Infeksi mata pada anak bisa disebabkan oleh banyak hal. Ketika anak mengalaminya, biasanya akan muncul gejala mata merah, perih, dan berair, serta anak pun terlihat sering mengucek matanya karena terasa gatal. Untuk mengatasinya, perlu disesuaikan dengan penyebabnya.

Infeksi mata dapat dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Penyebabnya bisa karena infeksi virus, bakteri, atau jamur yang dapat masuk ke mata melalui tangan yang kotor dan terkontaminasi kuman. Kebanyakan infeksi mata mudah dikenali dari gejalanya.

Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Infeksi Mata pada Anak - Alodokter

 

Penyebab Infeksi Mata pada Anak Beserta Cara Mengatasinya

Beda penyebab infeksi mata, beda pula obat mata anak yang bisa diberikan. Nah, untuk lebih memudahkan Bunda memahaminya, berikut ini penjelasannya:

1. Bakteri

Infeksi mata pada anak akibat bakteri dapat menyebabkan bacterial conjunctivitis, keratitis, trakoma, blefaritis, selulitis orbital, dan bintitan. Umumnya, infeksi bakteri pada mata ditandai dengan mata merah, gatal, nyeri, belekan, kelopak mata bengkak, dan kadang lengket oleh belek.

Infeksi mata akibat bakteri bisa diobati dengan obat tetes atau salep mata yang mengandung antibiotik, seperti ofloxacin atau sulfacetamide. Akan tetapi, obat tersebut cuma bisa dibeli dengan resep dokter. Jadi, Bunda perlu membawa Si Kecil ke dokter guna mendapatkan pengobatan.

Untuk mengatasi rasa tidak nyaman, Bunda dapat mengompres mata Si Kecil selama kurang lebih 20 menit dengan kain bersih yang telah direndam dalam air hangat. Perawatan ini bisa dilakukan beberapa kali dalam sehari.

2. Virus

Contoh penyakit mata yang disebabkan oleh infeksi virus adalah konjungtivitis (viral conjunctivitis), uveitis, dan herpes mata (ocular herpes). Gejalanya dapat berupa mata berair, perih, nyeri, penglihatan kabur, dan lebih sensitif terhadap cahaya.

Biasanya sih, infeksi mata akibat virus bisa sembuh sendiri dalam waktu 7–10 hari. Perawatan rumahan yang bisa Bunda lakukan adalah mengompres mata Si Kecil dan memakaikannya kacamata hitam saat hendak keluar rumah.

Untuk terapi obat, Si Kecil perlu diperiksa dengan dokter terlebih dahulu. Soalnya, dosis dan jenis obat yang diberikan untuk Si Kecil perlu disesuaikan dengan kondisinya secara menyeluruh.

3. Jamur

Endoftalmitis dan fungal keratitis merupakan jenis infeksi mata yang disebabkan oleh jamur. Anak yang mengalaminya umumnya akan merasakan nyeri pada mata, mata merah dan berair, penglihatan menjadi kabur, sensitif terhadap cahaya, dan belekan.

Beberapa jenis jamur yang bisa menyebabkan infeksi mata pada anak adalah:

  • Fusarium (jamur yang hidup di tanah dan tanaman)
  • Aspergillus (jamur yang hidup di lingkungan dalam dan luar ruangan)
  • Candida (jamur yang hidup di lapisan kulit manusia)

Infeksi mata pada anak yang disebabkan oleh jamur sebenarnya sangat jarang terjadi. Namun, tidak boleh dianggap sepele, Bun. Kalau tidak buru-buru diobati, bisa menimbulkan gejala yang parah bahkan dapat berujung pada kebutaan.

Obat antijamur untuk mengatasi infeksi mata ini tersedia dalam bentuk tetes mata, obat minum, atau suntik, yang hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Biasanya, pengobatan infeksi jamur dapat memakan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

4. Parasit

Beberapa jenis penyakit infeksi mata yang disebabkan oleh parasit adalah acanthamoebiasis, toksoplasmosis, loiasis, gnathostomiasis, onchocerciasis, dan toxocariasis. Parasit penyebabnya bisa berupa cacing, protozoa, dan ektoparasit.

Biasanya, infeksi mata yang satu ini tidak selalu menimbulkan gejala, jadi bisa sulit dikenali. Padahal, bila tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berbahaya hingga menyebabkan anak kehilangan penglihatan.

Pengobatan infeksi mata akibat parasit tergantung pada jenis parasit yang menginfeksi. Dokter bisa meresepkan obat pirimetamin, diethylcarbamazine, atau ivermectin. Selain itu, jika disebabkan oleh infeksi cacing, terkadang dokter harus mengeluarkan cacing dari mata terlebih dahulu sebelum memberikan obat.

Infeksi mata pada anak mudah sekali menular, terutama yang disebabkan oleh infeksi virus. Sebagai pencegahan, ajarkan Si Kecil untuk tidak mengucek mata, terutama jika tangan belum dicuci dengan bersih, terapkan juga kebiasaan rajin cuci tangan, dan hindarkan ia kontak dengan orang yang sedang sakit.

Kebersihan lingkungannya juga perlu dijaga ya, Bun. Rutinlah mencuci seprai dan sarung bantal Si Kecil, setidaknya seminggu sekali, agar tidak menjadi sarang organisme penyebab infeksi mata.

Selain itu, jika muncul keluhan yang mengarah ke infeksi mata, misalnya mata merah, gatal, atau timbul belek, Bunda dapat memberikan obat mata untuk Si Kecil. Namun, jika tidak ada perubahan, segera bawa Si Kecil untuk periksa mata ke dokter.