Asuransi kesehatan merupakan bentuk perlindungan diri yang penting dimiliki oleh setiap orang, termasuk para pekerja lepas atau freelancer. Selain meringankan biaya pengobatan saat sedang sakit, asuransi kesehatan juga dapat membantu kondisi keuangan para freelancer pada situasi yang tidak terduga.
Freelancer adalah pekerja yang tidak terikat kontrak dengan perusahaan. Jenis pekerjaan ini memungkinkan seseorang bekerja kapan saja dan di mana saja, asalkan hasil pekerjaannya bisa selesai sesuai kesepakatan.
Tidak sedikit orang yang tertarik pada dunia freelance karena cara kerja seperti ini menawarkan kebebasan. Namun, sayangnya, pekerjaan freelance juga berisiko membuat pemasukan tidak stabil.
Selain itu, para freelancer umumnya tidak memiliki fasilitas berupa asuransi kesehatan dari perusahaan layaknya karyawan yang bekerja full time. Jadi, jika freelancer sakit atau mengalami kecelakaan kerja, semua risiko ditanggung sendiri.
Risiko Gangguan Kesehatan Para Freelancer
Bekerja di rumah dengan jam kerja yang sangat fleksibel bukan berarti kondisi fisik para freelancer jauh lebih sehat daripada karyawan yang bekerja full time. Pendapatan yang tidak menentu tak jarang membuat freelancer memaksakan diri untuk mengambil pekerjaan terlalu banyak hingga mengabaikan kondisi kesehatan mereka.
Selain itu, para karyawan yang bekerja di kantor memiliki jam kerja dan waktu makan yang lebih teratur, sedangkan jam kerja untuk freelancer tidak bisa ditebak. Hal inilah yang bisa membuat gaya hidup pekerja freelance cenderung tidak sehat, sehingga lebih mudah sakit.
Faktor risiko gangguan kesehatan para freelancer sebenarnya tidak jauh berbeda dengan karyawan full time yang mayoritas aktivitasnya adalah duduk di meja kantor. Bekerja di mana pun dalam posisi duduk selama berjam-jam dapat memengaruhi kerja tubuh dalam mengatur sirkulasi darah dan kadar gula darah.
Hal ini membuat seseorang berisiko tinggi terkena penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan stroke. Selain itu, duduk berlama-lama juga membuat kalori yang dibakar oleh tubuh menjadi lebih sedikit, sehingga risiko terjadinya obesitas pun akan meningkat.
Pekerjaan yang menumpuk juga mungkin bisa memaksa freelancer harus begadang dan tidak mendapatkan tidur yang cukup. Kelelahan dan kurang tidur akibat deadline pekerjaan yang menumpuk juga bisa membuat freelancer rentan mengalami stres.
Berbeda dengan pekerja full time yang setiap hari bisa bertemu dengan teman kerja dan mengikuti aktivitas kantor, pekerja freelance umumnya kurang berinteraksi dengan orang lain dalam lingkungan kerjanya dan jarang melakukan aktivitas sosial. Hal ini dapat menambah tingkat stres yang sudah menumpuk dari pekerjaan.
Stres dan tidak seimbangnya waktu bekerja dan beristirahat pada pekerja freelance dapat menurunkan kemampuan kognitif, seperti berpikir, memecahkan masalah, belajar, mengingat, dan mengambil keputusan, serta dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit kronis.
Manfaat Asuransi untuk Mendukung Kesehatan Para Freelancer
Jika kamu adalah seorang freelancer dengan kondisi kesehatan tubuh yang prima dan tidak memiliki riwayat penyakit serius, bukan berarti kamu tidak perlu memiliki asuransi kesehatan, lho. Apalagi jika gaya hidup seperti yang dipaparkan di atas memang kamu jalani sehari-hari.
Penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit jantung, memang lebih banyak terjadi pada orang lanjut usia. Namun, bukannya tidak mungkin penyakit tersebut terjadi pada orang yang masih muda dan terlihat sehat.
Tidak hanya itu, peristiwa atau penyakit yang tidak terduga juga bisa saja terjadi tanpa memandang jenis pekerjaan, usia, dan kondisi kesehatan seseorang, misalnya kecelakaan lalu lintas atau wabah penyakit, seperti COVID-19. Ditambah lagi, freelancer tidak mendapatkan fasilitas medical check up rutin layaknya karyawan kantor.
Dengan asuransi kesehatan, kamu akan terlindungi jika sewaktu-waktu mengalami gangguan kesehatan atau cedera. Asuransi kesehatan akan memudahkanmu untuk menjalani pemeriksaan dan pengobatan. Selain itu, biaya yang dikeluarkan juga akan lebih ringan karena sebagian besarnya sudah ditanggung oleh asuransi kesehatan.
Manfaat lain yang bisa kamu rasakan dari memiliki asuransi kesehatan adalah pengaturan keuangan yang lebih bijak. Dengan adanya kewajiban membayar premi asuransi kesehatan secara rutin, kamu bisa lebih disiplin dalam mengatur pengeluaranmu, sehingga pendapatmu tidak terbuang untuk hal-hal yang tidak perlu.
Namun, jangan lupa juga. Selain melindungi diri dengan asuransi kesehatan, freelancer tetap perlu menjaga kesehatannya dengan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara rutin, dan beristirahat yang cukup.
Jika kamu mengalami keluhan atau gejala gangguan kesehatan, jangan hanya mengabaikannya meskipun terasa ringan. Konsultasikanlah ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan sedini mungkin.
Kamu juga bisa membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi ALODOKTER. Tim ALODOKTER dapat membantumu memilih rumah sakit atau dokter yang sesuai kebutuhanmu dan menerima asuransi kesehatan yang kamu miliki.