Meski hanya dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, manfaat selenium untuk kesehatan sangat besar. Selain berperan sebagai antioksidan, mineral ini juga berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta menjaga metabolisme dan fungsi kelenjar tiroid.
Selenium merupakan mineral penting yang terkandung dalam kacang, ikan tuna, sarden, tiram, daging sapi, daging ayam, telur, susu, dan biji-bijian. Selain dijumpai dalam makanan, selenium juga tersedia dalam bentuk suplemen.
Beragam Manfaat Selenium
Berikut adalah berbagai manfaat selenium bagi kesehatan yang penting untuk Anda ketahui:
1. Menangkal radikal bebas
Di dalam tubuh, selenium berperan sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Radikal bebas merupakan pemicu stres oksidatif yang dapat membahayakan tubuh karena mampu merusak sel dan memicu terjadinya beragam penyakit kronis.
2. Meningkatkan imunitas tubuh
Manfaat selenium selanjutnya adalah meningkatkan kekebalan tubuh. Berkat sifat antioksidannya yang kuat, selenium mampu mengurangi peradangan dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Selenium juga diketahui dapat meningkatkan respons kekebalan tubuh dalam melawan infeksi.
Penelitian membuktikan bahwa pemberian suplemen selenium kepada penderita HIV, influenza, tuberkulosis, dan hepatitis C bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga menurunkan risiko komplikasi dan kematian.
3. Mendukung kesehatan dan fungsi tiroid
Jaringan kelenjar tiroid mengandung lebih banyak selenium daripada organ tubuh lainnya. Mineral ini berperan penting dalam melindungi tiroid dari kerusakan oksidatif dan juga dibutuhkan untuk memproduksi hormon tiroid.
Kehadiran selenium juga diduga dapat mengurangi risiko terjadinya peradangan kelenjar tiroid akibat proses autoimun dan hipotiroidisme. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa pemberian suplemen selenium bermanfaat untuk mengurangi gejala penyakit Hashimoto, yaitu salah satu gangguan tiroid karena autoimun.
4. Mengurangi risiko penyakit jantung
Beberapa penelitian menunjukkan manfaat suplemen selenium dalam menurunkan peradangan dan meningkatkan kadar antioksidan glutation peroksidase. Kondisi ini membuktikan peran selenium dalam mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung.
5. Mengurangi gejala asma
Kemampuan selenium dalam mengurangi peradangan juga mampu membantu mengurangi gejala asma, seperti mengi, sesak napas, dan batuk.
Penelitian bahkan menunjukkan bahwa fungsi paru pada penderita asma dengan kadar selenium tinggi cenderung lebih baik daripada pada penderita asma dengan kadar selenium rendah.
Selain yang telah disebutkan, selenium juga diyakini memiliki manfaat lain seperti mengurangi risiko terkena penyakit kanker tertentu dan meningkatkan memori penderita Alzheimer. Namun, berbagai manfaat selenium di atas masih membutuhkan bukti dan penelitian lebih lanjut.
Penuhi Kebutuhan Selenium Harian Anda
Manfaat selenium bisa didapatkan dengan memenuhi kebutuhan akan mineral ini setiap harinya. Namun, perlu diperhatikan jika kebutuhan selenium harian pada setiap orang dapat berbeda-beda. Berikut adalah rinciannya:
- Anak usia 1–8 tahun: 18–22 mikrogram (mcg)/hari
- Anak usia 9–18 tahun ke atas: 22–36 mcg/hari
- Orang dewasa usia 19–50 tahun ke atas: 24–30 mcg/hari
- Ibu hamil: 30 mcg/hari
- Ibu menyusui: 40 mcg/hari
Memerhatikan kebutuhan selenium harian penting untuk dilakukan. Pasalnya, seperti dua sisi mata pedang, kelebihan asupan selenium juga tidak baik untuk kesehatan karena bisa menyebabkan keracunan.
Gejala keracunan selenium bisa berupa rambut rontok, pusing, mual, muntah, nyeri otot, hingga tremor. Dalam kasus yang serius, keracunan selenium dapat menyebabkan gagal ginjal, serangan jantung, hingga kematian.
Manfaat selenium bisa Anda dapatkan dari makanan tertentu. Namun, layaknya semua makanan, makanan sumber selenium juga harus dikonsumsi dalam batas yang wajar untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, jika Anda ingin mengonsumsi suplemen selenium, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan anjuran dosis dan aturan minum yang sesuai.