Stetoskop merupakan alat bantu pemeriksaan yang umum digunakan oleh dokter. Alat ini berfungsi untuk mendengarkan suara dari dalam tubuh, salah satunya untuk mendengar suara detak jantung dan mendeteksi kelainannya.
Selain mendengar suara detak jantung, stetoskop juga bisa digunakan untuk mendengarkan suara-suara lain dari dalam tubuh, misalnya bunyi pernapasan atau bunyi usus (bising usus). Jenis dan intensitas suara-suara ini dapat membantu dokter dalam menentukan diagnosis serta menilai kondisi pasien.
Bagian-Bagian Stetoskop
Stetoskop memiliki beragam varian dalam segi material, dan bahkan kini telah tersedia stetoskop digital. Meski begitu, bentuk alat medis ini secara umum tetap sama. Stetoskop memiliki empat bagian utama yang perlu Anda ketahui, yaitu:
1. Earpieces
Earpieces merupakan bagian dari stetoskop yang terpasang di telinga untuk mendengar suara dari organ dalam. Umumnya earpieces terbuat dari bahan karet yang lembut. Selain agar lebih nyaman dan tidak terasa sakit saat dipakai di telinga, bahan karet juga dapat membantu meredam suara dari luar.
2. Tubing
Tubing adalah bagian dari stetoskop yang berbentuk tabung tipis dan panjang menyerupai selang, yang berfungsi untuk menyalurkan suara dari diafragma atau bell menuju earpieces.
3. Diaphragm
Diaphragm atau diafragma merupakan bagian berupa membran tipis dan datar di ujung kepala stetoskop, yang terbuat dari piringan plastik berbentuk lingkaran.
Diafragma ini memiliki fungsi khusus untuk mendengarkan bunyi atau suara berfrekuensi tinggi, seperti suara mengi di paru-paru. Sebagian jenis stetoskop hanya memiliki diafragma, sedangkan sebagian lainnya memiliki diafragma dan bell.
4. Bell
Bell adalah bagian terakhir dari stetoskop yang berbentuk melingkar dan menempel di belakang diafragma. Ukurannya lebih kecil dibandingkan diafragma. Bell berfungsi untuk mendengarkan bunyi atau suara berfrekuensi rendah, seperti bunyi jantung.
Fungsi Stetoskop Lebih Rinci
Secara umum, stetoskop berfungsi untuk mendengarkan suara detak jantung, agar dapat diketahui apakah jantung berdetak dengan benar dan memiliki ritme yang normal atau tidak. Hasil pemeriksaan ini bisa dijadikan patokan untuk menilai kondisi kesehatan jantung.
Selain mendengar suara detak jantung, stetoskop juga berfungsi untuk mendengar suara paru-paru. Pemeriksaan paru-paru dengan stetoskop dilakukan untuk menilai apakah bunyi napas normal atau tidak.
Dokter akan mencurigai adanya gangguan pernapasan bila terdengar bunyi napas yang tidak normal, biasanya disertai dengan bunyi napas tambahan, seperti ngorok atau stridor dan mengi. Bunyi napas yang tidak normal juga dapat berupa melemahnya bunyi napas, atau bahkan tidak terdengar sama sekali.
Tidak hanya itu, stetoskop juga dapat digunakan untuk memeriksa area perut. Biasanya pemeriksaan perut dengan stetoskop dilakukan untuk mendengar suara atau bising usus. Peningkatan atau penurunan bising usus dapat menjadi indikator gangguan pencernaan.
Stetoskop bukanlah sekadar objek yang melengkapi penampilan dokter. Alat ini wajib dimiliki oleh dokter karena sangat berguna untuk membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit pasien.