Macam-macam dokter spesialis memiliki keahlian khusus untuk menangani kondisi atau penyakit tertentu. Dokter umum akan merujuk pasien ke dokter spesialis sesuai dengan kondisi dan keluhan yang dirasakan oleh pasien.
Dokter umum adalah dokter yang bertugas menangani berbagai masalah kesehatan dan penyakit yang bersifat umum, mulai dari pemeriksaan kesehatan menyeluruh, vaksinasi, sampai penyakit kronis, seperti diabetes dan hipertensi. Ada pula dokter gigi yang khusus menangani masalah kesehatan gigi dan mulut. Gelar dokter gigi bisa didapat tanpa menempuh pendidikan dokter umum terlebih dahulu.
Berbagai kondisi pasien yang datang ke dokter umum dan dokter gigi akan disaring dan ditangani sesuai keahlian dokter. Bila ada pasien dengan penyakit yang memerlukan penanganan lebih spesifik, terkait bagian tubuh tertentu atau memerlukan tindakan lebih lanjut, ia akan dirujuk ke dokter spesialis.
Sesuai namanya, dokter spesialis merupakan dokter yang memiliki spesialisasi terhadap suatu bidang atau bagian tubuh tertentu. Untuk mendapatkan gelar spesialis, seseorang harus menempuh pendidikan dokter umum atau dokter gigi terlebih dahulu, kemudian melanjutkan ke program pendidikan dokter spesialis.
Cakupan dokter spesialis cukup luas dan terbagi menjadi beberapa bidang medis yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui macam-macam dokter spesialis guna mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Macam-Macam Dokter Spesialis
Pasien biasanya akan dirujuk ke dokter spesialis jika dokter umum menilai kondisinya membutuhkan penanganan khusus. Meski demikian, Anda bisa saja berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis tanpa ke dokter umum terlebih dahulu.
Jika ingin berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis, Anda perlu mengetahui dokter spesialis mana yang tepat untuk Anda temui. Berikut ini adalah macam-macam dokter spesialis yang ada di Indonesia:
1. Dokter spesialis bedah
Dokter spesialis bedah (Sp.B) merupakan dokter yang memiliki spesialisasi pada semua hal yang berkaitan dengan prosedur pembedahan. Pembedahan dilakukan untuk mendiagnosis atau mengobati penyakit atau cedera tertentu. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter bedah jika memiliki benjolan tidak normal di bagian tubuh tertentu atau luka yang tak kunjung sembuh.
Selain itu, ada juga dokter spesialis bedah anak (Sp.BA). Dokter spesialis ini menangani berbagai kondisi yang terjadi pada bayi, anak dan remaja. Beberapa kasus yang dapat ditanganinya adalah kasus emergensi, seperti operasi darurat, cedera, cacat bawaan lahir, tumor, hingga kanker.
Namun, tidak menutup kemungkinan dokter spesialis bedah juga bisa menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan bedah anak, bedah vaskular, bedah digestif, bedah plastik, sampai bedah toraks dan kardiovaskular.
2. Dokter spesialis bedah onkologi
Dokter spesialis bedah onkologi (Sp.B.Onk) adalah dokter subspesialis bedah yang bertugas untuk mendiagnosis atau mengobati pasien yang menderita kanker. Dokter ini memiliki pengetahuan mendalam tentang berbagai jenis kanker dan metode pengobatannya.
Berdasarkan tindakan pengobatan yang diberikan, dokter spesialis bedah onkologi terbagi menjadi 3 jenis, yaitu onkologi medis, onkologi bedah, dan onkologi radiasi. Dokter ini biasanya juga akan bekerja sama dengan dokter umum dan dokter spesialis lainnya dalam merawat penderita kanker.
3. Dokter spesialis bedah ortopedi
Dokter spesialis bedah ortopedi (Sp.BO) atau yang disebut pula dokter spesialis ortopedi dan traumatologi (Sp.OT) memiliki keahlian untuk mengatasi penyakit atau cedera yang berkaitan dengan sistem pergerakan tubuh, seperti otot, jaringan ikat, saraf, tendon, tulang, dan sendi.
