Yodium adalah sumber mineral penting yang diperlukan tubuh untuk memproduksi hormon tiroid. Hal ini untuk mengurangi risiko terkena penyakit gondok, kanker tiroid, atau kelainan pada kelenjar tiroid lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan mineral ini, Anda bisa mengonsumsi berbagai pilihan makanan tinggi yodium.
Yodium merupakan salah satu sumber mineral yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Oleh karena itu, Anda perlu mencukupi asupan mineral tersebut dari berbagai makanan. Tubuh memerlukan yodium untuk memproduksi hormon tiroid yang berperan dalam mengendalikan metabolisme dan berbagai fungsi tubuh lainnya.
Yodium dan Berbagai Manfaatnya
Selain mengendalikan metabolisme tubuh, hormon tiroid juga berfungsi untuk menstabilkan detak jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh, serta mengatur kecepatan tubuh mengolah makanan. Hormon tiroid juga penting dalam menunjang tumbuh kembang bayi, khususnya dalam memaksimalkan pertumbuhan tulang dan perkembangan otak bayi.
Mengingat begitu banyak peran hormon tiroid bagi tubuh, pastikan kebutuhan harian tubuh akan yodium selalu terpenuhi. Berikut ini adalah acuan asupan harian yodium yang dibutuhkan:
- Bayi usia kurang dari 1 tahun: 90–120 mikrogram/hari
- Anak usia 1–11 tahun: 120 mikrogram/hari
- Orang dewasa dan remaja: 150 mikrogram/hari
- Ibu hamil: 220 mikrogram/hari
- Ibu menyusui: 290 mikrogram/hari
Makanan Sumber Yodium
Untuk memenuhi kebutuhan yodium harian tersebut, Anda dianjurkan mengonsumsi makanan yang mengandung yodium. Selain garam beryodium, terdapat beberapa jenis makanan yang kaya yodium, di antaranya:
- Udang
- Rumput laut
- Ikan laut, termasuk ikan tuna
- Kerang
- Susu dan produk olahannya, seperti keju dan yoghurt
- Telur
- Buah prune
Yodium dan Akibat Kekurangannya
Jika tubuh mengalami kekurangan yodium akibat tidak mendapatkan asupan yang cukup dari makanan, kondisi tersebut dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, antara lain:
1. Penyakit gondok
Kurangnya asupan yodium dalam tubuh akan membuat hormon tiroid bekerja lebih keras dari biasanya, sehingga kelenjar tiroid membesar. Kondisi ini dikenal dengan sebutan penyakit gondok. Gejala yang umum dirasakan oleh penderita penyakit gondok meliputi sulit menelan, suara serak, batuk, dan sesak napas.
2. Penyakit hipotiroidisme
Kurangnya asupan yodium dapat menyebabkan hipotiroidisme. Dalam kondisi ini, kelenjar tiroid menjadi kurang aktif, sehingga tidak mampu memproduksi hormon tiroid dalam jumlah yang cukup.
Beberapa gejala hipotiroidisme adalah berat badan naik tanpa sebab yang jelas, tidak tahan terhadap suhu dingin, kulit kering, sembelit, lemas, nyeri otot, serta bengkak pada wajah. Pada wanita, hipotiroidisme bisa disertai gejala lainnya, seperti siklus menstruasi yang tidak teratur dan sulit untuk hamil.
3. Gangguan otak pada janin
Kekurangan yodium pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan otak janin. Hal tersebut akan membuat tumbuh kembang bayi terhambat, serta mengganggu perkembangan kognitif (kemampuan berpikir) dan motoriknya. Kekurangan yodium bahkan meningkatkan risiko bayi lahir meninggal.
4. Bayi lahir dengan berat rendah
Selain mengganggu perkembangan otak janin, kurangnya asupan yodium pada ibu hamil juga dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat rendah atau lahir prematur. Jika kekurangan yodium selama kehamilan tidak segera ditangani, risiko terjadinya keguguran atau preeklampsia pada ibu hamil juga akan meningkat.
5. Kanker tiroid
Kekurangan asupan yodium dalam jangka panjang diduga dapat memicu terjadinya penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid. Penyakit autoimun yang satu ini dikaitkan dengan risiko terjadinya kanker tiroid. Namun, masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal ini.
Tidak hanya kekurangan yodium yang berbahaya, kelebihan yodium juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan, yakni hipertiroidisme. Kondisi ini ditandai dengan aritmia, takikardia, peningkatan napsu makan, serta lebih mudah kepanasan.
Setelah mengetahui dampak kekurangan maupun kelebihan yodium, pastikan Anda selalu mengonsumsi makanan beryodium sesuai kebutuhan harian, ya.
Jika memiliki penyakit tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan yang dapat memengaruhi penyerapan yodium dan kadar hormon tiroid, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter, ya. Konsultasi dapat dilakukan secara cepat melalui Chat Bersama Dokter.