Hormon tiroksin merupakan salah satu hormon penting dalam tubuh manusia. Fungsi utamanya adalah mengatur metabolisme tubuh. Oleh karena itu, kadar dan fungsi hormon tiroksin perlu dijaga agar tetap normal, sehingga metabolisme tubuh dapat berjalan dengan baik.
Hormon tiroksin atau T4 merupakan salah satu dari dua jenis hormon tiroid yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid di dalam leher. Jenis hormon tiroid yang lain adalah triiodotironin atau T3. Produksi hormon T4 dan T3 ini diatur oleh hormon perangsang tiroid (TSH yang dihasilkan oleh otak).
Hormon-hormon ini berperan penting dalam mengatur fungsi berbagai organ tubuh dan menjaga kesehatan tubuh kita secara keseluruhan.
Berbagai Fungsi Hormon Tiroksin
Hormon tiroksin sebetulnya merupakan bentuk nonaktif dari hormon tiroid. Saat dibutuhkan oleh sel dan jaringan tubuh, hormon tiroksin akan diubah menjadi bentuk aktifnya yaitu hormon T3. Hormon T3 inilah yang bekerja secara langsung pada sel dan jaringan tubuh.
Hormon tiroksin dalam bentuk aktif inilah yang nantinya akan bekerja untuk mengatur berbagai fungsi organ tubuh dan memastikan tubuh tetap sehat. Berikut ini adalah beberapa fungsi hormon tiroksin di dalam tubuh:
1. Mengatur metabolisme tubuh
Metabolisme merupakan proses pembentukan energi dan suhu panas alami tubuh oleh seluruh sel dan jaringan tubuh. Jika metabolisme bermasalah, maka otomatis kinerja organ tubuh juga akan terganggu.
Oleh karena itu, metabolisme perlu diatur agar dapat berlangsung dengan stabil. Hormon tiroksin inilah yang berperan untuk mengatur seberapa cepat atau lambat metabolisme berlangsung.
2. Memelihara fungsi dan kerja jantung
Jantung bekerja tanpa henti untuk memompa darah yang membawa nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh. Terkadang organ atau jaringan tubuh membutuhkan lebih banyak aliran darah. Untuk mengatur proses tersebut, hormon tiroksin bekerja dengan cara memperkuat pompa jantung agar aliran darah tercukupi.
3. Menjaga fungsi otak
Hormon tiroksin juga berfungsi untuk memastikan otak tetap terjaga, waspada, dan sensitif terhadap keadaan di sekitar dan rangsangan yang diterima oleh tubuh. Ketika hormon tiroksin dan T3 berkurang, maka tubuh akan menjadi lebih mudah mengantuk dan sulit berkonsentrasi.
4. Menjaga fungsi organ reproduksi
Hormon tiroksin memiliki peran penting dalam mengatur kinerja organ reproduksi pada pria dan wanita.
Berkat adanya hormon tiroksin, tubuh wanita dapat mengalami ovulasi dan menstruasi secara teratur setiap bulan. Sedangkan pada pria, hormon tiroksin berperan dalam merangsang hormon yang mengatur proses pembentukan sperma.
5. Merangsang produksi hormon pertumbuhan
Hormon tiroksin berperan penting dalam pertumbuhan otak janin di dalam kandungan dan memastikan tumbuh kembang bayi berjalan lancar setelah dilahirkan.
Pada anak-anak, hormon tiroksin juga bekerja untuk membantu pembentukan hormon pertumbuhan. Berkat adanya hormon ini tubuh ukuran dan berat badan anak dapat bertambah dan mereka dapat mengalami pubertas.
Kekurangan dan Kelebihan Hormon Tiroksin
Terlalu sedikit atau terlalu banyak hormon tiroksin dalam tubuh dapat menyebabkan masalah kesehatan. Berikut ini adalah berbagai dampak yang dapat dialami tubuh apabila kekurangan atau kelebihan hormon tiroksin:
Kelebihan hormon tiroksin
Kondisi ketika tubuh terlalu banyak hormon tiroksin dalam darah disebut tirotoksikosis. Tanda-tandanya adalah sebagai berikut:
- Gondok atau pembengkakan di bagian leher karena kelenjar tiroid membesar.
- Siklus menstruasi tidak teratur.
- Berat badan berkurang.
- Tidak tahan terhadap suhu atau cuaca panas.
- Kelelahan.
- Emosi dan mood yang cepat berubah, misalnya menjadi cemas dan lebih mudah marah.
- Jantung berdetak lebih cepat.
- Gangguan pencernaan, seperti lebih sering BAB atau perut terasa tidak nyaman.
- Keringat berlebihan.
- Tangan gemetaran.
Tirotoksikosis dapat terjadi akibat beberapa kondisi, yaitu tiroiditis atau radang kelenjar tiroid, hipertiroidisme, penyakit Graves, penggunaan obat-obatan perangsang hormon tiroid.
Kekurangan hormon tiroksin
Tubuh juga dapat menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroksin. Kondisi ini dikenal sebagai hipotiroidisme. Beberapa gejalanya adalah:
- Kelelahan dan sering mengantuk.
- Berat badan bertambah.
- Wajah membengkak.
- Tidak tahan suhu atau udara dingin.
- Nyeri sendi dan otot.
- Sembelit atau susah buang air besar.
- Kulit kering.
- Rambut menjadi kering dan tipis.
- Menstruasi tidak teratur.
- Masalah kesuburan.
- Detak jantung melambat.
Hipotiroidisme dapat disebabkan oleh beberapa kondisi atau penyakit, seperti Penyakit Hashimoto, hipotiroid kongenital, operasi pengangkatan sebagian atau seluruh tiroid, terapi radiasi pada kelenjar tiroid, kekurangan hormon yodium, dan efek samping obat-obatan, misalnya obat untuk mengurangi hormon tiroid.
Jika Anda merasakan adanya gejala-gejala yang menandakan adanya gangguan pada jumlah hormon tiroid, sebaiknya kondisi ini diperiksakan ke dokter.
Untuk mendiagnosis gangguan pada hormon tiroid serta hormon tiroksin, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti tes darah, USG tiroid, hingga tes pemindaian pada kelenjar tiroid yang memanfaatkan yodium radioaktif.
Setelah dokter menemukan penyebab dan diagnosisnya, maka pengobatan akan diberikan agar hormon tiroksin Anda kembali normal.
Langkah-langkah untuk Menjaga Fungsi Hormon Tiroksin
Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk memelihara kesehatan kelenjar tiroid:
- Mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang, seperti buah, sayuran, susu dan produk olahannya, serta makanan laut.
- Mengurangi makanan yang mengandung lemak jahat dan karbohidrat sederhana, seperti gula, makanan cepat saji, dan makanan olahan.
- Menghindari konsumsi jeroan, seperti bagian usus, babat, atau limpa hewan.
- Mengonsumsi garam beryodium secukupnya, yaitu tidak lebih dari 2 gram per hari.
- Tidak merokok.
- Rutin berolahraga.
Selain beberapa langkah di atas, rutin memeriksakan kesehatan ke dokter secara berkala juga merupakan langkah yang penting dilakukan untuk menjaga kesehatan kelenjar tiroid.