Selain ahli dalam menangani kasus cedera berat, dokter spesialis bedah ortopedi juga bisa menangani kasus gangguan sistem pergerakan tubuh akibat kelainan genetik atau cacat bawaan lahir.
4. Dokter spesialis bedah saraf
Dokter bedah yang memiliki gelar Sp.BS ini bertugas mendiagnosis serta melakukan tindakan pembedahan terhadap pasien yang mengalami gangguan sistem saraf.
Beberapa jenis penyakit yang dapat ditangani oleh dokter spesialis bedah saraf meliputi saraf terjepit, kelainan bawaan otak dan tulang belakang, cedera kepala, cedera leher dan tulang belakang, aneurisma otak, tumor otak, dan tumor tulang belakang.
5. Dokter spesialis penyakit dalam
Dokter spesialis penyakit dalam (Sp.PD), disebut juga dengan internis, adalah dokter yang memiliki spesialisasi untuk mendiagnosis dan menangani sejumlah masalah kesehatan yang meliputi semua organ tubuh bagian dalam, baik pada pasien dewasa maupun lansia.
Cabang ilmu penyakit dalam umumnya terbagi menjadi beberapa subspesialisasi (konsultan penyakit). Masing-masing dokter subspesialis penyakit dalam akan menangani berbagai kondisi kesehatan sesuai dengan bidang keilmuannya.
6. Dokter spesialis gastroenterologi dan hepatologi
Dokter spesialis gastroenterologi-hepatologi (Sp.PD-KGEH) adalah dokter subspesialis penyakit dalam yang secara khusus menangani berbagai gangguan pada saluran pencernaan. Beberapa kondisi yang biasanya ditangani oleh dokter spesialis ini adalah tukak lambung, penyakit asam lambung, sindrom iritasi usus besar, radang pankreas, sirosis hati, serta tumor dan kanker saluran pencernaan.
7. Dokter spesialis alergi dan imunologi
Dokter spesialis alergi-imunologi (Sp.PD-KAI) merupakan subspesialis kedokteran penyakit dalam yang memiliki keahlian untuk mendiagnosis atau mengobati berbagai penyakit akibat alergi dan gangguan pada sistem imun.
Dokter spesialis ini umumnya mengatasi sejumlah kondisi medis, seperti rhinitis alergi, asma, konjungtivitis alergi, dermatitis atopik, dan penyakit autoimun.
8. Dokter spesialis endokrin
Dokter spesialis endokrin (Sp.PD-KEMD) termasuk dalam subspesialis penyakit dalam yang bertugas menangani berbagai gangguan yang berkaitan dengan sistem endokrin (kelenjar) dan kelainan metabolik.
Ada beberapa gangguan kesehatan yang dapat ditangani, seperti diabetes, gangguan metabolisme, gangguan tiroid, gangguan hormon, kelainan reproduksi terkait gangguan hormon, dan tumor di kelenjar endokrin.
9. Dokter spesialis ginjal dan hipertensi
Dokter spesialis ginjal dan hipertensi (Sp.PD-KGH) adalah dokter spesialis penyakit dalam yang secara khusus menangani berbagai masalah kesehatan terkait ginjal dan tekanan darah tinggi.
Terdapat beberapa penyakit yang ditangani oleh dokter spesialis ginjal dan hipertensi, seperti infeksi saluran kemih, hipertensi, batu ginjal, dan gagal ginjal akut atau kronis.
10. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah (Sp.JP) atau biasa disebut dengan kardiologis merupakan dokter yang memiliki kemampuan khusus untuk mendiagnosis dan menangani penyakit pada jantung dan pembuluh darah.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah umumnya dapat menangani berbagai penyakit jantung, seperti aritmia, perikarditis, penyakit katup jantung, gagal jantung, dan serangan jantung. Selain itu, dokter spesialis ini juga bisa menangani berbagai penyakit pembuluh darah, seperti trombosis pembuluh darah, varises, dan penyakit arteri perifer.
Dokter spesialis jantung dan dokter spesialis penyakit dalam sering kali bekerja sama untuk menangani pasien yang menderita gangguan pada jantung dan pembuluh darahnya.
