Minuman isotonik, hipertonik, dan hipotonik mungkin sudah tidak asing di telinga kita, ya. Namun, apakah kamu tahu perbedaan dari ketiga jenis minuman tersebut? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di artikel ini.
Minuman isotonik, hipertonik, dan hipotonik sering dikenal dengan istilah minuman olahraga. Minuman ini diformulasikan khusus untuk membantu tubuh tetap terhidrasi selama dan sesudah berolahraga. Selain itu, minuman ini juga bermanfaat untuk meningkatkan performa olahraga.
Minuman olahraga mengandung karbohidrat yang berbentuk gula, seperti glukosa, sukrosa, dan fruktosa. Minuman ini juga mengandung kafein dan elektrolit, seperti natrium, klorida, kalsium, magnesium, natrium, kalium, dan fosfor.
Perbedaan Minuman Isotonik, Hipertonik, dan Hipotonik
Minuman isotonik, hipertonik, dan hipotonik dibedakan berdasarkan kadar elektrolit dan gula di dalamnya. Berikut ini adalah penjelasannya:
Minuman isotonik
Dibandingkan dengan jenis minuman olahraga lainnya, minuman isotonik lebih populer dan banyak dijual di pasaran dengan beragam merek. Jenis minuman ini juga lebih disukai oleh para atlet dan orang dengan intensitas olahraga yang rutin.
Minuman isotonik mengandung gula dan elektrolit yang kadarnya sama seperti tubuh manusia. Jadi, dengan mengonsumsinya, cairan tubuh yang hilang dapat tergantikan dengan cepat dan energi jadi meningkat.
Minuman hipertonik
Minuman hipertonik mengandung kadar karbohidrat yang tinggi. Biasanya, minuman ini dikonsumsi setelah olahraga untuk pemulihan usai latihan yang intens dan dapat disimpan sebagai glikogen (cadangan energi). Minuman ini juga bisa dikonsumsi selama berolahraga dengan intensitas tinggi guna meningkatkan stamina.
Kendati demikian, minuman hipertonik dapat menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi minuman ini bersamaan dengan minuman isotonik untuk menggantikan cairan yang hilang.
Minuman hipotonik
Minuman hipotonik memiliki kadar gula dan elektrolit yang lebih rendah daripada tubuh manusia. Sama seperti minuman isotonik, minuman hipotonik juga dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat olahraga.
Jenis minuman ini juga cocok diminum untuk orang yang tidak menginginkan asupan karbohidrat yang berlebihan.
Perhatikan Hal Ini Sebelum Minum Minuman Olahraga
Minuman isotonik, hipertonik, maupun hipotonik memang bermanfaat untuk pemulihan tubuh setelah olahraga. Akan tetapi, minuman ini tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan, sebab dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Ketika tubuh terlalu banyak cairan (overhidrasi), maka bisa memicu munculnya perilaku disorientasi, yaitu keadaan ketika seseorang sulit mengenali identitas dan lingkungannya. Overhidrasi juga dapat menyebabkan kejang, koma, bahkan kematian.
Di samping itu, terdapat penelitian yang menyatakan bahwa minum minuman olahraga dapat mengikis enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Hal ini karena nilai pH yang rendah dan kadar perasa yang tinggi di dalam minuman olahraga.
Sebenarnya, dengan minum air mineral yang cukup sudah bisa kok untuk memenuhi kebutuhan cairan saat olahraga dan menggantikan cairan tubuh yang hilang. Apalagi jika olahraga yang kamu lakukan tergolong ringan dan tidak terlalu lama.
Minuman olahraga dapat menjadi pilihan kalau kamu berolahraga dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang lama, misalnya lari atau bersepeda jarak jauh, mendaki gunung, atau sedang dalam pertandingan.
Apabila kamu adalah seorang yang aktif olahraga dan ingin rutin konsumsi minuman isotonik, hipertonik, atau hipotonik, tetapi memiliki masalah kesehatan tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, ya.