, dan daging tanpa lemak.
Asam amino
Asam amino juga diperlukan untuk membangun protein dan pembentukan hormon, serta memastikan sistem saraf bayi berjalan dengan lancar. Senyawa ini bisa didapatkan dengan mengonsumsi daging, ikan, dan kedelai.
Tidak hanya itu, Busui juga perlu mencukupi asupan nutrisi lain, seperti karbohidrat, lemak tak jenuh, folat, zat besi, agar ASI menjadi berkualitas.
Selain mengonsumsi makanan pelancar ASI, Busui juga bisa memijat payudara dengan lembut, mengurangi stres, mencukupi waktu istirahat, serta memerah atau memompa ASI untuk meningkatkan produksi ASI.
Jika Busui sudah mengonsumsi makanan pelancar ASI dan menerapkan beberapa cara di atas tetapi produksi ASI masih kurang, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Dokter dapat meresepkan suplemen pelancar ASI jika memang diperlukan.