11. Dokter spesialis paru
Dokter spesialis paru (Sp.P), atau dikenal juga dengan sebutan pulmonolog, merupakan dokter yang ahli dalam menangani penyakit pada saluran pernapasan, mulai dari paru-paru, bronkus, bronkiolus, hingga alveolus.
Beberapa penyakit yang ditangani dokter ini adalah infeksi paru, emboli paru, tuberkulosis paru, fibrosis paru, bronkiektasis, edema paru, dan kanker paru.
Karena gejala yang ditimbulkan akibat penyakit paru-paru dan penyakit jantung hampir sama, tak jarang dokter spesialis paru berkolaborasi dengan dokter spesialis jantung dalam mendiagnosis penyakit.
12. Dokter spesialis anak
Dokter spesialis anak (Sp.A) disebut juga dengan pediatris adalah dokter yang memiliki spesialisasi dalam mendiagnosis dan menangani pasien berusia 0–18 tahun. Semua penyakit yang umumnya terjadi pada anak, baik masalah fisik, perilaku, maupun kesehatan mental, akan dirujuk ke dokter spesialis anak.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan dokter anak juga bekerja sama dengan dokter spesialis lainnya. Misalnya, saat menangani masalah kejiwaan, dokter anak akan bekerja sama dengan psikiatri, atau saat kondisi anak membutuhkan pembedahan, dokter anak akan bekerjasama dengan dokter spesialis bedah anak.
13. Dokter spesialis saraf
Dokter spesialis saraf (Sp.S atau Sp.N) atau neurologis adalah dokter yang bertugas mendiagnosis, menangani, dan merawat penderita penyakit yang berhubungan dengan sistem saraf, mulai dari otak, saraf tulang belakang, hingga sistem saraf tepi.
Dokter spesialis saraf biasanya menangani pasien stroke, infeksi sistem saraf, tumor jaringan otak dan saraf, penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf, kejang, gangguan gerakan tubuh, gangguan otot karena kelainan pada saraf, migrain, demensia, dan neuropati perifer.
14. Dokter spesialis kandungan dan ginekologi
Sesuai gelarnya, dokter spesialis kandungan dan ginekologi (Sp.OG) memiliki keahlian khusus di 2 bidang, yaitu keahlian seputar kehamilan dan proses melahirkan (obstetri) dan keahlian seputar kesehatan reproduksi (ginekologi).
Bidang obstetri melayani semua hal seputar kehamilan dan melahirkan, baik yang normal maupun yang bermasalah. Sementara itu, bidang ginekologi melayani keluhan terkait kesehatan reproduksi, misalnya masalah menstruasi dan menopause.
15. Dokter spesialis kulit dan kelamin
Dokter spesialis kulit dan kelamin (Sp.KK) merupakan dokter yang khusus mendiagnosis dan menangani masalah kesehatan kulit dan kelamin, baik yang dialami pria maupun wanita.
Ada banyak sekali penyakit yang berkaitan dengan kulit dan kelamin. Namun, beberapa masalah kesehatan yang umumnya ditangani oleh dokter spesialis kulit dan kelamin adalah alergi kulit, infeksi jamur, herpes, kanker kulit, dan berbagai infeksi menular seksual.
16. Dokter spesialis andrologi
Dokter spesialis andrologi (Sp.And) berperan secara khusus dalam mendiagnosis dan mengobati gangguan pada sistem reproduksi pria. Beberapa masalah kesehatan yang ditangani dokter spesialis ini meliputi disfungsi seksual, ejakulasi dini, balanitis, gangguan prostat,gangguan hormon seksual pria, infertilitas pada pria, hingga kanker penis atau kanker prostat.
17. Dokter spesialis THT
Dokter spesialis THT (Sp.THT) atau otolaringologis adalah dokter yang memiliki spesialisasi untuk mendiagnosis, menangani, dan merawat penderita gangguan telinga, hidung, dan tenggorokan.
Masalah kesehatan yang bisa ditangani dokter spesialis THT antara lain adalah radang tenggorokan, radang amandel, sleep apnea, sinusitis, infeksi telinga, hingga tumor di bagian kepala dan leher.
