Gangguan darah menstruasi sering membuat sebagian wanita khawatir, seperti jumlah darah haid yang sangat banyak atau justru terlalu sedikit. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal dan umumnya tidak berbahaya.
Setiap wanita memiliki durasi dan jumlah darah menstruasi yang berbeda-beda Namun, rata-rata siklus menstruasi adalah 21–35 hari. Tanda maupun gejala gangguan darah menstruasi dapat dikenali selama masa haid yang biasanya berlangsung selama 4–7 hari.
Beragam Masalah Seputar Darah Menstruasi
Berikut ini adalah beberapa gangguan darah menstruasi yang kerap terjadi:
1. Darah menggumpal
Saat sedang haid, sebagian wanita akan mendapati gumpalan darah berwarna merah terang atau merah gelap. Hal ini bisa membuat darah haid tampak lebih pekat dan kental dari biasanya. Terbentuknya gumpalan darah ini merupakan reaksi alami tubuh untuk menghentikan perdarahan saat haid.
2. Darah keluar sangat banyak
Jika darah yang keluar dari vagina sangat banyak atau lebih banyak dari biasanya, hal ini bisa disebabkan oleh menorrhagia. Gangguan darah menstruasi ini bisa terjdi sesekali, tetapi bisa juga dialami secara berkepanjangan.
Menorrhagia umumnya tidak berbahaya. Namun, apabila terlalu sering terjadi, hal ini bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan lain, seperti anemia. Apabila Anda mengalami masalah ini dan sudah berlangsung cukup lama, sebaiknya konsultasikan ke dokter, ya.
3. Darah keluar terlalu sedikit
Sebaliknya, darah menstruasi sedikit juga menimbulkan rasa khawatir pada sebagian wanita. Kondisi ini disebut juga hypomenorrhea atau hipomenorea dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari usia, kehamilan, penggunaan alat kontrasepsi, atau faktor genetik.
4. Warna darah lebih pekat
Sebagian perempuan kerap mengalami darah haidnya berwarna cokelat gelap atau hitam pekat. Hal ini sebenarnya terjadi karena darah yang berumur lebih tua terhambat saat hendak dikeluarkan. Oleh karena itu, Anda tidak perlu khawatir akan hal ini sebab perubahan warna darah tersebut normal terjadi.
Penyebab Gangguan Darah Menstruasi
Gangguan hormon bisa menjadi salah satu penyebab utama seorang wanita mengalami gangguan darah menstruasi. Hal ini biasanya berisiko dialami oleh perempuan remaja yang masih menjalani pubertas, wanita yang sudah mendekati masa menopause, atau wanita yang menggunakan alat kontrasepsi.
Gangguan hormon yang menjadi penyebab gangguan darah menstruasi bisa disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan hipotiroidisme.
Di samping itu, ada juga beberapa kondisi lain yang bisa menjadi penyebab darah menstruasi tidak normal, seperti:
- Cedera pada vagina, panggul, atau leher rahim
- Kelainan darah, misalnya trombositopenia, hemofilia, atau penyakit Von Willebrand
- Efek samping obat-obatan, seperti obat pengencer darah, pil KB, atau antidepresan
- Penggunaan KB spiral
- Kelainan pada rahim, seperti miom atau polip rahim
- Infeksi, seperti klamidia, vaginitis, gonorea, atau radang panggul
- Kanker, seperti kanker rahim, kanker ovarium, atau kanker serviks
Gangguan darah menstruasi yang terjadi sesekali bukanlah kondisi yang berbahaya dan bisa membaik dengan sendirinya. Namun, jika sudah terjadi dalam jangka panjang atau semakin parah, kondisi ini bisa saja disebabkan oleh penyakit tertentu.
Oleh karena itu, bila Anda mengalami gangguan darah menstruasi yang tak kunjung mereda, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk menjalani pemeriksaan. Setelah penyebabnya diketahui, dokter akan memberikan penanganan yang tepat dan sesuai dengan kondisi Anda.