Intrusive thought adalah gambaran atau pemikiran aneh dan tidak menyenangkan yang tak terduga serta muncul tiba-tiba. Meskipun umumnya normal dan bisa terjadi pada siapapun, intrusive thought bisa menjadi masalah ketika terjadi berulang kali dan sangat kuat hingga memengaruhi aktivitas.
Pernahkah tiba-tiba berpikir apakah sudah mematikan kompor atau mengunci rumah ketika bepergian? Atau pernahkah berpikir apa yang akan terjadi kalau terjun saat melihat ke bawah dari sebuah gedung tinggi?
Jika pernah, pikiran-pikiran itu merupakan bentuk dari intrusive thought, yaitu pikiran dan gambaran aneh atau bahkan mengerikan yang tiba-tiba muncul di kepala dan membuat Anda merasa tidak nyaman.
Meskipun terdengar menyeramkan, intrusive thought sebenarnya cukup umum dialami oleh hampir semua orang. Kondisi ini biasanya merupakan pikiran atau gambaran acak yang tidak memiliki arti dan dapat hilang dengan sendirinya.
Penyebab Intrusive Thought
Intrusive thought bisa dialami oleh siapa pun dan dapat muncul begitu saja tanpa penyebab. Meski begitu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa intrusive thought lebih sering terjadi ketika Anda mengalami stres, kurang tidur, atau anxiety.
Namun, bagi sebagian orang, intrusive thought bisa lebih dari sekadar pikiran aneh yang muncul tiba-tiba. Pikiran ini bisa muncul sceara terus-menerus dan menganggu aktivitas. Bila kondisi itu terjadi, intusive thought bisa menjadi salah satu tanda masalah psikis.
Berikut adalah beberapa masalah kesehatan mental yang dapat menyebabkan intrusive thought:
1. Depresi
Depresi adalah gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih mendalam dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai.
Jika kondisi ini dibiarkan terus-menerus dan tidak ditangani dengan tepat, depresi dapat menimbulkan intrusive thought berulang tentang keinginan untuk menyakiti diri sendiri, bahkan percobaan bunuh diri.
2. Gangguan kecemasan umum
Perasaan cemas merupakan hal yang wajar, terutama saat sedang stres. Namun, perasaan cemas yang berlebihan, sulit dikendalikan, dan berlangsung terus-menerus hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, bisa menjadi tanda gangguan kecemasan (anxiety disorder).
Penderita gangguan kecemasan biasanya terlalu overthinking, sulit berkonsentrasi, dan tidak bisa merasa santai. Pada beberapa kasus, rasa cemas ini bahkan bisa begitu berat hingga menimbulkan intrusive thought berupa keinginan untuk bunuh diri.
3. Obsessive compulsive disorder (OCD)
Pada penderita OCD, intrusive thought bisa memberikan tekanan yang sangat serius. Hal ini karena pikiran tersebut sering kali menyebabkan penderitanya melakukan tindakan tertentu secara berulang-ulang guna mengurangi kecemasan yang ada di dalam pikirannya.
Intrusive thought yang muncul pada penderita OCD bisa bermacam-macam, misalnya berupa perasaan ragu telah mematikan kompor, padahal saat itu penderita sudah berjalan beberapa meter dari rumah. Pikiran ini akan membuat penderita OCD kembali ke rumah dan mengecek kompor berulang kali.
4. Post-traumatic stress disorder (PTSD)
Orang yang menderita post-traumatic stress disorder (PTSD) juga sering kali mengalami intrusive thought. Masalah kesehatan mental satu ini biasanya dipicu oleh pengalaman atau menyaksikan peristiwa traumatis tertentu, seperti perang, kecelakaan, bencana alam, atau pelecehan seksual.
Penderita PTSD sering kali mengalami intrusive thought berupa ingatan berulang dan tidak disengaja terhadap peristiwa traumatis tersebut. Bahkan, ingatan tersebut juga sering kali hadir dalam mimpi buruk, sehingga penderitanya tertekan secara mental dan fisik.
5. Postpartum depression (PPD)
Merasa khawatir atau ragu dalam merawat anak adalah hal yang wajar, terutama jika baru pertama kali menjadi orang tua. Namun, jika perasaan tersebut menyebabkan rasa sedih, tidak berharga, putus asa, dan merasa menjadi orang tua yang buruk, itu bisa menjadi tanda postpartum depression (PPD).