18. Dokter spesialis mata
Dokter spesialis mata (Sp.M) atau oftalmologis adalah dokter yang memiliki keahlian dalam menangani masalah kesehatan mata. Selain melakukan pemeriksaan mata, dokter spesialis mata juga dapat memberikan resep obat atau kacamata, dan melakukan operasi mata.
Masalah kesehatan mata yang biasa ditangani oleh dokter spesialis mata antara lain adalah gangguan penglihatan, gangguan kelopak mata, mata lelah, infeksi mata, cedera pada mata, katarak, atau penyakit mata bawaan.
19. Psikiater
Dokter spesialis kesehatan jiwa (Sp.KJ) atau psikiater adalah dokter spesialis yang menguasai ilmu kesehatan jiwa dan perilaku. Psikiater menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan gangguan emosional, kejiwaan, dan perilaku pasien melalui konseling dan pengobatan.
Contoh masalah kesehatan jiwa yang umumnya ditangani oleh psikiater adalah depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, demensia, autisme, masalah kecanduan, dan juga masalah seksual.
Psikiater dapat bekerja sama dengan psikolog untuk melakukan diagnosis serta mengoordinasikan perawatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan mental pasien. Meski banyak orang yang menganggap bahwa psikiater dan psikolog merupakan profesi yang sama, nyatanya kedua profesi tersebut memiliki perbedaan.
Perbedaan yang paling mendasar adalah penanganan yang bisa diberikan kepada pasien. Psikiater memiliki kewenangan untuk meresepkan obat kepada pasien. Sementara itu, psikolog tidak dapat memberikan obat dan hanya menangani pasien melalui konseling dan terapi perilaku.
20. Dokter spesialis bedah mulut
Dokter spesialis bedah mulut (Sp.BM) adalah dokter gigi subspesialis yang memiliki peran untuk menangani penyakit pada mulut, gigi, rahang, dan lidah, melalui tindakan pembedahan atau operasi.
Beberapa masalah kesehatan atau tindakan medis yang umumnya ditangani oleh dokter spesialis bedah mulut adalah kelainan di area mulut dan rahang, abses pada gigi dan mulut, tumor pada gigi, gusi, dan lidah, infeksi mulut, serta operasi rekonstruksi untuk menangani kasus patah tulang rahang dan gigi.
21. Spesialis kedokteran gigi anak
Subspesialis gigi anak atau pedodontis (Sp.KGA) memiliki keahlian dalam menangani penyakit gigi dan mulut pada bayi, anak, sampai remaja. Jika anak Anda memiliki bentuk gigi yang berantakan, gigi berlubang, gigi copot, atau infeksi gigi, Anda disarankan untuk membawanya ke dokter spesialis gigi anak.
22. Dokter spesialis ortodonti
Keahlian yang dimiliki oleh dokter spesialis ortodonti (Sp.Ort) adalah mendiagnosis serta memperbaiki bentuk gigi dan rahang yang tidak sejajar, misalnya karena jumlah gigi berlebih, cedera gigi, atau kelainan bawaan.
Dokter spesialis ortodonti akan melakukan prosedur memperbaiki letak gigi dan rahang dengan menggunakan kawat gigi dan peralatan retainer korektif. Selain itu, prosedur ini juga bisa memperbaiki fungsi gigi sehingga Anda bisa mengunyah dengan baik.
23. Dokter spesialis penyakit mulut
Dokter gigi spesialis penyakit mulut (Sp.PM) bertugas khusus dalam menangani penyakit yang terjadi di gigi dan mulut. Ada berbagai masalah kesehatan yang ditangani, seperti infeksi bakteri gigi dan mulut, sariawan yang parah dan berulang, kanker mulut, kanker lidah, serta gangguan kelenjar ludah.
24. Dokter spesialis prostodonsia
Dokter spesialis gigi konsultan prostodonsia (Sp.Pros) mempunyai peran dalam perbaikan gigi dan penggantian gigi yang hilang. Dokter gigi spesialis ini dapat melakukan tindakan pemasangan gigi dengan menggunakan gigi palsu, crown gigi, dan implant gigi palsu permanen.
