Rambut rontok merupakan salah satu keluhan yang dirasakan oleh ibu menyusui. Jumlah helaian rambut yang rontok bisa bervariasi, dari hanya sedikit sampai sangat banyak, hingga membuat munculnya ketakutan terjadinya kebotakan nantinya. Supaya bisa diatasi, kenali penyebab rambut rontoh pada ibu menyusui melalui artikel ini.
Sebagian busui mungkin akan menyalahkan proses menyusui yang sedang dijalaninya sebagai penyebab rambut rontok. Akibatnya, beberapa ibu menyusui mungkin jadi ragu apakah mereka harus melanjutkan proses menyusui atau tidak. Padahal, belum ada bukti yang akurat terkait menyusui sebagai penyebab utama kerontokan setelah melahirkan.
Ini Penyebab Rambut Rontok Saat Menyusui
Ketika hamil, tidak hanya bentuk dan ukuran tubuh ibu saja yang berubah, tetapi juga hormon. Beberapa hormon mengalami peningkatan saat hamil, yaitu estrogen, progesteron, oksitosin, dan prolaktin.
Selain itu, volume darah dan sirkulasi dalam tubuh juga meningkat saat hamil. Perubahan hormon dan sirkulasi darah ini dapat membuat rambutmu menjadi lebih tebal dan kuat selama hamil.
Namun, setelah bayi lahir, kadar hormon estrogen dan progesteron mengalami penurunan. Volume darah juga mengalami penurunan secara bertahap dan kembali normal beberapa minggu setelah melahirkan. Nah, perubahan inilah yang menyebabkan rambut rontok.
Dalam dunia medis, rambut rontok saat menyusui dikenal dengan istilah postpartum hair loss atau kerontokan pascamelahirkan. Artinya, menyusui ataupun tidak, kebanyakan ibu yang baru saja melahirkan akan mengalami kerontokan pada rambutnya. Hal ini adalah kondisi yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan, kok.
Jadi, menyusui tidak ada kaitannya dengan rambut rontok yang kamu alami, ya. Malahan, menyusui bayi secara langsung justru memberikan manfaat untuk dirimu, yakni bisa membantu pemulihan tubuh lebih cepat setelah melahirkan.
Cara Mengatasi Rambut Rontok Saat Menyusui
Sebenarnya, tidak ada obat yang pasti untuk mengatasi rambut rontok setelah melahirkan. Kamu hanya bisa bersabar sembari menunggu kadar hormonmu menjadi stabil kembali. Umumnya, rambut rontok akan terus berlangsung hingga buah hatimu berusia 1 tahun.
Jika memang rambutmu terlihat menipis, kamu bisa mengganti gaya rambutmu agar tampak lebih bervolume atau menggunakan sampo dan kondisioner yang bisa menambah volume rambut. Selain itu, rawat rambut dengan lebih hati-hati. Sisirlah rambutmu dengan perlahan dan hindari mengeringkan rambut dengan kasar menggunakan handuk.
Kamu juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi, seperti buah-buahan dan sayuran berdaun hijau yang kaya akan vitamin dan mineral, serta telur dan ikan yang kaya akan protein dan lemak sehat. Makanan-makanan tersebut kerap disarankan untuk orang-orang yang ingin menyehatkan rambut.
Bila perlu, kamu juga bisa melanjutkan konsumsi vitamin prenatal setelah melahirkan, terutama jika kamu menyusui. Vitamin ini bisa bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan vitamin harianmu yang masih cukup tinggi saat menyusui.
Pada beberapa kasus, kerontokan rambut saat menyusui juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan, misalnya anemia karena kekurangan zat besi.
Itulah informasi tentang rambut rontok pada ibu menyusui. Bila rambut rontok yang dialami sangat berlebihan atau bahkan menimbulkan kebotakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.