Ibu yang menderita PPD biasanya merasa tidak ada ketertarikan atau perasaan emosional antara dirinya dengan bayinya. Pada kondisi yang ekstrem, kondisi ini bahkan juga bisa menimbulkan intrusive thought berupa keinginan untuk menyakiti diri sendiri maupun bayinya.
6. Gangguan makan
Penderita gangguan makan juga bisa mengalami intrusive thought. Pada penderita gangguan makan, intrusive thought yang muncul dapat mencakup rasa bersalah, malu, atau ketakutan terkait makanan tertentu maupun citra tubuh.
Gangguan ini bahkan dapat menyebabkan tekanan yang serius hingga perubahan signifikan pada perilaku makan yang tidak normal.
Pengobatan Intrusive Thought
Bila intrusive thought telah mengganggu kehidupan dan aktivitas sehari-hari, sangat penting untuk segera mendapatkan perawatan dari seorang psikolog maupun psikiater.
Perawatan untuk intrusive thought biasanya mencakup kombinasi dari grounding exercises, terapi, dan obat-obatan. Berikut ini adalah penjelasan tentang penanganan intrusive thought:
Grounding exercises
Salah satu cara mengatasi intrusive thought adalah dengan melakukan grounding exercises. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri dan belajar untuk menikmati saat sekarang, sehingga membuat pikiran yang menganggu dan emosi negatif teralihkan.
Sebelum melakukan grounding exercises, Anda bisa melakukan latihan pernapasan dalam sederhana yang disebut dengan metode 5-5-5 terlebih dahulu. Caranya adalah menarik napas selama 5 detik, tahan napas selama 5 detik, lalu embuskan napas selama 5 detik. Ulangi beberapa kali hingga pikiran Anda menjadi lebih tenang.
Setelah itu, lanjutkan dengan melakukan grounding exercises menggunakan teknik 5-4-3-2-1 berikut ini:
- Lihatlah 5 hal yang ada di sekeliling Anda, misalnya pohon, awan, batu, kaca atau jendela.
- Sentuhlah 4 hal yang ada di sekitar Anda, seperti rambutmu, pulpen, boneka, dan meja.
- Dengarkanlah dengan baik 3 suara yang ada di dekatmu, seperti kicau burung, rintik hujan, serta embusan angin.
- Hiruplah 2 aroma yang ada di dekatmu, seperti parfum maupun makanan.
- Cicipilah 1 rasa makanan atau minuman, seperti camilan, buah-buahan, kopi, dan teh.
Terapi perilaku kognitif
Selain grounding exercises, intrusive thought juga bisa diatasi dengan terapi perilaku kognitif. Tujuan terapi ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengubah pola pikir menganggu yang dapat berdampak negatif pada perilaku dan emosi Anda.
Terapi ini dilakukan dengan cara mengeskplorasi pikiran, perasaan, perilaku, dan keyakinan Anda. Tak hanya itu, Anda juga akan belajar cara untuk mengontrol dan mengelola pikiran ketika intrusive thought terjadi. Dengan begitu, frekuensi munculnya intrusive thought dapat berkurang.
Obat-obatan
Obat-obatan yang biasa digunakan untuk meredakan intrusive thought adalah obat yang juga digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan mental yang menyebabkan intrusive thought.
Beberapa obat yang akan digunakan adalah obat antidepresan, baik yang berasal dari kelompok selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), antidepresan trisiklik, antidepresan atipikal, maupun serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs). Selain itu, obat penenang, seperti benzodiazepine juga bisa digunakan untuk mengatasi intrusive thought.
Saat Anda kelelahan secara mental, wajar jika timbul intrusive thought. Namun, jika intrusive thought terjadi secara terus-menerus dan sering berulang, bahkan mulai menganggu kehidupan, segera konsultasikan dengan psikolog. Konsultasi dengan psikolog akan membantu Anda menemukan pemicu intrusive thought serta solusi yang sesusai.
Namun, jika Anda memiliki masalah mental dan mengalami intrusive thought yang bahkan memicu pemikiran untuk melukai atau bunuh diri, segera cari bantuan ke psikiater. Makin cepat mendapatkan penanganan dari psikiater, makin cepat pula pikiran mengganggu yang Anda alami teratasi.