Di balik aroma dan rasanya yang khas, ada beragam manfaat petai untuk kesehatan tubuh Anda. Selain dapat membantu mengontrol gula darah, petai juga dipercaya mampu menyehatkan jantung dan saluran pencernaan.

Tidak hanya di Indonesia, petai juga umum ditemukan di beberapa negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina. Sayuran dengan nama latin Parkia speciosa ini bahkan sering digunakan sebagai obat herbal karena diyakini dapat mengatasi berbagai penyakit.

Ini Manfaat Petai Bagi Kesehatan Tubuh Anda - Alodokter

Kandungan Nutrisi dalam Petai

Meski memiliki bau yang khas dan menyengat, petai mengandung beragam nutrisi untuk kesehatan tubuh. Di dalam 100 gram petai, terkandung sekitar 92 kalori dan beberapa nutrisi lain, seperti:

  • 77 gram air
  • 5,4 gram protein
  • 15 gram karbohidrat
  • 2 gram serat
  • 14 miligram kalsium
  • 170 miligram fosfor
  • 1,6 miligram zat besi
  • 55 miligram natrium
  • 221 miligram kalium

Selain itu, petai juga mengandung vitamin C, B1, B2, B3, dan E serta beberapa antioksidan, seperti flavonoid dan fenolik. Berkat kandungan gizinya yang cukup tinggi, petai cocok dikonsumsi oleh siapa saja, termasuk ibu hamil.

Ragam Manfaat Petai untuk Kesehatan

Melihat banyaknya nutrisi yang terkandung di dalam petai, tidak heran bila sayuran ini memberikan ragam manfaat untuk kesehatan. Beberapa manfaat petai yang bisa Anda peroleh adalah:

1. Mengontrol gula darah

Petai merupakan salah satu makanan yang dipercaya baik untuk mengontrol gula darah. Hal ini terjadi berkat kandungan antioksidan serta zat kimia beta-sitosterol dan stigmasterol di dalam petai yang mampu mencegah lonjakan kadar gula darah.

2. Mengatasi infeksi

Beberapa studi di laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak petai terlihat dapat membasmi kuman dan jamur penyebab infeksi. Temuan ini memberi petunjuk bahwa petai berpotensi sebagai antibakteri dan antijamur.

Meski begitu, data tersebut belum dapat menyimpulkan bahwa manfaat petai terbukti efektif dan aman digunakan sebagai obat untuk mengatasi infeksi.

3. Menyehatkan saluran pencernaan

Petai merupakan sumber serat yang baik. Dengan mencukupi asupan serat yang cukup, Anda akan terhindar dari berbagai masalah pencernaan, seperti sembelit.

Tak hanya itu, tingginya serat dalam petai juga membuat Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga dorongan untuk makan berlebihan bisa berkurang. Hal ini tentunya bisa membantu menjaga berat badan Anda tetap ideal.

4. Menjaga kesehatan jantung

Manfaat petai selanjutnya yang tidak kalah penting adalah mampu menjaga kesehatan jantung. Hal ini dikarenakan kandungan kalium di dalam petai yang mampu menjaga denyut jantung dan tekanan darah tetap stabil.

5. Menjaga daya tahan tubuh dan menangkal radikal bebas

Kandungan vitamin C pada petai memiliki manfaat yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh. Tak hanya itu, antioksidan pada buah ini juga berperan penting untuk menangkal radikal bebas pada tubuh yang berisiko meningkatkan penyakit kardiovaskuler.

Namun, perlu diingat bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut guna memastikan berbagai manfaat petai di atas secara medis. Selain terdapat beberapa manfaat petai secara umum, ada sekian manfaat petai yang memiliki khasiat untuk wanita dan juga para pria.

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mengonsumsi Petai

Petai memang berpotensi memberikan banyak manfaat baik untuk kesehatan, tetapi bukan berarti Anda bisa mengonsumsinya secara berlebihan. Agar tubuh selalu sehat, Anda juga perlu mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang yang terdiri dari berbagai jenis makanan.

Konsumsi petai dalam jumlah berlebihan tidak disarankan karena berisiko merusak ginjal. Selain itu, penderita asam urat juga disarankan untuk membatasi konsumsi petai sebab tumbuhan ini memiliki kandungan purin. Tingginya kadar zat ini bisa menyebabkan naiknya kadar asam urat dalam darah.

Meski petai memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, bukan berarti mengonsumsi petai dapat menggantikan fungsi obat-obatan. Jika masih ragu atau memiliki pertanyaan seputar manfaat petai dan pengaruhnya bagi kesehatan, serta jumlah konsumsi yang aman, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter.