Isoxsuprine adalah obat untuk mengobati gejala akibat gangguan aliran darah, seperti pada penyakit Raynaud, insufisiensi pembuluh darah otak, atau penyakit Buerger. Obat ini juga terkadang bisa digunakan untuk mengurangi kontraksi pada kehamilan dengan risiko persalinan prematur.
Isoxsuprine bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah sehingga darah dapat mengalir dengan lebih lancar. Isoxsuprine hanya bisa dibeli dengan resep dokter.
Merek dagang isoxsuprine: Duvadilan, Hystolan, Isoxsuprine Hydrochloride, Proterine, Simduva, Tonotan, Uterlax
Apa Itu Isoxsuprine
Golongan | Vasodilator |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Mengobati gejala akibat gangguan aliran darah, seperti penyakit Buerger, insufisiensi pembuluh darah otak, atau penyakit Raynaud |
Digunakan oleh | Dewasa |
Isoxsuprine untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Isoxsuprine untuk ibu menyusui | Belum diketahui apakah isoxsuprine dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Ibu menyusui tidak boleh menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. |
Bentuk | Tablet dan suntik |
Peringatan sebelum Menggunakan Isoxsuprine
Isoxsuprine tidak boleh digunakan sembarangan. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum memulai pengobatan dengan isoxsuprine, antara lain:
- Jangan menggunakan isoxsuprine jika memiliki alergi terhadap obat ini.
- Jangan menggunakan isoxsuprine jika Anda sedang mengalami perdarahan yang tidak normal.
- Informasikan kepada dokter jika Anda baru saja melahirkan. Isoxsuprine tidak boleh digunakan setelah melahirkan.
- Beri tahu dokter jika pernah atau sedang mengalami gangguan perdarahan, glaukoma, atau penyakit jantung.
- Beri tahu dokter jika Anda baru saja mengalami serangan jantung, nyeri dada, atau stroke.
- Jangan mengemudi atau melakukan kegiatan lain yang membutuhkan kewaspadaan selama menjalani terapi dengan isoxsuprine. Obat ini dapat menyebabkan pusing.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan isoxsuprine sebelum menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan isoxsuprine.
Dosis dan Aturan Pakai Isoxsuprine
Isoxsuprine hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Dosis dapat disesuaikan berdasarkan kondisi pasien dan hasil pemeriksaan.
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan isoxsuprine berdasarkan kondisi pasien:
Kondisi: Meredakan gejala akibat gangguan sirkulasi (aliran) darah
- Isoxsuprine tablet: 10–20 mg, 3–4 kali sehari.
- Isoxsuprine suntik: 10 mg, 3 kali sehari, diberikan melalui pembuluh darah vena (IV/intravena) atau pembuluh darah arteri (intraarterial/IA).
Kondisi: Persalinan prematur
- Isoxsuprine suntik: dosis awal 0,2–0,3 mg per menit melalui IV, maksimal 0,5 mg per menit. Pemberian obat dilanjutkan hingga kontraksi berhenti, diikuti dengan suntikan melalui otot (intramuskular/IM) 10 mg dalam 3 jam berikutnya.
Cara Menggunakan Isoxsuprine dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada kemasan isoxsuprine sebelum mulai menggunakan obat ini. Agar hasil pengobatan maksimal, ikutilah cara menggunakan Isoxsuprine berikut ini:
- Isoxsuprine tablet dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Telan tablet dengan bantuan air putih. Jangan menghentikan konsumsi isoxsuprine meski sudah merasa lebih baik, kecuali atas saran dari dokter.
- Konsumsilah obat ini pada waktu yang sama setiap harinya. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
- Khusus untuk isoxsuprine suntik, obat akan disuntikkan langsung oleh dokter atau oleh petugas medis di bawah pengawasan dokter.
- Selama Anda menjalani pengobatan dengan isoxsuprine, dokter mungkin akan menyarankan tes darah rutin. Hal ini untuk memantau kemajuan terapi dan efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan obat ini.
- Simpan isoxsuprine di tempat bersuhu ruangan. Jangan menyimpan obat ini di tempat yang lembab atau terpapar sinar matahari secara langsung. Jauhkan isoxuprine dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Isoxsuprine dengan Obat Lain
Isoxsuprine dapat menimbulkan interaksi obat jika digunakan dengan obat-obatan lain. Berikut beberapa interaksi antar obat yang dapat terjadi:
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping, seperti sakit kepala, pusing, detak jantung tidak teratur, dan pingsan, jika digunakan dengan tizanidine
- Peningkatan risiko terjadinya tekanan darah rendah (hipotensi) jika digunakan bersama obat antidepresan MAOI, obat antipsikotik, atau sildenafil
- Peningkatan risiko terjadinya jantung berdebar (palpitasi), tekanan darah turun, dan pembengkakan, jika digunakan dengan minoxidil topikal
- Peningkatan risiko terjadinya dehidrasi dan hipotensi jika digunakan dengan obat antidiabetes canagliflozin atau empagliflozin
Agar aman, konsultasikan ke dokter jika hendak menggunakan isosuxprine bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Isoxsuprine
Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan isoxsuprine adalah:
- Kantuk
- Sakit perut
- Lelah atau lemas
- Muntah
- Pusing
- Sakit kepala
- Mual atau muntah
Konsultasikan dengan dokter secara online jika efek samping di atas tidak kunjung mereda atau malah memberat.
Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Ruam kulit, sesak napas, dan bengkak pada bibir
- Nyeri dada
- Pingsan
- Sesak napas
- Pusing yang berat
- Detak jantung cepat