Iodine adalah mineral yang berperan dalam metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan kelenjar tiroid. Tidak hanya itu, mineral yang bisa didapatkan dari beragam makanan dan garam beryodium ini juga memiliki peran penting untuk menunjang perkembangan otak janin dan anak-anak.
Iodine atau yang biasa dikenal dengan yodium merupakan salah satu mineral penting yang dibutuhkan oleh kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid. Kebutuhan iodine harus dipenuhi sesuai dengan jumlah yang direkomendasikan.
Namun, tubuh tidak dapat menghasilkan iodine secara alami. Untuk mencukupi kebutuhan mineral ini, Anda dapat mengonsumsi makanan ataupun suplemen yang mengandung iodine.
Berbagai Manfaat Iodine untuk Kesehatan
Jumlah asupan iodine yang direkomendasikan setiap harinya berbeda-beda, tergantung pada usia. Orang dewasa membutuhkan iodine sebanyak 150 mcg/harinya. Sementara itu, kebutuhan iodine pada ibu hamil dan menyusui akan lebih banyak, yaitu sekitar 220–270 mcg iodine per harinya.
Kekurangan iodine bisa menyebabkan tubuh kelelahan dan terasa dingin, sulit berkonsentrasi, serta rambut rontok. Tidak hanya itu, kurangnya asupan iodine dapat menimbulkan pembesaran kelenjar tiroid atau penyakit gondok.
Nah, dengan mencukupi asupan iodine, keluhan di atas dapat dicegah dan Anda bisa mendapatkan manfaat berikut ini:
1. Menjaga kesehatan dan fungsi tiroid
Iodine merupakan mineral yang diperlukan oleh kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid. Dengan asupan iodine yang cukup, maka fungsi kelenjar tiroid akan berjalan dengan optimal dan mencegah terjadinya berbagai gangguan yang dapat memengaruhi fungsi kelenjar tiroid.
Hormon tiroid berperan dalam mengatur metabolisme tubuh, menstabilkan detak jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh.
2. Mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak
Iodine berperan dalam pembentukan sel-sel saraf dan otak, terutama pada janin dan anak-anak. Dengan mencukupi mineral ini, pertumbuhan dan perkembangan otak dapat lebih maksimal serta fungsi otak, seperti berpikir dan mengingat, dapat berjalan dengan optimal.
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil dan menyusui atau wanita yang sedang memulai program hamil untuk mencukupi asupan iodine.
3. Mencegah penyakit gondok
Penyakit gondok ditandai dengan munculnya benjolan di leher akibat kelenjar tiroid yang membesar. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, termasuk tiroid yang tidak terkontrol atau tubuh yang kekurangan iodine.
Nah, mencukupi asupan iodine membantu kelenjar tiroid untuk berfungsi dengan baik sehingga mengurangi risiko terkena penyakit gondok.
4. Mengobati luka
Iodine juga tersedia sebagai antiseptik topikal yang biasa disebut dengan povidone iodine. Cairan antiseptik ini bekerja dengan cara membunuh bakteri pada luka ringan dan goresan. Meski termasuk obat bebas, iodine tidak boleh digunakan sembarangan.
Oleh karena itu, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan antiseptik yang mengandung povidone iodine.
5. Mengatasi kanker tiroid
Iodine radioaktif (RAI) merupakan salah satu jenis pengobatan untuk kanker tiroid. Pengobatan ini dilakukan dengan cara mengonsumsi pil yang mengandung iodine atau yodium radioaktif dosis rendah. Pil tersebut akan menghancurkan sel tiroid yang terlalu aktif dan mengatasi sel kanker tiroid yang sudah menyebar hingga ke organ lain.
Pilihan Makanan Sumber Iodine
Manfaat iodine bisa didapatkan dengan memenuhi kebutuhan mineral ini setiap harinya. Untuk mendapatkan mineral ini, Anda bisa menambahkan garam beryodium pada masakan. Selain itu, ada juga beberapa jenis makanan sumber iodine yang dapat Anda konsumsi sehari-hari, diantaranya:
- Ikan tuna dan ikan kod
- Udang
- Ayam dan hati sapi
- Telur
- Susu dan produk olahannya.
Iodine dapat diperoleh dari beberapa pilihan makanan di atas dan suplemen. Namun, pastikan Anda mengonsumsi iodine dalam jumlah batas yang wajar guna mencegah terjadinya hipotiroidisme dan hipertiroidisme.
Jika Anda ingin mengonsumsi suplemen iodine, terlebih jika Anda memiliki penyakit tiroid, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Dengan begitu, dokter akan menentukan dosis dan aturan minum yang sesuai dengan kondisi Anda.