Penyakit telinga yang sering dialami anak dapat terjadi akibat beberapa hal, salah satunya infeksi. Kondisi ini bisa membuat anak menjadi rewel karena telinganya terasa nyeri dan bahkan mengganggu pendengarannya.
Penyakit telinga sering dialami oleh anak-anak karena bagian-bagian di telinganya masih belum berkembang sempurna. Selain itu, daya tahan tubuhnya pun masih belum sekuat orang dewasa sehingga mudah terinfeksi bakteri maupun virus.
Berbagai Jenis Penyakit Telinga pada Anak
Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit telinga yang sering dialami anak-anak:
1. Otitis media akut
Otitis media akut terjadi ketika infeksi virus atau bakteri menyebabkan peradangan dan penumpukan cairan di belakang gendang telinga. Anak di bawah usia 2 tahun umumnya lebih berisiko mengalami otitis media akut, karena bentuk dan ukuran tuba Eustachius masih belum berkembang sempurna.
Pada anak-anak, radang telinga tengah atau otitis media akut dapat berlangsung dengan sangat cepat dan biasanya disertai gejala berupa demam, rewel, kehilangan nafsu makan, dan tidak bereaksi ketika dipanggil dengan suara pelan.
2. Otitis media dengan efusi
Otitis media dengan efusi (cairan) juga merupakan salah satu penyakit telinga yang sering dialami anak. Kondisi ini terjadi karena ada peradangan di belakang gendang telinga yang disertai penumpukan cairan di bagian tersebut.
Otitis media dengan efusi lebih sering menyerang anak-anak usia di bawah 2 tahun. Gejalanya dapat berupa telinga bagian tengah terasa penuh sehingga mengganggu pendengaran. Bila kondisi ini ditemukan saat pemeriksaan, dokter THT akan melakukan tindakan untuk mengeluarkan cairan yang menumpuk.
3. Otitis media kronis dengan efusi
Kondisi ini terjadi saat cairan atau efusi yang ada di belakang gendang telinga terperangkap di bagian tersebut dalam jangka lama dan terjadi berulang kali. Biasanya, anak-anak yang terkena penyakit telinga ini mengalami gangguan pendengaran.
4. Otitis eksterna
Penyakit telinga yang juga sering dialami anak-anak adalah infeksi kulit di bagian luar telinga atau otitis eksterna. Infeksi ini sering terjadi karena air masuk ke telinga dan tidak segera dikeringkan, sehingga memudahkan bakteri atau jamur berkembang biak.
Selain itu, kebiasaan mengorek kuping, berenang, dan penyakit kulit juga bisa menyebabkan munculnya otitis eksterna.
Anak yang mengalami otitis eksterna biasanya mengalami gejala berupa rasa sakit di telinga yang memburuk ketika mengunyah, gatal dan kemerahan di dalam telinga, serta keluar cairan bening tidak berbau dari dalam telinga.
Cara Mencegah Penyakit Telinga pada Anak
Untuk menghindari Si Kecil dari penyakit telinga, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, yaitu:
Bersihkan telinga anak dengan benar
Salah satu cara agar telinga Si Kecil tetap sehat adalah dengan membersihkannya dengan benar. Pastikan Anda hanya membersihkan area daun telinganya saja dan tidak membersihkan seluruh bagian telinga.
Sebenarnya, telinga memiliki kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri. Oleh karena itu, hindari penggunaan cotton bud atau pengorek telinga untuk membersihkan telinga anak.
Jaga telinga anak tetap kering
Cara lain yang bisa Anda lakukan adalah menjaga telinga Si Kecil tetap kering. Ini karena telinga yang lembap memudahkan bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak di saluran telinga. Jika terus dibiarkan, hal ini bisa menyebabkan infeksi telinga.
Pakaikan penutup telinga saat berenang
Saat Si Kecil berenang, air dapat masuk ke dalam telinganya. Hal ini bisa membuat kuman ikut masuk ke dalam telinganya. Oleh karena itu, pakaikan penutup telinga jika hendak mengajak Si Kecil berenang.
Rutin memeriksakan telinga anak ke dokter
Selain melakukan kedua cara di atas, Anda juga perlu memeriksakan telinga Si Kecil ke dokter THT secara berkala. Penyakit telinga anak dapat berkembang dengan cepat, sehingga dibutuhkan obat infeksi sedini mungkin sebelum pendengarannya terganggu.
Cara-cara di atas sangat penting dilakukan untuk mencegah berbagai penyakit telinga yang sering dialami anak-anak. Jika Si Kecil menunjukkan rasa tidak nyaman di bagian telinganya, segeralah bawa ia ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.