Walau terdapat perubahan setiap minggunya, perkembangan bayi dalam kandungan dibagi menjadi 3 trimester atau setiap 3 bulan. Agar Bumil mudah mendeteksi jika terdapat kelainan atau gangguan, penting untuk mengenali perkembangan janin yang sehat dan normal di setiap trimester.
Perkembangan bayi dalam kandungan dimulai setelah pembuahan terjadi. Pembuahan umumnya baru terjadi 2 minggu setelah tanggal menstruasi terakhir dimulai. Tanggal menstruasi terakhir (hari pertama haid terakhir/HPHT) juga bisa digunakan untuk memprediksi tanggal persalinan, caranya dengan menambah 40 minggu dari tanggal tersebut.
Perkembangan Bayi dalam Kandungan
Perkembangan bayi dalam kandungan bisa dilihat berdasarkan usia kehamilan dari trimester pertama sampai trimester ketiga. Trimester pertama ialah 1–13 minggu, trimester kedua dimulai dari minggu ke-14 sampai minggu ke-27, dan trimester ketiga atau trimester terakhir terhitung dari minggu ke-28 sampai minggu ke-39 atau ke-40.
Inilah penjelasan lebih lanjut mengenai perkembangan bayi dalam kandungan pada setiap trimester:
1. Trimester pertama
Pada minggu ke-3 kehamilan, sel telur yang telah dibuahi akan mulai berkembang dan membentuk sebuah kantong yang berisi bakal janin (embrio) dan plasenta. Sel darah janin pun mulai terbentuk dan ratusan sel lainnya ikut berkembang, lalu sirkulasi darah pun dimulai.
Pada akhir minggu ke-4, tabung saraf terbentuk dan tabung jantung janin sudah dapat berdenyut sampai 110 kali dalam 1 menit. Di akhir bulan pertama kehamilan, perkembangan bayi dalam kandungan sudah berukuran sepanjang 0,6 cm, lebih kecil daripada butiran nasi.
Ibu hamil juga mulai mengalami gejala kehamilan, seperti mudah lelah dan payudara membesar. Peningkatan hormon kehamilan HCG juga menyebabkan menstruasi terhenti, dan hal ini merupakan salah satu tanda awal kehamilan.
Pada minggu ke-6, tunas kecil yang menjadi lengan dan kaki janin berkembang, serta wajah dengan lingkaran besar untuk mata, hidung, mulut, telinga, rahang bawah, dan tenggorokan sudah mulai terbentuk. Janin sudah mulai terlihat melengkung seperti huruf C.
Masuk minggu ke-7, perkembangan bayi dalam kandungan mulai terbentuk tangan dan kaki. Pada minggu ke-8 sampai ke-10 kehamilan, janin telah berukuran hampir 3 cm, makin banyak bergerak, dan makin terlihat seperti bayi.
Pada minggu ke-11 sampai ke-13, otak janin berkembang dengan pesat, ginjalnya mulai mengeluarkan urine, dan jari-jarinya telah bisa mengepal seperti tinju. Memasuki minggu ke-12, alat kelamin janin sudah mulai terbentuk. Panjang bayi di akhir trimester pertama ini akan mencapai 8 cm.
2. Trimester kedua
Memasuki trimester kedua, berat bayi dalam kandungan sudah mencapai 45 gram dengan panjang mencapai 9 cm. Tulang dan tengkoraknya makin mengeras dan kemampuan mendengarnya meningkat. Bumil mulai merasakan tendangan dan detak jantung berdebar, serta bisa melihat berbagai ekspresi janin melalui pemeriksaan USG.
Pada minggu ke-14 sampai ke-15, indra pengecap janin terbentuk dan ia sudah mulai bisa mendeteksi cahaya. Mulai dari minggu ke-16 hingga ke-18, bayi dalam kandungan makin tumbuh besar dan alat kelaminnya telah terbentuk dengan baik, sehingga bisa terlihat dengan jelas saat pemeriksaan USG.
Di minggu ke-19, perkembangan bayi dalam kandungan sudah bisa mendengar suara Bumil dan sekitarnya. Memasuki minggu ke-20, janin akan lebih banyak menelan dan memproduksi kotoran (mekonium).
Pada minggu ke-21 sampai ke-22, janin menjadi sangat aktif dan makin terlihat seperti bayi. Alis dan rambutnya mulai tumbuh di minggu ke-25, serta berat badannya makin bertambah karena sudah memiliki lemak.
Pada minggu ke-26, janin mulai bisa menghirup dan mengeluarkan cairan plasenta (air ketuban) yang merupakan pertanda baik karena ia sekaligus berlatih untuk bernapas.
Pada minggu ke-27, perkembangan bayi dalam kandungan telah bisa membuka dan menutup matanya, mengisap jari-jarinya, bahkan cegukan. Bumil mungkin merasa geli ketika ia melakukan hal ini.
3. Trimester ketiga
Memasuki trimester ketiga, berat bayi dalam kandungan bisa mencapai 1 kg dengan otot dan paru-paru yang makin berkembang. Kepalanya terus bertumbuh untuk mengikuti perkembangan sel saraf di otaknya. Kulitnya yang keriput menjadi makin halus karena lemak tubuhnya yang terus bertambah.
Janin juga sudah bisa berkedip, bulu mata dan kukunya tumbuh, dan rambutnya menjadi lebih banyak. Pada trimester akhir ini, bayi akan lebih banyak mengalami pertambahan berat badan sampai mencapai sekitar 3–4 kg dengan panjang 48 cm.
Pada minggu ke-31 sampai ke-33, tendangan bayi akan lebih terasa kuat dan Bumil mungkin mulai mengalami kontraksi palsu. Selain itu, rahim yang kian membesar bisa menyebabkan nyeri ulu hati dan sesak napas. Bumil juga akan makin merasa tidak nyaman berada di tempat tidur.
Di minggu ke-34, sistem saraf pusat, paru-paru, dan ginjal janin makin sempurna tetapi pergerakannya tidak sesering atau seheboh sebelumnya. Posisi bayi dalam kandungan akan makin turun ke area panggul pada minggu ke-36 seiring mendekatnya tanggal persalinan.
Pada minggu ke-37, Bumil akan lebih sering mengalami keputihan dan kontraksi. Air ketuban mungkin akan pecah pada minggu ke-39. Jika ini terjadi, artinya Bumil akan memasuki proses persalinan. Segera pergi ke rumah sakit tempat Bumil berencana melahirkan, jika sudah ada ciri-ciri mau melahirkan untuk mendapatkan pertolongan persalinan yang aman.
Terkadang, ibu hamil mungkin ada yang belum menunjukkan tanda-tanda persalinan meskipun sudah melewati waktu perkiraan lahir. Jangan khawatir jika Bumil mengalaminya, karena hal ini memang bisa terjadi. Namun, jika usia kandungan sudah terlalu tua atau mencapai minggu ke-42, Bumil mungkin perlu menjalani prosedur induksi persalinan.
Diskusikanlah dengan dokter secara praktis melalui Chat Bersama Dokter mengenai prosedur persalinan yang aman dan sesuai dengan kondisi kehamilan Bumil. Rutin memeriksakan bayi dalam kandungan juga dapat membantu Bumil untuk mengantisipasi kelainan atau masalah yang mungkin terjadi.