Tes mata silinder umumnya diperlukan saat mata terasa mudah lelah, pandangan kabur, atau mengalami distorsi penglihatan, misalnya garis lurus terlihat miring. Meski terlihat sepele, kondisi ini tetap memerlukan penanganan sejak dini agar mudah dikelola dan mencegahnya semakin memburuk.
Astigmatisme atau mata silinder terjadi ketika lengkungan lensa mata atau kornea tidak terbentuk sempurna, sehingga tampak melengkung lebih tajam ke satu arah. Kondisi ini membuat penderitanya kerap mengalami penglihatan samar dan mata lelah. Seseorang yang menderita mata silinder biasanya juga mengalami rabun dekat atau rabun jauh.
Berbagai Jenis Tes Mata Silinder
Penyebab mata silinder belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga sudah terjadi sejak lahir atau muncul setelah menderita penyakit mata tertentu, menjalani operasi, atau mengalami cedera di bagian mata.
Dalam kondisi tertentu, astigmatisme juga terjadi karena suatu kondisi langka yang disebut keratoconus, yaitu kondisi penipisan kornea hingga bentuknya menyerupai kerucut.
Untuk memastikan kondisi mata, dokter mata akan melakukan tes mata silinder. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengukur bagaimana mata fokus terhadap cahaya dan menentukan jenis lensa yang dibutuhkan guna meningkatkan penglihatan.
Berikut ini adalah adalah beberapa tes mata silinder yang bisa dilakukan:
Tes ketajaman penglihatan
Tes ketajaman penglihatan atau visus mata dilakukan untuk mengetahui seberapa tajam penglihatan Anda. Untuk melakukan tes ini, dokter akan meminta Anda untuk membaca huruf atau angka pecahan pada papan yang berjarak sekitar 6 meter di depan Anda.
Tes pembiasan atau refraksi
Tes mata silinder juga bisa dilakukan dengan menempatkan beberapa lensa berbeda di depan mata menggunakan alat bernama phoropter. Lensa ini berguna untuk mengukur bagaimana mata memfokuskan cahaya dan menentukan lensa yang mampu membantu penglihatan paling jelas.
Dokter biasanya juga bisa menggunakan retinoskop yang mengarahkan seberkas cahaya pada mata guna melihat bagaimana reaksi mata untuk fokus pada cahaya.
Tes pengukuran kelengkungan kornea
Tes ini merupakan salah satu tes mata silinder yang menggunakan alat bernama keratometer. Alat ini berfungsi untuk mengukur pantulan cahaya pada permukaan kornea dan menentukan apakah mata mengalami mata silinder atau tidak.
Setelah melakukan tes mata silinder, dokter akan memberikan perawatan lanjutan, yaitu dengan membuat resep kacamata atau lensa khusus untuk penderita mata silinder. Selain itu, dokter juga dapat merekomendasikan operasi sesuai kondisi mata silinder yang diderita.
Jika Anda mengalami gejala mata silinder, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter mata untuk menjalani tes mata silinder serta mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai kondisi Anda.