Penyebab dahak kental seperti jelly bisa beragam, mulai dari kebiasaan merokok, udara kering, hingga pengaruh obat-obatan tertentu. Beberapa penyakit juga bisa menyebabkan produksi dahak kental dan berwarna. Kondisi ini perlu diantisipasi supaya bisa segera ditangani.
Dahak adalah lendir yang diproduksi oleh paru dan tenggorokan guna melembapkan dan melindungi saluran pernapasan dari benda asing atau infeksi. Namun, bila produksinya terlalu banyak dan kental seperti jelly, dahak akan sulit dikeluarkan dan menyumbat saluran pernapasan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan.
Penyebab dahak kental seperti jelly umumnya adalah infeksi saluran pernapasan atau iritasi akibat partikel asing yang masuk sehingga muncul reaksi radang atau alergi. Dahak biasanya dikeluarkan dengan cara batuk dan kadang disertai dengan gejala lain, seperti hidung tersumbat, pilek, dan sakit tenggorokan.
Penyebab Dahak Kental seperti Jelly
Peningkatan produksi dahak dapat menyebabkan dahak menumpuk dan terlihat seperti jelly saat dikeluarkan. Penyebab dahak kental seperti jelly ini bisa dipicu beragam hal, seperti:
- Kebiasaan merokok
- Sinusitis yang menyebabkan post-nasal drip atau lendir yang mengalir dan menempel dari belakang hidung menuju ke tenggorokan
- Udara kering, biasanya akibat penggunaan alat penyejuk udara (AC)
- Obat-obatan tertentu yang menyebabkan mulut kering
- Kurang minum, atau terlalu banyak mengonsumsi kopi, teh, dan minuman beralkohol yang dapat menyebabkan kehilangan cairan
Penyebab Dahak Kental seperti Jelly Berdasarkan Warna
Terkadang dahak kental seperti jelly bukan dikarenakan produksi lendir yang meningkat, tetapi karena perubahan konsistensi dahak itu sendiri. Skala perubahan tekstur dahak bisa mulai dari dahak berbusa hingga kental dan lengket
Jika perubahan tekstur dahak telah menjadi kental seperti jelly dan disertai perubahan warna dahak, Anda perlu lebih waspada. Pasalnya, warna dahak bisa menjadi tanda adanya penyakit tertentu. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
1. Dahak berwarna bening
Dahak berwarna bening pada dasarnya normal, tetapi peningkatan produksi dahak bisa menjadi pertanda tubuh sedang mengeluarkan zat iritan atau sejumlah virus. Penyakit yang dikaitkan dengan warna dahak bening antara lain rinitis alergi, bronkitis, dan pneumonia.
2. Dahak berwarna putih
Dahak berwarna putih bisa disebabkan oleh bronkitis virus, penyakit asam lambung, gagal jantung kongestif, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Anda disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter jika dahak kental seperti jelly disertai gejala lain, seperti sulit untuk bernapas.
3. Dahak berwarna kehijauan atau kekuningan
Warna dahak hijau atau kuning bisa menjadi pertanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi. Warna hijau dan kuning pada dahak juga bisa menjadi pertanda penyakit bronkitis, pneumonia, serta sinusitis akibat infeksi virus maupun bakteri.
4. Dahak berwarna merah muda
Dahak berwarna merah muda mengindikasikan adanya darah pada dahak yang bisa disebabkan oleh penyakit pneumonia, tuberkulosis, gagal jantung kongestif, dan kanker paru. Apabila dahak kental seperti jelly disertai sesak napas dan nyeri dada, Anda disarankan untuk sesegera mungkin memeriksakan diri ke dokter.
5. Dahak berwarna cokelat
Warna dahak cokelat mengindikasikan adanya darah lama yang bisa disebabkan oleh pneumonia bakteri, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), bronkitis akut, cystic fibrosis, abses paru, dan pneumokoniosis, yaitu penyakit paru-paru akibat paparan debu mineral, seperti batu bara, asbes, atau silika.
6. Dahak berwarna hitam
Dahak berwarna hitam bisa terjadi bila Anda menghirup banyak zat berwarna hitam, seperti batu bara, partikel polusi, debu volkanik, atau asap kebakaran, bisa juga menandakan adanya infeksi jamur jenis tertentu. Selain itu, dahak berwarna hitam juga bisa disebabkan oleh merokok.
Menyingkirkan Dahak Kental Seperti Jelly
Dahak kental seperti jelly umumnya banyak terjadi di pagi hari. Anda bisa mengatasinya dengan perawatan mandiri di rumah, seperti minum air putih yang banyak, mengonsumsi makanan sehat, dan beristirahat yang cukup.
Anda juga bisa meredakannya dengan berkumur menggunakan air garam hangat. Selain itu, penggunaan alat pelembap udara (humidifier) di rumah juga mampu membantu menjaga kelembapan sekaligus mengencerkan dahak, sehingga dahak lebih mudah untuk dikelurakan ketika batuk.
Apabila cara alami tersebut telah dilakukan tetapi kondisi Anda tak juga kunjung membaik atau justru disertai perubahan warna dahak, Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter. Dokter akan merekomendasikan pengobatan sesuai dengan penyebabnya.
Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan obat antibiotik. Selain itu, obat seperti ekspektoran (pengencer dahak) atau antihistamin juga mungkin akan diberikan untuk meredakan keluhan dan peradangan yang Anda alami.
Keluarnya dahak kental seperti jelly sebenarnya bukan hal yang perlu terlalu dikhawatirkan. Namun, jika kondisi ini sudah mengganggu aktivitas dan disertai dengan gejala lain, Anda perlu lebih waspada karena ini bisa menjadi tanda adanya penyakit tertentu.
Oleh karena itu, Anda disarankan untuk segera beronsultasi dengan dokter jika produksi dahak berlebihan disertai batuk yang berat dan terus-menerus, penurunan berat badan, kelelahan, batuk berdarah, sesak napas, kulit tampak pucat, atau bibir kebiruan.