Saat Si Kecil yang ditunggu tidak kunjung lahir, hal ini tentu bisa memicu rasa khawatir. Nah, agar persalinan segera terjadi, stimulasi puting dipercaya bisa memicu bayi cepat lahir, lho.
Stimulasi puting payudara merupakan salah satu induksi alami yang bisa dilakukan untuk mempercepat proses persalinan pada kehamilan sehat. Namun, stimulasi hanya boleh dilakukan bila kondisi bayi sudah siap lahir.
Selain itu, metode ini juga tidak boleh dilakukan oleh semua ibu hamil, terutama oleh ibu hamil yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, preeklampsia, dan diabetes saat hamil.
Apa Manfaat Stimulasi Puting?
Stimulasi pada putting bermanfaat untuk memicu terjadinya kontraksi secara alami. Saat melakukan metode ini, tubuh seakan-akan bereaksi kepada isapan bayi pada puting ibu. Stimulasi ini akan membuat tubuh mengeluarkan hormon oksitosin yang bisa memicu kontraksi pada rahim.
Namun, perlu diketahui bahwa stimulasi puting yang ringan dan sesekali tidak akan memicu persalinan, ya. Kontraksi rahim baru bisa datang bila stimulasi ini dilakukan dengan benar.
Sebuah penelitian telah membandingkan antara stimulasi puting dengan stimulasi lain untuk mempercepat persalinan. Hasilnya, ibu hamil yang melakukan stimulasi puting bisa melalui proses persalinan yang lebih cepat dan tidak ada yang sampai memerlukan operasi caesar di tengah persalinan.
Efek stimulasi ini sangat kuat, terutama pada kehamilan trimester akhir. Oleh karena itu, sebelum melakukannya dokter perlu memastikan bahwa tubuh Bumil sudah siap untuk melalui proses persalinan. Kesiapan ini ditandai dengan leher rahim yang mulai menipis, melunak, dan terbuka.
Cara Melakukan Stimulasi Puting
Setelah dokter memperbolehkan untuk stimulasi puting, Bumil bisa menggunakan alat pompa ASI, mulut anak yang masih balita, jari pasangan, atau jari Bumil sendiri untuk menciptakan efek seakan-akan payudara sedang dipakai untuk menyusui.
Stimulasi tidak hanya dilakukan pada puting saja. Bumil juga bisa memanfaatkan area gelap sekitar puting (areola) untuk melakukan stimulasi.
Berikut langkah-langkah untuk melakukan stimulasi puting menggunakan jari:
- Gunakan jari atau telapak tangan lain untuk memijat areola. Pijatan ini dapat dilakukan langsung pada kulit ataupun dilapisi dengan kain tipis.
- Letakkan telapak tangan di sekitar areola dan lakukan gerakan memutar dengan lembut. Stimulasi puting bisa dilakukan maksimal 3 kali sehari dengan total waktu 60 menit. Tiap sesi stimulasi pada tiap payudara paling lama 15 menit. Lakukan secara bergantian antara payudara kiri dan kanan.
- Hentikan sementara stimulasi jika di tengah stimulasi terjadi kontraksi.
- Catat berapa lama kontraksi bertahan dan berapa lama jeda antar kontraksi.
- Lanjutkan stimulasi saat kontraksi berhenti.
Stimulasi puting efektif dalam memicu terjadinya kontraksi. Karena keampuhannya, dikhawatirkan bisa terjadi stimulasi berlebihan saat Bumil mempraktikannya di rumah.
Oleh karena itu, jangan lakukan stimulasi jika kontraksi sudah bertahan selama 1 menit dan semakin sering atau hanya berjeda 3 menit antar kontraksi, karena ini merupakan pertanda bahwa persalinan akan segera tiba.
Pertimbangkan untuk berangkat ke rumah sakit jika jarak antar kontraksi hanya 5 menit dalam 1 jam. Selain itu, segera hubungi dokter apabila Bumil mengalami perdarahan atau ketuban pecah.
Walaupun tergolong induksi alami dan terbukti bermanfaat untuk mempercepat persalinan, stimulasi puting bisa membahayakan sebagian ibu hamil dengan kehamilan risiko tinggi. Jadi, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui apakah stimulasi puting aman untuk Bumil.