25. Dokter spesialis periodonsia
Seorang dokter spesialis periodonsia (Sp.Perio) memiliki keahlian dalam mendiagnosis sekaligus mengobati penyakit pada jaringan gusi dan tulang gigi. Beberapa kondisi yang dapat ditangani konsultan periodonsia adalah gingivitis dan periodontitis.
26. Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi
Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi (Sp.KFR) merupakan dokter yang memiliki keahlian untuk memberikan dan menyusun rangkaian terapi kepada pasien yang fungsi tubuhnya terganggu akibat penyakit atau cedera. Dahulu, dokter spesialis ini juga dikenal sebagai dokter fisioterapi.
Dokter spesialis rehabilitasi medis ini dapat memberikan terapi kepada orang yang memiliki gangguan kognitif, masalah ortopedi, gangguan saraf, mobilitas terbatas, otot yang kaku atau lemah, samoai gangguan berbicara. Tujuannya adalah agar fungsi tubuh bisa kembali seperti semula atau dioptimalkan sebaik mungkin.
Dalam memberikan terapi, dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi umumnya dibantu oleh petugas fisioterapis, terapis wicara, maupun okupasi. Selain memberikan terapi, dokter dengan spesialisasi ini juga meresepkan obat yang dapat membantu proses pemulihan pasien. Namun, petugas fisioterapis, terapis wicara, dan terapis okupasi tidak berwenang dalam meresepkan obat.
27. Kedokteran olahraga
Spesialis kedokteran olahraga (Sp.KO) merupakan dokter yang memiliki kompetensi dalam melakukan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan cedera maupun penyakit yang berkaitan dengan olahraga. Spesialis kedokteran olahraga biasanya juga termasuk dalam tim medis atlet saat ajang keolahragaan.
Sejumlah tugas yang dilakukan oleh dokter spesialis olahraga adalah mengevaluasi kondisi fisik atlet, memenuhi kebutuhan medis para atlet, melakukan penanganan cedera, dan memberikan konsultasi mengenai pencegahan saat berolahraga.
28. Dokter spesialis gizi
Dokter spesialis gizi (Sp.GK) berperan penting dalam menangani gangguan kesehatan pasien yang berhubungan dengan gizi serta terapi medis gizi sesuai kondisi kesehatan pasien.
Dokter spesialis gizi memiliki beberapa peran, seperti meninjau status gizi pasien, memberikan pemenuhan kebutuhan gizi pasien, menentukan cara pemberian nutrisi, dan mengevaluasi status gizi pasien secara menyeluruh.
Dalam melakukan tugasnya, dokter spesialis gizi terkadang juga bekerja sama dengan ahli gizi untuk menentukan pola makan yang tepat terhadap pasien yang memiliki kondisi medis tertentu. Namun, ahli gizi tidak memiliki wewenang untuk meresepkan obat kepada pasien. Obat hanya bisa diberikan oleh dokter spesialis gizi.
29. Dokter spesialis urologi
Dokter spesialis urologi (Sp.U) bertugas menangani masalah pada sistem saluran kemih yang terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan saluran kemih. Dokter spesialis urologi juga dapat menangani gangguan pada organ reproduksi pria, seperti penis, testis, dan kelenjar prostat.
Ada beberapa masalah atau penyakit yang umumnya dikonsultasikan kepada dokter spesialis urologi, seperti gangguan buang air kecil, infeksi kandung kemih dan ginjal, urine berdarah, batu ginjal, disfungsi ereksi, pembesaran prostat, kanker ginjal, kanker testis, dan kanker prostat.
Itulah macam-macam dokter spesialis dan berbagai kondisi yang dapat ditanganinya. Namun, penting dipahami bahwa dokter spesialis dan petugas kesehatan, seperti psikolog, petugas fisioterapis, dan ahli gizi, memiliki tanggung jawab dan kewenangan yang berbeda meski memiliki keahlian di bidang yang sama.
Jika memiliki keluhan kesehatan, Anda bisa berkonsultasi ke dokter umum terlebih dahulu. Konsultasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah melalui Chat Bersama Dokter. Setelah itu, bila memang kondisi Anda memerlukan penanganan khusus dari dokter spesialis, dokter umum dapat merujuk Anda ke dokter spesialis yang tepat.