Semakin gelap warna madu, maka akan semakin baik pula manfaatnya. Hal inilah yang membuat manfaat madu hitam dianggap lebih baik daripada madu biasa. Apa yang membuat manfaat madu hitam lebih unggul?
Madu mengandung banyak nutrisi seperti vitamin, mineral, asam amino, gula, dan antioksidan dari fenol dan flavonoid. Namun, madu hitam mengandung komponen fenol yang lebih tinggi dibandingkan madu biasa.
Semakin tinggi kandungan fenol, akan semakin tinggi pula antioksidan flavonoid yang terkandung di dalam madu tersebut. Hal inilah yang membuat madu hitam dianggap lebih baik dibandingkan madu berwarna terang.
Tak hanya itu, penelitian juga mengungkapkan bahwa keunggulan madu hitam dibandingkan madu biasa disebabkan oleh sifat madu hitam yang lebih stabil, sehingga kandungan zat dan nutrisi yang ada di dalamnya tidak mudah rusak.
Senyawa di Dalam Madu Hitam
Seperti yang telah disebutkan di atas, salah satu faktor yang menjadikan manfaat madu hitam lebih unggul adalah kandungan asam fenolat dan flavonoid. Berikut ini adalah manfaat kedua kandungan tersebut:
Asam fenolat
Senyawa asam fenolat merupakan salah satu kelompok senyawa terpenting pada tumbuhan. Sejauh ini, berdasarkan struktur kimianya, terdapat sekitar 8.000 jenis asam fenolat yang berbeda.
Saat dikonsumsi, asam fenolat di dalam madu hitam akan berperan sebagai antioksidan alami yang mampu menghambat aktivitas radikal bebas di dalam tubuh.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa asam fenolat dari madu hitam dapat mencegah terjadinya peradangan atau inflamasi, memperkuat sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan jantung, dan bahkan menurunkan risiko terjadinya kanker.
Flavonoid
Berbagai penelitian membuktikan bahwa antioksidan flavonoid di dalam madu hitam mampu melawan efek radikal bebas di dalam tubuh dan menurunkan risiko terjadinya berbagai macam penyakit, seperti penyakit jantung koroner, diabetes, stroke, dan bahkan penyakit Alzheimer.
Bahkan, antioksidan flavonoid juga disebut berpotensi digunakan sebagai obat untuk mengatasi penyakit terkait alergi, seperti eksim atopik, asma, dan rhinitis.
Selain itu, flavonoid diduga dapat membantu jaringan tubuh memperbaiki diri setelah terpapar radiasi. Namun, studi mengenai efektivitas flavonoid dalam madu hitam ini masih sangat terbatas, sehingga perlu diteliti lebih lanjut.
Kandungan asam fenolat dan flavonoid di dalam madu hitam memang menawarkan segudang manfaat baik untuk kesehatan tubuh. Namun, Anda tetap perlu berhati-hati sebelum mengonsumsi madu hitam, apalagi jika ingin mengonsumsinya secara rutin.
Hal ini dikarenakan pada sebagian orang, madu, termasuk madu hitam, dapat menyebabkan reaksi alergi. Reaksi alergi yang muncul pun bisa beragam, mulai dari hidung meler, mengi, ruam, hingga reaksi alergi serius, seperti mual dan muntah serta penurunan kesadaran.
Tak hanya itu, madu juga sebaiknya tidak diberikan kepada bayi atau anak usia di bawah 1 tahun. Hal ini karena madu dapat menyebabkan terjadinya botulisme, yaitu kondisi keracunan yang menyerang saraf tubuh. Meski jarang terjadi, botulisme termasuk kondisi yang dapat mengancam nyawa.
Untuk mencegah efek yang tidak diinginkan, Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter guna mengetahui takaran madu hitam yang aman, terlebih bila Anda memiliki masalah kesehatan maupun riwayat alergi.