Ciri darah keguguran hamil muda bisa bervariasi, baik berupa bercak darah berwarna cerah maupun berbentuk gumpalan darah. Selain itu, ciri darah keguguran saat hamil muda juga bisa dilihat dari jumlah darah dan lamanya perdarahan berlangsung. Ciri ini umumnya berbeda dengan perdarahan normal pada saat hamil muda.
Keguguran adalah berakhirnya kehamilan secara mendadak sebelum usia kandungan mencapai 20 minggu. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari gangguan plasenta, kelainan genetik atau kromosom, hingga infeksi.
Kasus keguguran paling banyak terjadi pada minggu ke-12 kehamilan dan umumnya ditandai dengan perdarahan vagina. Akan tetapi, ciri darah keguguran hamil muda untuk setiap wanita bisa berbeda, tergantung kondisi dan usia kehamilan.
Ciri Darah Keguguran Hamil Muda
Karena menjadi tanda keguguran yang paling umum, setiap ibu hamil perlu mengenali apa saja ciri darah keguguran hamil muda, apalagi tampilan darah tidak selalu sama untuk setiap kasus keguguran. Nah, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang bisa membantu kamu mengenali ciri darah keguguran pada saat hamil muda:
1. Jenis perdarahan bervariasi
Ciri darah keguguran hamil muda dapat berupa bercak ringan maupun perdarahan yang lebih banyak seperti menstruasi. Pada kasus tertentu, perdarahan juga bisa cukup berat hingga lebih banyak dari saat haid.
Darah yang keluar pada awal keguguran bisa saja sedikit-sedikit lalu makin lama makin banyak, tetapi bisa saja langsung dalam jumlah banyak.
2. Warna darah merah hingga cokelat
Warna darah saat mengalami keguguran hamil muda berkisar antara merah muda, merah, hingga cokelat. Warna merah muda dan merah menunjukkan bahwa darah yang keluar adalah darah segar.
Sementara jika darah yang keluar berwarna cokelat, hal tersebut menandakan bahwa darah sudah berada di dalam rahim selama beberapa waktu. Ciri darah keguguran hamil muda ini juga bisa tampak seperti warna bubuk kopi atau hitam.
3. Darah keluar disertai gumpalan
Perdarahan ringan yang muncul sedikit-sedikit dan tidak disertai gumpalan biasanya tidak selalu menandakan keguguran. Hal ini bisa saja menjadi tanda perdarahan implantasi, yaitu perdarahan normal yang terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada rahim.
Ketika keluarnya darah dari vagina saat hamil disertai gumpalan atau jaringan mirip daging, hal ini biasanya merupakan ciri darah keguguran hamil muda.
4. Volume darah lebih banyak
Perdarahan vagina sebagai ciri darah keguguran hamil muda awalnya hanya berupa bercak ringan. Setelah beberapa waktu, jumlah darah yang keluar akan menjadi lebih banyak karena terlepasnya seluruh jaringan janin di dalam rahim. Volume darah biasanya juga akan lebih banyak pada kehamilan kembar atau usia kandungan di atas 5 minggu.
Ketika mengalami perdarahan yang berat hingga menghabiskan 2 pembalut atau lebih per jam, atau disertai keluarnya gumpalan darah yang banyak dan besar, segeralah kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan.
5. Durasi perdarahan lebih lama
Ciri darah keguguran hamil muda bisa dikenali dengan durasi perdarahan yang lebih panjang daripada perdarahan biasa. Perdarahan berat akibat keguguran biasanya akan berlangsung selama 3–5 jam. Setelah jaringan janin seluruhnya keluar dari rahim, kamu mungkin akan mengalami perdarahan ringan atau bercak selama 1–2 minggu.
Meski merupakan tanda umum, perdarahan vagina tidak selalu berarti keguguran, ya, apalagi saat hamil muda atau trimester pertama. Perdarahan vagina saat hamil muda juga bisa disebabkan oleh perdarahan implantasi atau adanya perubahan pada serviks.
Perdarahan vagina yang menjadi ciri darah keguguran hamil muda biasanya disertai dengan tanda lain, seperti:
- Kram atau nyeri di perut bagian bawah
- Keluarnya cairan dari vagina
- Keluarnya jaringan dari vagina yang berbentuk gumpalan
- Hilangnya gejala kehamilan, seperti morning sickness atau nyeri payudara
Nah, jika kamu mengalami perdarahan yang mirip dengan ciri darah keguguran hamil muda dan disertai tanda-tanda diatas, segeralah berkonsultasi ke dokter melalui chat. Apabila diperlukan pemeriksaan secara langsung, dokter akan memberikan rujukan ke rumah sakit.
Beberapa kasus keguguran tidak memerlukan tindakan medis, khususnya pada kondisi ketika seluruh jaringan janin, ketuban, dan darah bisa keluar sendiri dengan lancar. Namun, ketika sisa janin tidak bisa keluar dengan lengkap, kondisi ini ditangani dengan pemberian obat-obatan atau prosedur kuretase untuk mengeluarkan jaringan janin yang tersisa di dalam rahim.