Enzim tripsin adalah salah satu jenis enzim yang memiliki peranan penting dalam proses pencernaan tubuh. Kekurangan enzim ini bisa menyebabkan masalah kesehatan, seperti gangguan pencernaan, malabsorpsi makanan, pankreatitis, dan cystic fibrosis.
Di dalam tubuh, enzim tripsin diproduksi oleh pankreas dalam bentuk tidak aktif yang disebut tripsinogen. Zat tripsinogen ini kemudian akan dibawa ke usus kecil melalui saluran empedu. Di dalam usus, tripsinogen kemudian berubah menjadi enzim tripsin untuk mencerna makanan bersamaan dengan enzim pencernaan lainnya, seperti pepsin dan chymotrypsin.
Fungsi utama enzim-enzim ini adalah untuk memecah protein pada makanan menjadi asam amino yang lebih mudah diserap tubuh. Di dalam tubuh, asam amino digunakan untuk memperbaiki jaringan tubuh, menunjang proses pertumbuhan, membantu mencerna makanan, dan diolah sebagai sumber energi.
Penyakit yang Timbul Akibat Kekurangan Enzim Tripsin
Kehadiran enzim tripsin di dalam tubuh sangat penting. Jika tidak tercukupi dengan baik, tubuh bisa mengalami penyakit-penyakit di bawah ini:
1. Gangguan pencernaan
Ketika pankreas tidak menghasilkan cukup enzim pencernaan, tubuh dapat mengalami gangguan pencernaan karena nutrisi dalam makanan tidak dapat dicerna dan terserap dengan baik.
Tinja saat seseorang menderita gangguan pencernaan akan berukuran besar, berminyak, berwarna pucat, dan sulit dibersihkan pada toilet. Gejala lainnya yang dapat menyertai adalah perut kembung, bengkak-bengkak di tubuh, nyeri tulang, penurunan berat badan, serta kulit yang mudah memar. Jika tidak segera diobati, kondisi ini bisa menyebabkan malnutrisi.
2. Malabsorpsi makanan
Pankreas yang tidak menghasilkan enzim tripsin dalam jumlah cukup bisa menyebabkan malabsorbsi makanan, yaitu menurunnya kemampuan saluran pencernaan dalam menyerap atau mencerna nutrisi dari makanan.
Beberapa gejala malabsorbsi makanan adalah diare kronis, feses berminyak, perut kembung, sering kentut, kulit bersisik dan timbul ruam, serta penurunan berat badan. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan penderitanya mengalami anemia atau kekurangan gizi.
3. Pankreatitis
Pankreatitis adalah peradangan pada organ pankreas. Penyakit ini bisa muncul tiba-tiba dan berlangsung beberapa hari (pankreatittis akut) atau muncul dalam waktu yang lama selama bertahun-tahun (pankreatitis kronis).
Pankreatitis akut bisa menimbulkan beberapa gejala, seperti nyeri perut bagian atas yang menjalar ke punggung, nyeri perut setelah makan, mual muntah, demam, dan denyut nadi menjadi cepat. Sementara itu, pankreatitis kronis menimbulkan gejala berupa penurunan berat badan meski tidak menjalani diet, feses berminyak, serta nyeri pada perut bagian atas.
4. Cystic fibrosis
Penyakit cystic fibrosis disebabkan oleh kelainan genetik yang membuat kinerja organ-organ tubuh terganggu. Penyakit ini membuat pankreas berhenti memproduksi enzim pencernaan, sehingga tubuh kesulitan menyerap nutrisi dari makanan.
Gejala cystic fibrosis yang muncul tergantung pada organ tubuh yang terganggu. Jika merusak pankreas, penyakit ini dapat menimbulkan gejala mual, muntah, diare kronis, dan penurunan berat badan. Penderita cystic fibrosis juga rentan untuk terkena pankreatitis, penyakit hati, dan gangguan empedu.
Untuk mencegah kurangnya jumlah enzim tripsin, jagalah kesehatan pankreas Anda. Lakukan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan rendah lemak, tidak minum minuman beralkohol, menghindari asap rokok, rutin berolahraga, dan mencukupi asupan cairan tubuh setiap hari.
Selain itu, untuk menghindari terjadinya penyakit-penyakit di atas, Anda dapat mencukupi asupan enzim tripsin dengan mengonsumsi suplemen enzim tripsin. Namun, sebelum menggunakan suplemen enzim tripsin, Anda perlu berkonsultasi ke dokter terlebihi dahulu agar tetap aman.