Yodium dibutuhkan oleh tubuh untuk membuat hormon tiroid. Untuk menjaga kadar hormon penting ini, tentunya asupan yodium harian harus terpenuhi. Jika tidak, beragam dampak kekurangan yodium, seperti penyakit gondok atau kanker tiroid akan mengintai.
Tubuh tidak dapat menghasilkan yodium sendiri, sehingga asupannya dibutuhkan dari makanan. Salah satu sumber yodium yang paling populer di Indonesia adalah garam beryodium. Yodium diperlukan untuk membuat hormon tiroid, yaitu hormon yang berperan dalam mengendalikan metabolisme dan berbagai fungsi tubuh lainnya.
Manfaat Yodium bagi Tubuh
Asupan yodium memengaruhi produksi hormon tiroid dalam tubuh. Mencukupi asupannya yodium akan memastikan produksi hormon tiroid optimal sehingga tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Selain mengendalikan metabolisme tubuh, hormon tiroid juga berfungsi untuk menstabilkan detak jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh, serta mengatur kecepatan tubuh mengolah makanan. Hormon tiroid juga penting dalam menunjang tumbuh kembang bayi, secara khusus dalam memaksimalkan pertumbuhan tulang dan perkembangan otak bayi.
Mengingat begitu banyak peran hormon tiroid bagi tubuh, pastikan kebutuhan yodium harian Anda selalu terpenuhi dengan mengacu pada rekomendasi berikut ini:
- Bayi usia kurang dari 1 tahun: 90–120 mikrogram/hari
- Anak usia 1–11 tahun: 120 mikrogram/hari
- Orang dewasa dan remaja: 150 mikrogram/hari
- Ibu hamil: 220 mikrogram/hari
- Ibu menyusui: 290 mikrogram/hari
Makanan Sumber Yodium
Untuk memenuhi kebutuhan yodium harian tersebut, Anda dianjurkan mengonsumsi makanan yang mengandung yodium. Selain garam beryodium, terdapat beberapa jenis makanan yang kaya yodium, di antaranya:
- Udang
- Rumput laut
- Ikan laut, termasuk ikan tuna
- Kerang
- Susu dan produk olahannya, seperti keju dan yoghurt
- Telur
- Buah prune
Dampak Kekurangan yodium
Kekurangan yodium akibat asupan yodium dari makanan tidak tercukupi dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti:
1. Penyakit gondok
Kurangnya asupan yodium dalam tubuh akan membuat hormon tiroid bekerja lebih keras dari biasanya, sehingga kelenjar tiroid membesar. Kondisi ini dikenal dengan sebutan penyakit gondok. Gejala yang umum dirasakan oleh penderita penyakit gondok, meliputi sulit menelan, suara serak, batuk, dan sesak napas.
2. Penyakit hipotiroidisme
Kurangnya asupan yodium dapat menyebabkan hipotiroidisme. Dalam kondisi ini, kelenjar tiroid menjadi kurang aktif, sehingga tidak mampu memproduksi hormon tiroid dalam jumlah yang cukup.
Beberapa gejala hipotiroidisme adalah berat badan naik tanpa sebab yang jelas, tidak tahan terhadap suhu dingin, kulit kering, sembelit, lemas, nyeri otot, serta bengkak pada wajah. Pada wanita, hipotiroidisme bisa disertai gejala lainnya, seperti siklus menstruasi yang tidak teratur dan sulit untuk hamil.
3. Gangguan otak pada janin
Kekurangan yodium pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan otak janin. Hal tersebut akan membuat tumbuh kembang bayi terhambat, serta mengganggu perkembangan kognitif (kemampuan berpikir) dan motoriknya. Kekurangan yodium bahkan meningkatkan risiko bayi lahir meninggal.
4. Bayi lahir dengan berat rendah
Selain mengganggu perkembangan otak janin, kurangnya asupan yodium pada ibu hamil juga dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat rendah atau lahir prematur. Jika kekurangan yodium selama kehamilan tidak segera ditangani, risiko terjadinya keguguran atau preeklampsia pada ibu hamil juga akan meningkat.
5. Kanker tiroid
Kekurangan asupan yodium dalam jangka panjang diduga dapat memicu terjadinya penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid. Penyakit autoimun yang satu ini dikaitkan dengan risiko terjadinya kanker tiroid, walaupun masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal ini.
Tidak hanya kekurangan yodium yang berbahaya, kelebihan yodium juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan, yakni hipertiroidisme. Kondisi ini ditandai dengan aritmia, takikardia, peningkatan napsu makan, serta lebih mudah kepanasan.
Setelah mengetahui dampak kekurangan maupun kelebihan yodium, pastikan Anda selalu mengonsumsi makanan beryodium sesuai kebutuhan harian.
Jika memiliki penyakit tertentu atau mengonsumsi obat-obatan yang dapat memengaruhi penyerapan yodium dan kadar hormon tiroid, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk menentukan seberapa banyak asupan yodium yang perlu Anda konsumsi.