Risiko kekurangan kalsium dapat meningkat seiring pertambahan usia dan mungkin tidak Anda sadari. Sejumlah keluhan dan gangguan kesehatan yang lebih serius bisa saja terjadi jika tubuh kekurangan mineral penting ini.
Kalsium diperlukan tubuh untuk membangun kekuatan tulang dan gigi, serta menjaga kerja jantung, otot, dan saraf tetap sehat. Meski demikian, kebutuhan kalsium setiap orang berbeda-beda.
Anak dengan usia 0–9 tahun membutuhkan sekitar 200–1.000 mg kalsium perharinya. Sementara kelompok usia 10 hingga 50 tahun ke atas membutuhkan sekitar 1.000–1.200 mg kalsium setiap harinya.
Dampak dan Penyebab Tubuh Kekurangan Kalsium
Pada sebagian orang, terutama yang sudah kekurangan kalsium dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti:
- Kesemutan
- Kram dan nyeri otot
- Kejang
- Gangguan psikologis, seperti depresi, mudah lupa, dan sering kebingungan
- Kuku dan rambut rapuh
- Mudah lelah
- Tulang rapuh atau mudah patah (keropos), meskipun tidak mengalami cedera berat
- Nafsu makan berkurang
Kekurangan kalsium dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit yang lebih serius, antara lain:
- Osteoporosis
- Patah tulang
- Penyakit rakitis
- Penyakit jantung
- Tekanan darah tinggi
- Kanker, seperti kanker kolorektal, kanker rektum, dan kanker prostat
- Preeklamsia pada ibu hamil
Kekurangan kalsium bisa disebabkan oleh kurangnya asupan vitamin D, pola makan vegetarian, efek samping obat-obatan tertentu, dan gangguan penyerapan nutrisi. Penyakit dan kondisi medis tertentu, seperti gangguan hormon, pankreatitis, atau kekurangan albumin, juga bisa menyebabkan kekurangan kalsium.
Tips Mencegah Kekurangan Kalsium
Guna mencegah tubuh kekurangan kalsium, pastikan makanan yang mengandung mineral ini selalu menjadi bagian dari menu makanan Anda setiap hari. Berikut adalah sejumlah makanan sumber kalsium yang bisa Anda konsumsi:
- Ikan laut, seperti ikan teri, salmon dan sarden
- Buah-buahan, seperti buah jeruk, kiwi, plum, stroberi, papaya, buah ara, atau kurma
- Kacang-kacangan, seperti kedelai, almond, dan edamame
- Sayuran, seperti brokoli, okra, bok choy, dan bayam
- Susu dan produk olahan susu, seperti keju dan yoghurt
- Roti gandum dan sereal yang diperkaya kalsium
Selain makanan dan minuman alami, suplemen kalsium bisa dimanfaatkan untuk mengatasi dan mengurangi risiko kekurangan kalsium. Meski begitu, konsumsi suplemen kalsium perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan interaksi obat.
Hindari mengonsumsi kalsium melebihi dosis yang disarankan, karena kelebihan kalsium juga dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Pastikan Anda selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen kalsium maupun suplemen lain, untuk memastikan dosis dan penggunaannya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda.